Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei GRC Jelang Pilkada Jateng 2024

Elektabilitas Andika-Hendrar Unggul Jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Jumat, 27 September 2024, 18:42 WIB
Elektabilitas Andika-Hendrar Unggul Jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin
Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi/RMOLJateng
rmol news logo Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul signifikan dibandingkan dengan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin jelang Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024 dalam survei yang dirilis Geopolitik Research Center, Jumat (27/9).

Direktur Riset Data dari Geopolitik Research Center, Sutisna, menyatakan bahwa survei ini sangat penting untuk memahami preferensi politik masyarakat Jateng. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pandangan serta harapan masyarakat terhadap kedua pasangan calon.

“Temuan ini didasarkan pada analisis terhadap berbagai segmen generasi yang berbeda, yang dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai dukungan politik di provinsi ini. Berikut adalah rincian dari hasil survei GRC terkait pilihan responden terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur,” kata Sutisna dalam keterangan yang diterima redaksi. 

Lanjut dia, kalangan responden Pre-Boomers dan Baby Boomers menunjukan 18,2 persen dari total responden memberikan suara. 

“Di antara mereka, 8,4 persen memilih pasangan Andika-Hendrar, sementara 5,4 persen memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin, dan 4,4 persen tidak memberikan suara. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun generasi yang lebih tua cenderung lebih konservatif, dukungan terhadap Andika-Hendrar tetap signifikan,” jelasnya.

Kemudian pada generasi X yang berjumlah 28,3 persen dari total responden, dukungan terhadap pasangan Andika-Hendrar mencapai 15,6 persen. 

“Sementara itu, 7,4 persen memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin, dan 5,3 persen tidak memilih. Dukungan ini mencerminkan bahwa generasi X, yang umumnya lebih mapan, memiliki preferensi yang lebih kuat terhadap pasangan yang dianggap membawa perubahan dan inovasi,” terang dia.

Pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah ini menjelaskan generasi milenial yang berjumlah 32,5 persen, dukungan terhadap Andika-Hendrar mencapai 19,1 persen. Sementara Ahmad Luthfi-Taj Yasin mendapatkan 11,2 persen. 

“Hanya 2,2 persen  yang memilih untuk tidak memberikan suara. Hasil ini menunjukkan bahwa generasi muda lebih terbuka terhadap calon yang menawarkan visi yang lebih segar dan berani,” ungkap Sutisna.

Sedangkan dari segmen generasi Z yang berjumlah 20,8 persen, dukungan untuk Andika-Hendrar mencapai 14,4 persen. 

“Sementara Ahmad Luthfi-Taj Yasin hanya mendapatkan 3,1 persen, dan 3,3 persen tidak memberikan suara. Generasi Z, yang baru mulai terlibat dalam politik, menunjukkan kecenderungan untuk mendukung calon yang terlihat lebih progresif dan relevan dengan isu-isu yang mereka pedulikan,” bebernya.

Masih kata Sutisna, secara keseluruhan, tingkat keterpilihan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 57,5 persen, sedangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin hanya mendapatkan 27,1 persen. 

“Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Jateng lebih percaya pada pasangan Andika-Hendrar untuk memimpin provinsi ini. Selain itu, 15,4 persen responden menyatakan tidak memilih, yang bisa mencerminkan ketidakpuasan atau ketidakpastian terhadap kedua pasangan,” tegas dia.

Salah satu aspek penting dari survei ini adalah mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan kedua pasangan calon dalam memimpin provinsi dan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat. 

Hasil survei menunjukkan bahwa hampir 60,1 persen responden mempercayai Andika-Hendrar untuk memimpin dan memberikan perubahan yang diharapkan, sementara 28,6 persen masih percaya kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Sebanyak 11,3 persen responden tidak memberikan jawaban atau merasa tidak percaya terhadap kedua pasangan. Ini menunjukkan bahwa Andika-Hendrar dipandang sebagai pasangan yang lebih mampu memenuhi harapan masyarakat.

Selain itu, survei ini juga mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahmad Luthfi selama menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah dari 2020 hingga 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa 60,6 persen responden tidak puas dengan kepemimpinannya, sementara 27,8 persen menyatakan puas, dan 11,6 persen tidak menjawab. 

Penilaian ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk keamanan dan penanganan isu-isu sosial yang terjadi selama masa jabatannya.

“Untuk Taj Yasin, yang menjabat sebagai Wakil Gubernur, approval rating menunjukkan 51,7 persen responden tidak puas dengan kinerjanya. Sebaliknya, 28,9 persen merasa puas, dan 19,4 persen tidak menjawab. Hasil ini menggambarkan tantangan yang dihadapi Taj Yasin dalam meningkatkan citra dan kinerjanya di mata publik,” bebernya lagi.

Dalam analisis menggunakan pertanyaan tertutup, hasil menunjukkan bahwa jika pemilihan dilakukan hari ini, pasangan Andika-Hendrar dipilih oleh 62,4 persen responden, sementara Ahmad Luthfi-Taj Yasin hanya memperoleh 30,2 persen. Sebanyak 7,4 persen responden menyatakan tidak memilih. Angka-angka ini menandakan dominasi yang jelas dari pasangan Andika-Hendrar dalam opini publik saat ini.

Survei ini dilaksanakan pada periode 9 hingga 21 September 2024, dengan populasi yang terdiri dari warga Provinsi Jawa Tengah. Jumlah responden mencapai 1.800 orang dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Tengah yang berjumlah 28.427.616 jiwa. 

Responden tersebar secara proporsional di 29 kabupaten dan 6 kota di provinsi tersebut. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sebesar +/- 2,31 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka, yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mendalam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA