Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sejumlah Produk Pertanian Indonesia Kuasai Pasar Jepang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 01 April 2019, 02:51 WIB
Sejumlah Produk Pertanian Indonesia Kuasai Pasar Jepang
Ubi jalar/Net
rmol news logo Komoditas produk pertanian indonesia ternyata banyak yang berjaya di Jepang.   

Atase Pertanian KBRI Tokyo, Sri Nuryanti bahkan menyebut ada sejumlah produk yang hampir menguasai pasar negeri Sakura.

Sri menguraikan bahwa produk pertanian Indonesia dengan potensi ekspor terbesar ke Jepang adalah minyak nabati dan lemak.

Kemudian disusul lateks dan karet alam, kopi, produk pangan lain, kakao dan produk kakao, rempah-rempah, bahan asal tanaman lain, sisa produk nabati dan hewani, teh dan bahan minuman penyegar, kacang-kacangan, bahan pangan asal hewan, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

“Ekspor yang paling optimal menyerap pangsa pasar di Jepang adalah lateks dan karet alam, yaitu mencapai 98 persen dari total potensi pasar ekspor di Jepang,” ujar Sri di Jakarta, Minggu (30/3).

Ekspor terbesar ditempati produk minyak nabati dan lemak serta karet. Ekspor minyak nabati terdiri atas minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan minyak nabati lain, termasuk margarin. Lada Indonesia juga menguasai hampir 100 persen pasar Jepang.

“Untuk lateks dan karet alam, 100 persen ekspor Indonesia berupa technically specified natural rubber (TSNR), bahan baku untuk pembuatan ban kendaraan bermotor di perusahaan otomotif Jepang,” katanya.

Sementara itu, untuk sumber impor Jepang seperti sayuran beku, kelapa parut, pisang, tepung sagu, cabe, pisang, bunga potong, terung, tomat, jamur, kubis, selada, dan tanaman hias, salah satunya adalah Indonesia.

Sri mengingatkan juga bahwa Indonesia merupakan sumber potensial bagi Jepang untuk jambu biji, mangga, manggis, pisang, nanas, dan pepaya baik segar maupun olahan.

“Saat ini, realisasi ekspor pisang dan nanas mencapai 99 persen dari potensi ekspor yang ada. Buah yang lain potensinya belum tergarap karena kendala teknis persyaratan keamanan dan kesehatan pangan segar yang diberlakukan Jepang,” lanjutnya.

Sri menambahkan bahwa Indonesia telah mampu memenuhi 100 persen potensi ekspor untuk komoditas ubijalar manis di pasar Jepang. Prestasi ini, menurutnya, harus jadi pendorong untuk kinerja ekspor komoditas tanaman pangan yang lain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA