Hal ini dilakukan untuk mengontrol harga dua komoditi yang masih bertengger di angka Rp 65.000 per kilogram seperti yang tercantum di laman info pangan Jakarta.
“Melalui gelar cabai murah ini diharapkan harga cabai bisa segera turun," ujar Kepala BKP, Agung Hendriadi saat melepas kendaraan TTIC untuk mendistribusikan cabe ke TTI di Jabodetabek, Minggu (28/7).
Agung menjelaskan bila harga cabai yang dijual oleh TTIC berkisar di angka Rp 35.000 per kilogram untuk cabai merah keriting dan Rp 40.000 per kilogram untuk cabai rawit.
Gelar pangan murah ini akan terus dilakukan hingga harga cabai merah keriting dan cabai rawit turun.
“Cabai didatangkan langsung dari petani san Gapoktan kemudian kami salurkan ke TTI yang ada di Jabodetabek sehingga bisa dijual lebih murah,†tambah Agung.
Agung menambahkan bila selama ini BKP Kementan telah memanfaatkam sistem
e-commerce berupa aplikasi pemesanan pangan dari TTI ke Gapoktan selalu perantara. Hingga saat ini, total nilai transaksi bahan pangan lewat
e-commerce BKP mencapai angka Rp 14,8 miliar.
“Oleh karena itu akan terus dikembangkan sebagai tulang punggung pemasaran produk pangan dari Gapoktan ke TTI,†tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (Aslupama) Jawa Barat, Agus yang mendukung kegiatan ini mengatakan bahwa aksi gelar cabai murah tak hanya berlangsung selama satu hari. Karena saat ini terdapat lebih dari 6 ton cabai yang akan segera disebar di pasar-pasar tradisional di Jabodetabek.
“Kami Aslupama akan terus membantu Kementerian Pertanian dalam pengaturan kiriman cabe ke TTIC,†jelasnya.
BERITA TERKAIT: