Namun disisi lain, menurut Dosen FEB UPN Veteran, Jerry Marmen pembentukan gugus tugas ketahanan pangan itu juga bagian dari kesadaran Polri dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.
“Polri menyadari bahwa ketahanan pangan memengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi, yang merupakan bagian integral dari keamanan nasional,” kata Jerry dalam keterangannya dikutip, Jumat (13/12).
Karena, sambung Jerry, ketidakstabilan pangan berpotensi memicu konflik sosial, kerusuhan, dan peningkatan kriminalitas.
Oleh karena itulah, dengan memastikan distribusi pangan yang adil dan lancar, Polri secara langsung mendukung tugas pokoknya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sesuai UU No 2/2002 Tentang Polri.
“Inisiatif Polri dalam ketahanan pangan ini tetap relevan dan tidak melampaui mandat mereka,” kata Jerry.
Dengan jaringan hingga tingkat desa, Polri memiliki keunggulan dalam menjangkau masyarakat secara langsung dan dapat membantu mengatasi tekanan pada ketahanan pangan. Polri tidak menggantikan peran kementerian atau lembaga lain, tetapi bertindak sebagai fasilitator strategis yang memastikan pengawasan, keamanan, dan keberlanjutan program berjalan efektif.
Sementara itu, ketua pelaksana gugus tugas ketahanan pangan Polri, Komjen Dedy Prasetyo menyampaikan, bahwa gugus tugas melibatkan masyarakat, antara lain 2.874 relawan, 710 kelompok Wanita tani, dan 3.863 kelompok tani di seluruh Indonesia.
Nantinya, penanaman dilakukan di 7.471 titik Lokasi pekarangan lahan bergizi.
“Kami juga memanfaatkan 13.217 hektar lahan tidur untuk ditanami tanaman konsumtif. Hasil panen akan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan program makan gratis bergizi,” kata Komjen Dedi Prasetyo.
Selain tanaman jagung, singkong, dan ubi, gugus tugas Polri juga menyiapkan pengadaan perikanan dan peternakan di lahan seluas masing-masing 148,3 hektar dan 59,9 hektar.
Selain pemanfaatan lahan tidur dan menggerakkan masyarakat untuk bertanam, Polri juga membuka rekrutmen Bintara dengan kompetensi khusus (Bakomsus) lulusan pertanian, perikanan, peternakan, gizi dan Kesehatan Masyarakat.
"Dalam satu minggu masa pendaftaran, sudah 8.647 orang yang mendaftar. Ini menunjukkan bahwa semangat dan komitmen bangsa ini luar biasa. Ini dalam rangka kita bisa mewujudkan ketahanan pangan nasional,” pungkas Komjen Dedi.
BERITA TERKAIT: