Banyak masyarakat yang mengalami kerugian akibat kemacetan yang sangat parah tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI) Jakarta Utara, Rouli Rajagukguk, meminta Direktur Utama Arif Suhartono beserta seluruh jajaran direksi PT Pelindo dicopot dari jabatannya.
"Dirut dan semua direksi PT Pelindo harus dicopot dari jabatannya, karena sudah lalai dalam mengantisipasi jika terjadi tingginya aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok," kata Rouli Rajagukguk, di Jakarta, Jumat 18 April 2025.
Sampai hari ini, kemacetan parah yang terjadi di pelabuhan Tanjung Priok belum sepenuhnya terselesaikan. Volume kendaraan sangat padat, didominasi oleh truk-truk kontainer yang antre untuk melakukan aktivitas bongkar muat.
Untuk itu, Rouli Rajagukguk juga meminta kepada Kementerian BUMN dan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara segera melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap Dirut Pelindo karena telah gagal mengantisipasi kemacetan yang mengakibatkan kerugian perekonomian masyarakat.
"Dirut Pelindo harus bertanggung jawab atas hal ini, Kementerian BUMN harus segera evaluasi kinerja PT Pelindo, dan saya harap Kejaksaan Negeri Jakarta Utara segera turun untuk periksa Dirut Pelindo karena telah lalai dalam menjalan tugasnya yang mengakibatkan kerugian perekonomian masyarakat. Hal ini perlu dilakukan, agar ke depan kasus kemacetan seperti ini tidak terjadi lagi di wilayah Jakarta Utara," tegasnya.
"Saya berharap, kemacetan ini segera dapat diatasi agar masyarakat Jakarta Utara dan sekitarnya dapat beraktivitas dengan normal," tutup Rouli Rajagukguk.
BERITA TERKAIT: