Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bau Hangus Masih Tercium, Dua Kios Belum Jualan Lagi

Melongok Kios Blok C Pasar Tanah Abang Pasca Kebakaran

Jumat, 26 April 2019, 09:08 WIB
Bau Hangus Masih Tercium, Dua Kios Belum Jualan Lagi
Foto/Net
rmol news logo Kebakaran di Blok C pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat beberapa hari lalu masih menyisakan bekas di beberapa titik. Para pemilik kios berharap secepatnya ada perbaikan pada instalasi listrik di sana.

Tak sulit menemukan kios-kios yang terbakar di lantai 1 Blok C Pasar Tanah Abang. Bau hangus jadi penandanya. Bahkan, bau hangus itu sudah tercium se­jak menaiki tangga dari lantai LG. Padahal, kebakaran sudah berlangsung tiga hari yang lalu. Tepatnya, Senin pagi (22/4).

Efek dari kebakaran memang tidak begitu besar. Ada dua kios yang yang terbakar. Masing-masing berukuran 2,5 x 3 meter persegi. Kemarin, aktivitas di kedua kios itu masih lumpuh. Garis polisi terpasang di rolling door penutup kios. Panjangnya mengelilingi dua kios yang terbakar. Beberapa kios yang berdempetan dengan kios yang terbakar, tampak menutup se­mentara usahanya.

Di dalam kios-kios tersebut, puluhan bal pakaian yang tidak bisa diselamatkan, dibiarkan be­gitu saja. Tidak dibersihkan, atau diambil pemiliknya. Kios-kios itu terlihat sangat berantakan. Sementara, meski tak ikut terba­kar, beberapa kios yang berdem­petan dengan kios yang terbakar, terlihat material-material bekas kebakaran belum dibersihkan.

Ada puluhan kios lain di lokasi yang terbakar. Mayoritas, kios-kios itu digunakan untuk menja­jakan pakaian. Pakaiannya dari berbagai jenis. Pria, wanita, de­wasa, muda, hingga anak-anak. Di sisi lain, beberapa kios juga dijadikan tempat usaha restoran. Sayang, kios-kios tampak kusam dan lusuh. Di beberapa tempat tak ada penerangan.

Siang itu, beberapa kios mulai kembali dibuka. Pemilik dan karyawan toko mulai merapikan dan menyusun lagi barang da­gangan mereka. Dampak keba­karan tak hanya dirasakan para pedagang di lantai yang sama dengan kios yang terbakar, tapi juga kios-kios di lantai bawah­nya. Bahkan, sejumlah pemilik toko mengalami kerugian.

Salah satunya Alex. Pemilik toko pakaian bernama Weker. Kiosnya memang tidak ikut terbakar. Tapi mereka turut merasakan imbasnya. Rembesan air saat pemadaman, memba­sahi kiosnya. "Dagangan saya basah semua," kata Alex, saat ngobrol-ngobrol di dekat kios yang terbakar.

Karena itu, Alex terpaksa harus menutup kiosnya hingga 4-5 hari ke depan. Dia butuh waktu untuk mengeringkan semua barang dagangannya. Selama itu pula dia kehilangan transaksi hingga Rp 1 miliar. Sebab, omzet tokonya mencapai Rp 200 juta per hari.

Dia berharap, pengelola bisa segera memperbaiki listrik di pasar Tanah Abang. "Biar nggak kejadian dulu baru bertindak," ucapnya.

Senada dengan Alex, Eli, pedagang pakaian yang kiosnya berada di seberang kios yang terbakar, meminta pengelola memperbaiki sistem kelistrikan di pasar itu.

Apalagi, kata dia, selama tu­juh tahun berdagang di pasar itu, tidak ada perbaikan berarti dari sisi kelistrikan. Saat kebakaran, kiosnya turut dibongkar tim pe­madam untuk menjinakkan api. "Apalagi, sebentar lagi akan me­masuki bulan puasa Ramadan," tutur Eli.

Halim, pedagang lainnya, juga mengalami kerugian. Pemilik kios Toko Sweet itu harus men­erima kenyataan karena barang dagangannya menjadi gosong dan kotor kehitaman. "Terpaksa kami harus bersih-bersih dulu," ujar Halim di lokasi.

Untuk itu, Halim terpaksa menutup sementara kios paka­iannya. Dia sementara waktu harus menutup tokonya untuk membersihkan baju-baju dagan­gannya. Namun, dia berharap tutup dalam jangka waktu ter­lalu lama. Karena, katanya, jika kiosnya tutup sehari saja, keru­gian yang dialami cukup besar. "Apalagi menjelang lebaran," ujar Halim.

Terpisah, pengelola Blok C Tanah Abang, Ulfi memastikan operasional di Blok C Pasar Tanah Abang segera kembali normal. Sejumlah fasilitas mu­lai dibenahi, begitu juga aliran listrik yang sempat padam paska kebakaran.

"Petugas PLN sudah selesai perbaiki aliran listrik, pedagang juga sudah selesai beres-beres," kata Ulfi.

Dia menambahkan, pihaknya juga mulai memperbaiki sejum­lah fasilitas yang telah rusak. Pihaknya juga akan menyedia­kan lebih banyak alat untuk pe­madam api di lokasi. Nantinya, sambung dia, alat-alat yang lama akan diperbarui. "Kaya alat pem­adaman, semua pasti kita tambah lagi mungkin," terangnya.

Menurutnya, di Blok C Pasar Tanah Abang terdapat sebanyak 60 unit alat pemadam api ringan atau APAR yang diperuntukkan untuk pengunaan darurat.

"Kemarin karena rolling door-nya tertutup dan gembok kita nggak bisa bongkar gitu aja," paparnya.

Dia menjelaskan, di gedung lantai 1 blok C Pasar Tanah Abang juga terdapat Sprinkler yang berfungsi ketika terdeteksi adanya asap atau api yang mem­bumbung ke atap. "Sprinkler kita juga ada, aktif juga kemarin," terangnya.

Ulfi mengaku juga akan me­nambah petugas keamanan di Blok C. Selain semakin ramain­ya pengunjung jelang ramadan, kondisi itu juga guna memberi­kan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. "Karena satu shift enam orang kan kurang juga. Nantinya jelang puasa akan ditambah," pungkasnya.

Latar Belakang
Si Jago Merah Beraksi di Pagi Hari


Senin masih pagi, saat si jago merah melalap Pasar Tanah Abang Blok C, Jakarta Pusat. Api bersumber dari gudang pakaian yang berada di lantai satu.

Wendy, petugas keamanan di pasar tersebut menuturkan, ke­bakaran itu bermula pada pukul 06.30 WIB. Kebakaran pertama kali diketahui oleh pedagang di foodcourt yang mencium bau asap terbakar.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke petugas kebersi­han. Setelah menerima laporan, pencarian sumber asap langsung dilakukan. Hasilnya, ditemukan satu kios gudang pakaian yang terbakar di bagian atap plafon.

Kepanikan pun terjadi di Blok C Pasar Tanah Abang. Para pedagang buru-buru keluar menyelamatkan barang dagangan hingga membantu petugas me­madamkan api. Sementara itu saat kejadian, para pengunjung Pasar Tanah Abang menjauh dari Blok C. Jalanan di sekitar Blok C pun sempat ditutup untuk kendaraan.

Saat kejadian itu, kata Wendy, petugas langsung melaporkan petugas keamanan. "Sehingga begitu tahu ada kios yang keba­kar, kami langsung berjibakume­madamkan api," ujar Wendy.

Wendy menyebut, objek yang terbakar hanya dua kios, tempat menjual pakaian. Petugas dan pedagang Pasar Tanah Abang lantas membongkar satu kios di sebelahnya untuk menghindari api tidak meluas dan merambat ke kios lainnya.

"Lalu kios-kios di sampingnya sengaja dibongkar agar tidak merambat," jelasnya.

Wendy mengatakan korsleting listrik menjadi penyebab insiden yang terjadi di pagi hari itu. Karena, saat ditemukan pertama kali, api membakar di bagian atas kios.

Usai kejadian, pengelola Blok C langsung menutup sementara. "Pedagang dan karyawan masih bersih kios," terangnya.

Si jago merah berhasil dijinak­kan pada pukul 09.30 WIB. "Itu sudah padam total," ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Hardisiswan.

Pihaknya masih menghitung jumlah kerugian akibat keba­karan tersebut. Syukur tak ada korban jiwa dalam insiden itu. "Total kerugian pihak kami masih menghitung. Korban jiwa nihil," singat Hardisiswan.

Terpisah, Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono menjelaskan, salah satu cleaning service Blok C Pasar Tanah Abang bernama Basith melihat api telah berkobar sekitar pukul 06.45 WIB. Pemadam kebakaran mulai berhasil memadamkan api sekitar pukul 08.00 WIB.

Kata dia, pusat api ada di satu gudang pakaian tidur namanya Yohana. "Lalu, merembes ke satu toko di sebelahnya jadi total ada dua toko yang kena api dan terbakar," tuturnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA