Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara saresehan yang merupakan rangkaian acara Rapimnas I Hanura 2017 di Hotel The Stone, Legian, Bali, Jumat (4/8).
"Saya bicara di sini untuk mengingatkan bagaimana ancaman bangsa. Presiden (Jokowi) sudah mengingatkan bahwa kita hidup dalam kompetisi global dengan persaingan antarnegara," kata Gatot Nurmantyo.
Dalam persaingan itu, menurut dia, semua bangsa di dunia berebut mencari makan, mencari minyak sebagai sumber energi, yang ujungnya demi bertahan hidup.
Di sisi lain, Indonesia diuntungkan dengan posisi dan kondisinya yang strategis berada di garis khatulistiwa. Namun kata Gatot, justru potensi kekayaan alam yang besar menjadi ancaman bagi Indonesia.
Dan hal itu ujarnya lagi sebenarnya sudah diingatkan oleh Bapak Proklamator dan Presiden pertama Soekarno.
"Jadi sebenarnya yang Bung Karno pernah mengingatkan ancaman itu. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia membuat iri bangsa dati negara lain, " ujarnya.
Hal itupun pernah diingatkan Presiden Jokowi ketika mengambil sumpah Presiden. Kata Gatot, Jokowi mengatakan bahwa sumber daya alam bisa menjadi petaka apabila Indonesia tidak hati-hati.
"Dua kata kunci inilah yang saya pakai untuk bicara kemana-mana soal ancaman itu," kata Gatot lagi.
Menurut dia, wujudnya berupa perebutan wilayah, hingga perang asimetris dalam bentuk kejahatan terorisme, narkoba, dan lain-lain.
Gatot menyatakan, semua harus mengingat ulama dan tokoh-tokoh dengan perjuangan luar biasa‎ untuk memerdekakan bangsa. Setelah kemerdekaan diraih, untuk menjaganya, dibuatlah rambu-rambu dalam UUD 1945 dan Pembukaan UUD 1945.
"Dan kita sekarang sebagai penikmat jangan mengkhianati itu. Kita bersatu untuk menjaga agar utuh," tandasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: