Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu mengungkap, perseroan masih memiliki alokasi
budget untuk melakukan
buyback saham.
“Kami memperoleh
budget kurang lebih sekitar Rp3 triliun dan kami juga masih memiliki
budget yang dapat dipakai sesegera mungkin jika melihat situasi pergerakan BBRI," kata Viviana saat paparan kinerja keuangan BRI Triwulan III 2025, Kamis, 30 Oktober 2025.
Sejauh ini, pihaknya melihat saham BBRI dalam posisi
undervalue merujuk pada data
Bloomberg terbaru, dari total 37 analis yang memberikan pandangan terhadap saham BBRI, sebanyak 30 analis atau sekitar 81 persen merekomendasikan “beli” dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp4.651 per saham.
"Maka kami mempertimbangkan untuk melakukan hal tersebut (
buyback)," tambah Viviana.
Saat ini PBV BRI berada di level 1,80x pada posisi 31 Oktober 2025 atau masih di bawah rata-rata PBV 5 tahun. Dengan begitu, BBRI dapat dikategorikan
undervalue.
Buyback BRI ini juga sudah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025 lalu dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPST.
BERITA TERKAIT: