Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Etika Politik Dalam Al-Qur'an (37)

Pelajaran Diplomasi Publik (3)

Diplomasi Perempuan Elite

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/nasaruddin-umar-5'>NASARUDDIN UMAR</a>
OLEH: NASARUDDIN UMAR
  • Sabtu, 09 Maret 2019, 08:57 WIB
Pelajaran Diplomasi Publik (3)
Nasaruddin Umar/Net
KAUM perempuan selalu mengambil bagian dalam sejarah kemanusiaan. Bu­kan saja Hawa yang men­jadi bagian penting da­lam drama kosmos yang mengisahkan kejatuhan manusia dari langit keba­hagiaan ke bumi penderi­taan. Akan tetapi babak sejarah kemanusiaan selalu ada keterlibatan kaum perempuan. Di antara drama menarik ialah skandal yang menimpa sebuah kera­jaan yang melibatkan istri raja yang men­jebak seorang pekerja tampan istana yang tidak lain ialah Nabi Yusuf As, sebagaimana diuraikan dalam ayat berikut ini:

"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menun­dukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesung­guhnya wanita itu telah bermaksud (melaku­kan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu ter­masuk hamba-hamba Kami yang terpilih.

Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duan­ya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan ter­hadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu, selain dipenjarakan atau (dihu­kum) dengan azab yang pedih?". Yusuf ber­kata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wan­ita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."

Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (Hai) Yusuf: "Ber­palinglah dari ini dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu se­sungguhnya termasuk orang-orang yang ber­buat salah." Dan wanita-wanita di kota ber­kata: "Istri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesung­guhnya cintanya kepada bujangnya itu ada­lah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nya­ta." Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mend­engar cercaan mereka, diundangnyalah wan­ita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada mas­ing-masing mereka sebuah pisau (untuk me­motong jamuan), kemudian dia berkata (kepa­da Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelo­kan rupa) nya dan mereka melukai (jari) tan­gannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguh­nya aku telah menggoda dia untuk menun­dukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak menaati apa yang aku perintahkan kepadan­ya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina." (Q.S. Yusuf/12:23-32).

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA