Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dari Try Out, Doa Bersama Hingga Datangi Paranormal

Persiapan Siswa Menghadapi Ujian Nasional

Senin, 15 April 2013, 09:09 WIB
Dari Try Out, Doa Bersama Hingga Datangi Paranormal
ilustrasi/ist
rmol news logo .Hari ini, siswa tingkat, SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA) di seluruh Indonesia menjalani ujian nasional (UN). Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi ujian akhir ini.

Spanduk besar bertuliskan “Ya Allah Rabbku/Tuhan YME, Be­rilah ridho, karunia dan ijin Mu untuk keberhasilan dan kesuk­se­san siswa kelas XII dalam UN dan seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Ternama” dipa­sang di depan lapangan olah raga. Logo DKI Jakarta dan SMA Negeri 34 Jakarta mengapit tulisan itu.

SMA Negeri 34 yang terletak di Jalan Margasatwa, Cilandak, Ja­karta Selatan tampak lengang pagi itu. Semua siswa sudah ma­suk ke dalam kelas. Suasana se­ko­lah berlantai tiga itu sunyi. Tak terdengar suara riuh siswa.

Di dalam kelas, siswa-siswi yang mengenakan seragam batik tampak serius mengerja­kan soal-soal di lembaran ker­tas. Mereka me­ngisi jawaban de­ngan pensil. Di depan kelas, guru mengawasi para siswa yang mengerjakan soal.
Para siswa kelas XII sekolah ini sedang mengikuti try out (uji coba). Ke­giatan ini digelar untuk mem­per­siapkan siswa menghadapi ujian nasional. Di fasilitasi salah satu bank, sebanyak 43 ribu siswa di ibu kota serempat mengikuti try out.

Kepala SMA Negeri 34 Ahmad Yani mengatakan untuk mem­per­siapkan siswa menghadapi ujian nasional pihaknya sudah m­e­la­ku­kan berbagai langkah. Seperti 12 kali pendalaman materi ujian, enam kali try out, dan me­m­per­kuat motivasi siswa.

Para siswa, lanjut Yani, juga diajak menggelar doa bersama untuk memohon kepada Allah  agar diberi kemu­dahan dalam menghadapi ujian nasional.

Di Jakarta, jumlah peserta ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA sebanyak 108.421 ribu siswa. Me­reka berasal dari 1.079 seko­lah. Terdiri dari 52.264 siswa SMA, 51.371 siswa SMA, dan 4.786 siswa Madrasah Aliyah.

Menjelang ujian nasional 2013, sejumlah persiapan dilakukan siswa, sekolah, orangtua murid maupun dinas pendidikan setem­pat. Mulai dari yang berhubungan dengan mata pelajaran seperti pen­dalaman materi agar siswa bisa menjawab soal, teknis me­ngisi jawaban hingga hal-hal yang tak berhubungan dengan mata pelajaran.

Misalnya menggelar zikir dan istighotsah. Seperti dilakukan siswa Menengah Umum Indra­mayu, Jawa Barat. Mereka meng­gelar istighosah atau doa bersama di masjid sekolah agar lulus UN 2013 dengan nilai tinggi.

Ritual serupa juga dilakukan ribuan siswa di Kota Serang, Banten. Mereka dikumpulkan di alun-alun kota untuk melakukan doa dan dzikir bersama. Doa dan dzikir bersama dihadiri Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman, tokoh masyarakat Kota Serang serta unsur Dinas Pendidikan Kota Serang.

Panitia pelaksana zikir bersama Deni Arif Hidayat mengatakan, tu­juan kegiatan itu untuk men­doakan siswa agar semuanya lulus ujian nasional.

Di Temanggung, Jawa Te­mang­gung, dinas pendidikan se­tempat juga menggelar doa ber­sama menjelang ujian nasional 2013. Kegiatan ini untuk memo­tivasi siswa agar tak takut meng­hadapi ujian itu. Sebanyak 2.100 siswa kelas XII dilibatkan dalam doa besar.

Sayangnya, kegiatan ini dihen­tikan lebih cepat. Sebab, sejum­lah siswa menjerit histeris saat me­ngikuti doa bersama yang di ge­dung pemuda. Sebanyak 56 siswa jatuh pingsan.

Petugas medis pun berusaha me­ngeluarkan para siswa yang ping­san dari dalam gedung. Sis­wa yang rata-rata perempuan di­baringkan di lantai teras gedung. Bahkan, seorang siswa perlu di­larikan ke rumah sakit dengan ambulans karena kejang-kejang.

Beberapa tahun terakhir, se­jumlah sekolah punya tradisi me­ngundang motivator menjelang ujian nasional. Motivator diminta membantu mengangkat mental siswa yang akan menghadapi ujian. Ada juga sekolah yang men­datangkan psikolog. Tujuan­nya sama: mempersiapkan men­tal siswa.

Sebuah sekolah di Kudus, Jawa Tengah punya cara unik untuk mem­persiapkan mental siswa menghadapi ujian nasional. Se­kolah itu mengajak siswa-siswa kelas XII berziarah ke makam Sunan Kudus, salah satu tokoh penyebar Islam di tanah Jawa ini.

Juru bicara Yayasan Masjid Me­nara dan Makam Sunan Ku­dus, Deny Nur Hakim me­ngung­kapkan, menjelang ujian nasional banyak siswa yang berziarah ke sini. “Biasanya, mereka berziarah secara rombongan bersama te­man satu sekolah,” ujarnya.

Selain belajar tekun, ada se­jum­lah siswa yang meminta ban­tuan dari paranormal agar bisa lulus ujian nasional. LN, siswi se­kolah kejuruan negeri di S­u­ra­baya, Jawa Timur merasa kurang percaya diri menghadapi ujian akhir ini. Didampingi ibunya, LN mendatangi paranormal.

Air minum kemasan yang diba­wa LN lalu diberi doa-doa oleh paranormal. Air yang sudah di­mantrai itu bisa diminum maupun dipakai mandi sebelum mengi­kuti ujian nasional.

Dua pensil yang akan dipakai untuk ujian nasional juga diberi mantra-mantra. Tak hanya itu, sang paranormal juga mencoba membangkitkan indera keenam LN dengan tenaga supranatural. Tujuannya agar mudah men­ger­jakan soal-soal.
Setelah mendatangi paranor­mal, LN menjadi lebih percaya. “Saya yakin bisa lulus ujian na­sional,” katanya.

Seorang siswi SMA asal Kla­ten, Jawa Tengah justru bernasib sial. Hendak meminta bantuan agar bisa lulus ujian nasional, siswi itu malah dicabuli para­nor­mal bernama Anggoro.

Anggoro mengajak siswi itu ke hotel dengan dalih akan mem­berikan ajian agar bisa lulus ujian nasional. Di hotel itu, pa­ranormal itu mencabuli korban.

Sampai di rumah, korban me­ngadukan hal ini ke keluarga. Pihak keluarga yang tak terima dengan perlakukan ini melapor ke polisi. Anggoro pun dicokok anggota Poltabes Solo.

Ada siswa yang menganggap ujian nasional sebagai momok. Sebab, keberhasilan belajar tiga tahun di sekolah akan ditentukan dari hasil ujian ini: lulus atau ti­dak lulus. Rasa malu akan me­lingkupi siswa jika tak lulus.

Diduga tertekan menghadapi ujian nasional, seorang siswa bernama Denny Supendi gantung diri di Penjaringan, Jakarta Utara. Selama ini, siswa SMK di Bre­bes, Jawa Tengah itu tinggal ber­sama ayahnya. Sementara ibunya tinggal di Jakarta.

Menikmati masa tenang jelang ujian nasional, Denny pun datang ke Jakarta. Supengah, ibu Denny mengatakan anaknya datang untuk berlibur. Ia tak menyangka jika anaknya nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Toro, paman korban mengungkapkan selama ini Denny dikenal periang dan mudah bergaul.

Soal Ujian Baru Bisa Diambil Setelah Subuh


Mulai hari ini, siswa SMA, SMK dan Madrasah Aliyah men­jalani ujian nasional. Ujian untuk SMA dan Madrasah Ali­yah berlangsung sampai Kamis mendatang. Sedangkan untuk SMK hanya sampai Rabu.

Mata pelajaran yang diujikan siswa SMA Program IPA yakni Bahasa Indonesia, Fisika, Ba­hasa Inggris, Matematika, Ki­mia dan Biologi. Untuk Pro­gram IPS yakni Bahasa Indo­nesia, Ekonomi, Bahasa Ing­gris, Matematika, Sosiologi dan Geografi. Siswa program Baha­sa menjalani ujian Bahasa In­donesia, Bahasa Asing, Bahasa Inggris, Matematika, Antro­po­logi dan Sastra Indonesia.

Untuk siswa MA, mata pela­jaran yang diuji yakni Bahasa Indonesia, Tafsir, Bahasa Ing­gris, Matematika, Fikih dan Ha­dis. Untuk siswa SMK hanya mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Ing­gris dan Matematika.

Hingga kemarin, sejumlah sekolah sudah siap menggelar ujian nasional. Ruang kelas yang dipakai untuk ujian sudah diberi nomor. Nomor ujian dan foto siswa sudah dipasang di depan kelas. Pihak sekolah baru akan mengambil soal ujian ke rayon masing-masing pada pu­kul 05.30. Soal yang bisa di­ambil hanya mata pelajaran yang diujikan pada hari itu.

Sehari menjelang ujian na­sio­nal, Menteri Pendidikan dan Ke­budayaan M Nuh ber­kun­jung ke SMA Negeri 35 Jakarta.  Di seko­lah yang terletak di Ben­dungan Hilir, Jakarta Pusat itu, M Nuh me­ngecek persiapan ujian nasional.

“Ini bagian dari kesiapan dan kewaspadaan kita. Jangan sam­pai nanti kalau terjadi apa-apa malah bingung,” kata Men­dik­bud.  Sekolah ini berada di ba­wah Rayon 02 Jakarta Pusat. Ra­yon ini meliputi Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Tanah Abang dan Menteng.

Dari SMA 35, Mendikbud me­nuju ke SMK Negeri 6 di Ke­bayoran Baru, Jakarta Sela­tan. Di sini menteri mengecek tempat penyimpanan soal sete­lah diambil dari rayon. Badrun, Kepala SMK 6 mengatakan tak memegang kunci tempat pe­nyimpanan. “Kuncinya yang me­megang polisi dan dua uni­versitas: UI dan UNJ yang jadi pe­ngawas independen,” katanya.

Setelah meninjau kedua sekolah, Mendikbud menyim­pulkan DKI Jakarta siap meng­gelar ujian nasional. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA