Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Calon Penumpang Antre Kembalikan Tiket Lion Air

Khawatir Jadi Korban Kecelakaan

Kamis, 01 November 2018, 10:57 WIB
Calon Penumpang Antre Kembalikan Tiket Lion Air
Foto/Net
rmol news logo Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang, jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Jatuhnya pesawat Boeing 737-Max 8 ini, membuat puluhan penumpang ketakutan dan membatalkan tiket penerbangannya (refund).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Selasa (30/10) siang, suasana Kantor Pusat Lion Air di Jalan Gajah Mada Nomor 7, Gambir, Jakarta Pusat ramai. Puluhan orang mendatangi puluhan coun­ter. Para calon penumpang ini, membawa bukti selembar tiket perjalanan yang sudah dipesan sejak jauh-jauh hari, sebelum kecelakaan terjadi.

"Mau batalkan tiket ke Batam buat tanggal 26 November. Saya dan teman-teman takut setelah peristiwa kecelakaan Lior Air di Karawang," ujar Susi, salah satu calon penumpang Lion Air.

Sebelum memasuki gedung yang cukup megah itu, suasana duka sudah mulai terasa. Belasan karangan bunga yang berisi uca­pan duka cita atas kecelakaan pesawat masih berdatangan dari berbagai pihak.

Seluruh karangan bunga ber­bagai ukuran itu, ditempatkan berderet di dekat pintu masuk. Keberadaan karangan bunga cukup menyita perhatian orang-orang yang hilir mudik memasuki gedung tersebut.

Masuk lebih dalam, terhampar ruangan yang cukup luas. Di tengah-tengahnya ditempatkan puluhan kursi untuk tempat tunggu. Seluruh penjualan dan pembata­lan tiket Lion Air ke berbagai tujuan, ke dalam maupun luar negeri dilayani di lantai satu.

Puluhan pegawai yang mengenakan seragam serba merah, dengan sigap melayani puluhan orang yang mengantri. "Saya su­dah beli tiket sebulan lalu karena ada acara kantor di Batam," ujar Susi kembali.

Bagi calon penumpang yang ingin membeli tiket, bisa menuju counter 1 hingga 10. Counter 11 hingga 14 untuk proses refund tiket. Sedangkan counter 15 hingga 20 untuk refund dalam jumlah besar. Counter 21 hingga 30 untuk penjualan tiket.

Dari seluruh counter, tempat refund tiket yang paling ramai, dipadati puluhan calon penumpang. Mereka antre berdiri di depan counter. Pasalnya, tempat duduk yang tersedia sudah tidak mencukupi lagi. "Saya mau batalkan 6 tiket. Mau pindah maskapai lain saja," ucap Susi.

Susi mengaku shock dengan peristiwa kecelakaan Lion Air di Karawang pada Senin (29/10) lalu. Pasalnya, dirinya bersama dengan teman-temannya juga akan menggunakan maskapan tersebut untuk penerbangan Jakarta-Batam 26 November.

"Setelah kecelakaan itu, saya dan teman-teman sepakat mem­batalkan karena takut terjadi apa-apa nantinya," ucap wanita 30 tahun yang bekerja di salah satu dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini.

Dia berharap, kecelakaan pesawat tidak terulangi dengan syarat seluruh maskapai harusbetul-betul memperhatikan kondisi pesawatnya sebelum terbang. "Kalau rusak, jangan dipaksa terbang," tegasnya.

Lain lagi dengan Titi. Wanita asal Cilandak, Jakarta Selatan ini juga akan membatalkan tiket penerbangan rute Jakarta-Kuala Lumpur pada Januari 2019. Namun, kata wanita berjilbab ini, bukan karena kecelakaan pesawat Senin lalu.

"Saya dilarang pergi jauh-jauh, karena ibu sedang sakit di rumah," ucap Titi.

Sebetulnya, Titi mengaku was-was dengan peristiwa kecelakaan tersebut. Tapi dirinya percaya, perawatan seluruh pesawat di Lion Air dilakukan secara baik dan berkala. "Sangat konyol kalau tidak layak terus dipaksa terbang," tandasnya.

Namun, Titi kecewa proses refund tiket tidak sesuai harapan. Sebab, harga tiket yang awalnya Rp 900 ribu hanya diganti Rp 200 ribu. "Ganti ruginya sangat kecil. Apalagi, saya sudah refund jauh-jauh hari," ucapnya.

Petugas refund tiket Lion Air yang enggan disebutkan naman­ya mengatakan, setiap hari ban­yak penumpang yang melakukan refund tiket. "Jumlahnya bisa puluhan," ujarnya.

Namun, kata petugas tersebut, pembatalan tiket bukan karena ada kecelakaan pesawat, tetapi rutinitas setiap hari. "Tapi me­mang, hari ini sedikit lebih banyak," ucapnya.

Wanita ini mengatakan, seluruh refund yang dilakukan calon penumpang pasti akan diproses lebih lanjut. Asalkan, paling lambat 4 jam sebelum penerbangan. "Kalau lewat dari itu, refund tidak bisa dilakukan," tandasnya.

Untuk nilai refund, kata dia, bervariasi tergantung waktu pembatalan dan dimana tempat pemesanan tiket. Bila melalui agen atau online, pemotongan­nya cukup besar. "Tapi bila pesan tiket langsung ke Kantor Pusat Lion Air, potongannya tidak terlalu besar," jelasnya.

Dia mencontohkan, proses refund hingga 4 hari sebelum jad­wal keberangkatan, potongannya hanya 30 persen dari harga tiket. Selanjutnya, 3 hari sebe­lum penerbangan, potongannya bertambah hingga 50 persen. Hingga paling telat 4 jam sebe­lum terbang, terkena potongan hingga 90 persen.

"Kalau pesan ke kantor pusat, uang refund akan ditransfer ke rekening calon penumpang. Bila melalui agen akan dikembalikan melalui agen," ucapnya.

Lion Air Bantah Banting Harga

Setelah peristiwa kecelakaan pesawat, berhembus isu penu­runan atau banting harga tiket pesawat Lion Air.

Saat membuka situs di salah satu pemesanan tiket secara online, tertera harga tiket Lion Air sekali jalan dari Jakarta ke Singapura pada 28 November 2018 hanya sebesar Rp 150 ribuper pax atau per orang. Harga terse­but berlaku untuk penerbangan pukul 06:15, 11:15, 13:45, 16:15 dan 17:55 WIB. Untuk pukul 08:20 WIB, Lion Air memberi­kan harga yang sedikit lebih mahal, sebesar Rp 240 ribu.

Sedangkan maskapai lainnya masih memberikan harga normal, seperti Scoot yang menawarkan harga Rp 480.500 untuk tiket sekali jalan ke Singapura. Jet Star dan AirAsia memberikan harga Rp 500 ribuan dan Batik Air Rp 600 ribu. Kemudian, Malindo memberikan harga mulai dari Rp 700 ribuan hingga Rp 800 ribuan.

Begitu juga dengan tiket Jakarta-Surabaya untuk tanggal 23 November, dijual seharga Rp 440 ribu. Sedangkan maskapai lain di atas Rp 550 ribu.

Selanjutnya, harga tiket Lion Air ke Singapura untuk tanggal 31 Desember 2018, di mana biasanya harga tiket pesawat sedang tinggi-tingginya karena ada momen Tahun Baru. Tertera harga tiket Lion Air sekali jalan ke Singapura di tanggal tersebut sebesar Rp 1,7 juta.

Harga ini terbilang normal dan masih bersaing dengan harga tiket maskapai lain ke tujuan dan tang­gal sama, yaitu Malindo, Batik Air dan Garuda yang menawarkan harga sama, Rp 1,7 juta-an.

Public Relation (PR) Lion Air Group, Ramaditya Handoko me­negaskan, hingga kini tidak ada penurunan harga tiket Lion Air ke berbagai tujuan, baik dalam maupun luar negeri.

"Sebenarnya tidak ada dampak dari (kecelakaan) JT610. Harga tetap normal," ujar Ramaditya.

Ramaditya menjelaskan, harga tiket Lion Air yang murah hanya ada di situs Traveloka. Jika dilihat dari situs resmi Lion Air, harga tiket tidak mengalami penurunan. "Dari agen yang memang mem­berikan harga spesial, Dari Lion Air harga normal," tandasnya.

Dia menegaskan, harga tiket Lion Air hingga saat ini tidak mengalami penurunan. "Masih stabil karena ini jelang high season," pungkasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA