"Data untuk Jawa Timur itu sekitar 16,2 persen dari total pergerakan secara nasional 193 juta, yakni 31,3 juta bergerak di Jawa Timur," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono diberitakan
Kantor Berita RMOLJatim.
Kenaikan volume kendaraan juga diprediksi naik sekitar 10 hingga 20 persen dibanding tahun 2023. Dishub Jatim pun telah melakukan pemetaan pemudik.
Menurut Nyono, jumlah 31,3 juta pemudik itu tersebar di berbagai moda transportasi. Sekitar 4 juta orang akan memilih menggunakan bus.
Karena itu pihaknya telah memastikan ketersediaan armada bus untuk kelancaran arus mudik dengan mempersiapkan bus sebanyak 6.637 armada.
Sedangkan bagi pemudik yang memilih transportasi kereta api diprediksi mencapai 3,3 juta orang. Pihak Dishub Jatim pun telah mempersiapkan 90 trainset atau rangkaian kereta api. Bisa jadi ada tambahan rangkaian menyesuaikan kebutuhan.
Untuk moda pesawat, diprediksi berjumlah 1,24 juta. Data Dishub Jatim menyebutkan dengan catatan itu berbagai pihak pun menyiapkan 182 penerbangan.
Selain pemetaan moda transportasi, Dishub Jatim juga memantau 18 titik rawan macet, di antaranya Simpang Mengkreng, Simpang Kertosono, Pasar Baureno, Pasar Babat, Pasar Brondong, Duduk Sampeyan.
Kemudian Perlintasan KA Kota Lamongan, Pasar Singosari, Pasar Lawang, Alun-Alun Bangil, Pasar Ngopak, Pasar Nguling, Pasar Asembagus, Pasar Rogojampi, Pasar Genteng, Pasar Klakah dan Pelabuhan Ketapang.
BERITA TERKAIT: