“Beliau adalah bapak infrastruktur Indonesia. APBN kita ini sekitar lebih dari Rp400 triliun sampai Rp500 triliun per tahun dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur,” kata Gurubesar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Telisa Aulia Falianty kepada wartawan, Sabtu (28/9).
Pembangunan infrastruktur jadi fokus Presiden Jokowi selama 10 tahun memerintah. Pembangunan ini dinilai telah memberikan
multiplier effect positif bagi perekonomian dan masyarakat hingga ke pelosok negeri, termasuk wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
“Pembangunannya cukup signifikan. Beliau juga sangat menekankan pentingnya infrastruktur untuk di daerah 3T. Nah ini yang perlu kita apresiasi ya selama 10 tahun ini,” jelasnya.
Upaya pembangunan infrastruktur ini, kata dia, terbukti telah memperlancar konektivitas, layanan dasar, serta distribusi pangan.
“Membangun daerah terluar tentu ada
cost secara
visibility of economy itu belum tentu itu visible, tetapi secara sosial dampaknya akan mengurangi ketimpangan di daerah 3T," sambungnya.
Salah satu yang ia soroti adalah infrastruktur konektivitas udara.
Selama satu dekade, Indonesia memperluas jaringan bandara baru, melakukan rehabilitasi dan pengembangan bandara, hingga menyelenggarakan angkutan udara perintis untuk mendukung konektivitas dan mengurangi disparitas harga kebutuhan masyarakat di daerah 3T.
BERITA TERKAIT: