Dukungan reformasi dan penambahan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB antara lain datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dia menyatakan setuju bila India, Jerman, Jepang, dan Brasil menempati kursi Anggota Tetap DK.
Adapun Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikian dukungan untuk pencalonan Brasil dan India.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam pernyataannya mengatakan, reformasi DK PBB perlu dilakukan agar lebih mewakili negara-negara berkembang.
“Amerika Serikat percaya bahwa ini harus mencakup dua kursi tetap untuk Afrika, satu kursi bergilir untuk negara-negara berkembang kepulauan kecil, dan perwakilan tetap untuk Amerika Latin dan Karibia, selain kursi tetap untuk negara-negara yang telah lama kami dukung, Jerman, Jepang, dan India,” ujarnya.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro juga menyatakan dukungan untuk perluasan Anggota Tetap DK PBB.
Presiden Mikronesia Wesley Simina dan Perdana Menteri Bhutan Tshering Tobgay memuji pencalonan India, Brasil, Jepang, dan Jerman.
"Yang terpenting, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada India, sahabat dan tetangga terdekat kita. Mereka telah bersama kita sejak awal perjalanan pembangunan kita dan tetap teguh dalam dukungan dan persahabatan mereka," kata Tobgay.
Presiden Angola Joao Lourenco yang menyampaikan pesan lewat rekaman video menekankan urgensi reformasi DK PBB.
“Reformasi DK PBB tampaknya mendesak, dan mendesak pula untuk memberikan suara kepada negara-negara di belahan bumi Selatan, yaitu Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan anak benua India,” ujarnya.
Presiden Cile Gabriel Boric pun menyampaikan pandangan yang relatif sama. Dia mengusulkan penetapan batas waktu untuk reformasi ini, yaitu tahun depan.
“Ketika PBB merayakan ulang tahunnya yang ke-80, kami akan melakukannya dengan Dewan Keamanan yang mencakup Brasil dari Amerika Latin, India, dan setidaknya satu negara dari Afrika,” demikian Boric.
BERITA TERKAIT: