Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Danau Sunter Agung Jadi Tempat Rekreasi

Diimpikan Seperti Indahnya Danau Jenewa Swiss

Senin, 04 Desember 2017, 11:04 WIB
Danau Sunter Agung Jadi Tempat Rekreasi
Foto/Net
rmol news logo Beberapa hari terakhir, Danau Sunter di Jakarta Utara jadi perbincangan hangat. Penyebabnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menantang pemimpin Provinsi DKI untuk menjadikan danau itu seperti Danau Jenewa di Swiss.

Kamis lalu, Rakyat Merdeka manyambangi danau tersebut. Danau Sunter terbagi menjadi dua. Danau Sunter 1 atau barat dan Danau Sunter 2 atau timur, atau kerap disebut sebagai Danau Sunter Agung. Kedua danau ini memiliki perbedaan.

Di Danau Sunter Agung dapat ditemui berbagai kegiatan wisata dan latihan olahraga air, seperti latihan fisik bagi institusi, jet ski, radio control perahu, dan memancing. Di tengah danau ini pun terdapat alat untuk olahraga air. Kegiatan tersebut menjadi pemandangan umum di danau ini.

Puluhan warung makan pun berdiri berjejer di sisi-sisi danau. Selain itu, puluhan pedagang juga tampak menjajakan barang dagangannya di sebelah utara danau, atau yang berada di sisi jalan Danau Sunter Selatan.

"Biasanya untuk kegiatan ber­main radio control dan jet ski di akhir pekan. Untuk olahraga ski air biasanya ada latihan, tetapi kebanyakan juga berkegiatan di akhir pekan," ucap Charles, penjaga parkir di sekitar Danau Sunter Agung.

Charles menambahkan, Danau Sunter Agung lebih banyak di­pakai berkegiatan karena memi­liki air yang lebih bersih diband­ing danau lain. Dari informasi yang didapatnya, Danau Sunter sudah ada sejak zaman Jepang untuk reservoar air.

Beranjak ke Danau Sunter bagian barat, kondisinya berbeda dengan Danau Sunter Agung. Saat ini, sekelilingnya sudah selesai didinding sheet pile atau turap. Dibanding danau di sebe­lahnya, kegiatan warga di danau ini cenderung lebih sepi. Hanya ada warga yang memancing dan berlatih dayung bagi atlet dayung dan anggota TNI.

Di sebelah utara danau ini, Bina Marga tengah menyele­saikan pengerjaan trotoar yang cukup lebar untuk kenyamanan pejalan kaki. Trotoar sepanjang sekitar 1,7 kilometer tersebut terus disempurnakan. Sebagian pekerja melakukan pengecatan di beberapa bagian trotoar.

Trotoar dengan lebar sekitar empat meter juga mengakomo­dasi jalur untuk pengguna sepeda hingga penyandang disabilitas. Bangku taman ditempatkan di trotoar setiap jarak 15 meter. Berada di bangku tersebut pun cukup nyaman karena sebagian besar ditempatkan di bawah pohon rindang.

"Dulu di sini cuma trotoar kecil. Mau lewat susah, buat duduk-duduk juga tidak nya­man. Sekarang lumayan, bisa menikmati pemandangan danau lebih nyaman," ucap Aris, salah satu warga yang ditemui di seki­tar Danau Sunter Barat.

Sore itu, Aris tampak sedang memancing di danau tersebut. "Ikannya jenisnya kebanyakan lele, nila. Trotoarnya dibangun, jadi lebih nyaman kita menunggu kail dimakan ikan. Senanglah," ucapnya.

Sejumlah warga yang ditemui di sekitar Danau Sunter pun mengungkapkan kegembiraan­nya jika Danau Sunter bisa men­jadi tempat yang lebih nyaman.

"Bagus ya jika ada pemikiran ke sana. Saya pikir Danau Sunter cocok memang buat wisata. Tinggal dirapikan saja," kata Wawan.

Pria yang kerap memancing di danau tersebut berharap para pemancing tidak disingkirkan jika ada penataan. Selama ini, banyak warga memancing untuk dapatkan ikan sekaligus untuk hiburan di danau itu.

"Bisa dapat lele, nila merah, banyak. Harapannya masih diperbolehkan memancing, jangan dilarang-larang," ucapnya.

Warga lain, Leo mengatakan, selain pembangunan fasilitas, agenda kegiatan juga tidak kalah penting. Selama ini, kata dia, kegiatan-kegiatan yang diadakan di Danau Sunter tidak banyak dan tidak banyak meli­batkan warga.

"Kalau bisa ada semakin banyak kegiatan yang mampu mengundang banyak warga. Baik untuk berpartisipasi atau sekadar menonton. Menarik memang melihat orang bermain jetski, tapi sebatas penasaran saja tidak berlama-lama di da­nau," ujarnya.

Lurah Sunter Jaya, Een Hermawan juga berharap Danau Sunter yang berada di wilayah­nya dapat dipercantik, termasuk mempersiapkan segala fasili­tasnya. "Mungkin yang sebelah timur bisa dirapikan dengan sheet pile agar rapi seperti sebe­lah barat," ucap Een.

Dia mengatakan, pihak kelura­han tidak berwenang merencana­kan perubahan di danau tersebut. Sebab, kedua danau berada di bawah pengurusan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota. Pihak kelurahan hanya menam­pung ide dan harapan warga untuk perubahan di danau terse­but dan menyampaikan kepada pihak terkait.

Dibandingkan dengan Danau Jenewa, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai, luas danau-danau itu sangat jauh berbeda. "Perbandingannya luar biasa bedanya, jomplang banget. Danau Jenewa itu gedenya minta ampun, itu segede Danau Toba. Sementara kita, Danau Sunter itu kan mungil," ujar Sandi.

Sandiaga mengatakan, pernah menyusuri Danau Jenewa meng­gunakan kapal. Dari sanalah dia mengetahui perbedaan luas danau-danau itu.

"Kebetulan saya pernah naik kapal dari Jenewa ke Vevey di Danau Jenewa itu," ucapnya.

Meski luasnya berbeda, Sandi menerima tantangan Menteri Susi untuk menjadikan Danau Sunter seperti Danau Jenewa. Dia mengaku akan memikir­kan cara untuk mempercantik Danau Sunter. "Tantangan saya terima, dan Bu Susi terima kasih sudah memberikan challenge," tuturnya.

Latar Belakang
Duh, Sampah Dan Limbah Industri Masih Jadi Masalah Di Danau Jakarta


 Menteri Kelautan dan Perikanan menantang Pemprov DKI Jakarta untuk membuat Danau Sunter seperti Danau Jenewa, Swiss.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan yakin dapat mewujudkan hal tersebut. "Bisa! Sangat ya­kin bisa! Kenapa nggak?"ujar Teguh.

Dia mengatakan, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sudah membenahi Danau Sunter sejak 2016. Sheet pile sudah dibangun di danau yang terbagi menjadi Danau Sunter Barat dan Danau Sunter Timur itu.

Teguh mengatakan, danau juga sudah dikeruk. Saat ini, kondisi Danau Sunter sudah baik. Untuk menjadikannya seperti danau di Jenewa, kata dia, Dinas Sumber Daya Air tinggal melakukan penjernihan airnya.

Sebab, sambung Teguh, masalah sampah dan limbah industri masih menjadi masalah di sun­gai dan danau Jakarta. Untuk melakukan penjernihan pun dibutuhkan alat-alat khusus.

"Tinggal ditata supaya lebihjernih, tentunya perlu alat-alat khusus untuk treatment. Namanya filterisasi untuk penjernihan air karena hal paling mendasar di Jakarta itu pastinya terkait masalah sampah. Belum lagi limbah industri yang dibuang di sana," terang Teguh.

Lebih lanjut, Teguh menyebut, tetap ada tantangan-tantangan untuk menjadikan Danau Sunter seperti di Jenewa. Jika angsa bisa berenang bebas di Danau Jenewa, dia mempertanyakan, apakah hal yang sama bisa terjadi di Sunter. "Angsa kalau ditaruh di situ, ditangkapi tidak sama warga?" tanya Teguh.

Terpisah, Lurah Sunter Jaya, Een Hermawan berharap, kon­disi Danau Sunter yang berada di wilayahnya dapat ditata lebih baik lagi. "Harapannya diper­cantik jadi tempat wisata yang lebih baik. Segala fasilitasnya disiapkan," ucap Een.

Menurut Een, saat ini, dari dua danau yang ada di sunter, Danau Sunter 1 di barat dan Sunter 2 di timur, memiliki dua fungsi berbeda. Untuk yang di sisi barat, danau tersebut memiliki fungsi utama sebagai tempat penampun­gan air. Saat ini, kondisi danau telah dipasang sheetpile.

Bina Marga sudah memban­gun trotoar sisi utara dari danau tersebut, sehingga lebih nyaman digunakan. Bahkan, kata Een, di trotoar tersebut terdapat jalur un­tuk pesepeda dan tempat duduk bagi pejalan kaki yang ingin melepas lelah.

Danau sebelah timur, menu­rut Een, saat ini paling banyak peminatnya. Di danau tersebut berbagai kegiatan dilakukan masyarakat seperti memancing, berolahraga air, dan berwisata.

Namun, soal banyaknya masyarakat yang berkegiatan ini juga menimbulkan masalah baru, seperti parkir kendaraan di sisi utara. Sering kali terlihat kendaraan pengunjung dibiarkan di pinggir jalan yang dapat ber­pengaruh ke kondisi lalu lintas.

"Dari volume lalu lintas me­mang tidak terlalu padat, tapi bisa saja ada pelapor melihatbanyaknya kendaraan ini. Harapannya dapat ditata lebih baik," ucap Een.

Dia menambahkan, pihaknya bersentuhan langsung dengan tugas perawatan danau. Selama ini, pihak kelurahan bertugas menyampaikan keinginan wargauntuk pengembangan danautersebut.

"Harapannya dari warga, yang sebelah timur dapat dibuat lebih rapi seperti di barat. Mungkin dipakai sheetpile. Biar lebih rapi," tutur Een.

Dari pengamatan, kondisi air di Danau Sunter sudah mulai membaik. Danau seluas 33 hektar itu, kini sudah hampir rampung diperbaiki Dinas PU Tata Air DKI Jakarta, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 291 miliar. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA