Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengatakan bahwa program Obor Pangan Lestari (OPAL) yang merupakan perubahan dari Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tengah jadi sorotan utama dalam menekan kemiskinan di Tanah Air.
"Melalui OPAL diharapkan gerakannya lebih masif dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat maupun penyediaan pangan nasional," ujar Agung, Minggu (27/7).
Kata Agung, ketahanan pangan nasional dimulai dari keluarga. Ia berharap aksi sederhana semacam itu dapat berkembang di seluruh Nusantara. Sehingga, tujuan pemerintah agar Indonesia manjadi lumbung pangan dunia yang diprakarsai oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di tahun 2045 nanti terwujud.
"Ketahanan pangan nasional dimulai dari keluarga,†ungkapnya.
Agung sangat berharap agar ke depannya program OPAL dapat bergerak lebih masif agar memberikan dampak langsung ke masyarakat.
Apalagi setelah KRPL, program OPAL akan lebih fokus mengentaskan kemiskinan. Sehingga, nantinya masyarakat tidak saja tercukupi pangannya tetapi juga meningkat kesejahteraannya.
"Dengan meningkatnya kesejahteraan diharapkan konsumsi pangan masyarakat menjadi lebih beragam, bergizi seimbang, dan aman," tuturnya.
Menurut Agung, kehadiran OPAL juga untuk menyelesaikan masalah gizi buruk atau stunting sehingga mulai 2019 kegiatan OPAL akan lebih digalakkan lagi.
Untuk diketahui, sesuai Permentan Nomor: 22 Tahun 2019 tentang Obar Pangan Lestari, kegiatan OPAL diselenggarakan seluruh unit Kerja Eselon I lingkup Kementan, UPT dan Dinas Provinsi Dan Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pertanian dan atau pangan.
"OPAL di TTIC ini sebagai contoh yang bisa dilihat dan ditiru masyarakat untuk dikembangkan di halaman pekarangan dan lingkungan masing-masing," pungkas Agung.
BERITA TERKAIT: