Lady Gaga, penyanyi kontroÂverÂsial asal Amerika gagal mengÂgelar konser di Gelora Bung KarÂno, Jakarta pada 3 Juni lalu. KeÂpolisian tidak memberikan izin untuk konser itu.
Promotor pun harus mengemÂbaÂlikan uang yang sudah dikeÂluarkan calon penonton untuk membeli tiket konser. Proses peÂngembalian tiket (refund) berÂlangsung secara bertahap mulai 10 Juni 2012.
Pengembalian tahap pertama dilaksanakan di Piaza di pusat perbelanjaan Gandaria City, GanÂdaria, Jakarta Selatan. Di sini yang bisa ditukarkan adalah tiket kelas Tribune 2 Purple.
Bagi pemilik tiket yang berÂhaÂlangan datang tanggal 10 Juni bisa melakukan refund di kantor My Ticket pada 11 Juni dan seÂteÂrusnya. Mulai 10 pagi sampai enam sore.
Bagi calon penonton yang ingin refund harus membawa tiÂket asli konser Lady Gaga beserta identitas diri yang masih berlaku. Jika mewakilkan proses refund kepada orang lain harus menyerÂtaÂkan fotokopi identitas diri keÂpada orang yang mewakili dan diÂserahkan pada petugas loket.
Rakyat Merdeka mencoba mengintip proses penukaran tiket di kantor My Ticket. Beberapa lelaki dan perempuan yang masih berusia muda terlihat memenuhi ruangan yang biasa dijadikan tempat menerima tamu sekaligus loket penjualan tiket.
Untuk menukarkan tiket, para muda-mudi antre di tiga loket yang disediakan. Loket berupa satu meja panjang yang ditunggu tiga karyawan wanita dan berÂhaÂdapan persis dengan kursi tunggu para calon penukar tiket.
“Sebelum kesini saya datang ke Gandaria City, tempat pertama penukaran tiket yang ditunjuk panitia pada Minggu kemarin (10/6). Tapi karena saya telat, saya tidak bisa datang. Dari orang di Gandaria dikasih tahu untuk datang ke sini,†beber Rifky saat diÂtemui di kantor My Ticket. Dia selesai menghadap loket pertama yang ada di sebelah kiri.
Rifky dan dua temannya berÂharap bisa menguangkan tiket yang dimiliki. Setelah lama antre petugas loket menolak menerima tiket itu. “Kata petugas, tiketnya dibeli bukan atas nama saya, tapi atas nama calo. Sedangkan syarat peÂngembalian tiket harus menunÂjukÂkan KTP,†kata Rifky.
Karena tidak bisa menunÂjukÂkan KTP sesuai nama pembeli tiÂket, Rifky pulang dengan tangan hampa.â€Jadi saya disuruh cari nama pembeli untuk dimintai KTP agar bisa menukarkan tiket dengan uang,†katanya.
Kalau tidak bisa, sambung RifÂky, maka dirinya harus menyeÂrahÂkan tiket dan menunggu proÂses yang lama. Alasannya, pihak panitia ingin memastikan bahwa tiÂdak ada penonton yang menuÂkarÂkan tiket selama waktu penuÂkaran yang sudah ditentukan.
“Jelas itu memakan waktu yang lama sekali, bisa sebulan leÂÂbÂÂih. Saya heran saja, tiket saya ini kan asli, kenapa mesti diÂpaksa paÂkai KTP segala. Kalau tiÂket palsu ditolak, itu wajar,†ujar Rifky jengkel.
“Terus terang saya kecewa seÂkali dengan panitia. Belinya ngantre, mengembalikan tiketnya ternyata lebih susah,†katanya deÂngan nada kesal. Pria yang tingÂgal di Pos PeÂngumben, Jakarta Barat ini meÂngakui tiga tiket yang dibawanya dibeli dari calo.
“Waktu itu saya dan dua teman saya membeli tiket dari seorang calo yang memasarkan dengan broadcast di BBM Group. Karena memang mengenalnya (calo), kami pun tertarik untuk memÂbelinya,†cerita Rifky.
Rifky lalu membeli tiga tiket kelas Tribune 2 Purple masing-maÂsing seharga Rp 650 ribu. LeÂbih mahal dari harga tiket resmi yang hanya Rp 465 ribu.
“Kata teman-teman yang sudah dapat tiket lebih dahulu, belinya ngantre panjang. Makanya kami mau beli tiket tersebut meskipun lebih mahal,†beber pria yang meÂngaku masih mahasiswa itu.
Saat membeli tiket, Rifky beÂlum tahu bahwa konser penyanyi yang dijuluki Mother Monster itu bakal batal. Ia tidak pernah berÂpikir bahwa untuk beli tiket harus menggunakan kartu identitas seperti KTP.
“Saya hanya berpikir bagaiÂmaÂna bisa nonton konser penyanyi yang kerap menjadi pro dan konÂtra di dunia. Makanya ada tawaÂran tiket, kami beli dengan haÂraÂpan bisa bersama teman-teman yang lain ikut konser,†jelasnya.
Ternyata keinginan Rifky dan temannya kandas. Konser dibaÂtalÂkan. “Tapi saat mendengar kabar konser dibatalkan, saya masih bisa bernafas lega dengan adanya kabar bahwa pihak panitia bersedia mengembalikan uang tiket yang sudah dibeli. Tapi nyaÂtanya, saat mengurus tidak seperti yang saya bayangkan,†geÂruÂtunya.
Ingat, 17 Juni Penukaran Tiket Kelas Tribun 1
Polisi turut mengamankan proÂses pengembalian tiket konser Lady Gaga. Polda Metro Jaya mengerahkan 250 personel ke sejumlah lokasi pengemÂbalian tiket.
Kombes Rikwanto, Juru BiÂcara Polda Metro Jaya mengaÂtaÂkan personel yang diterjunkan berasal dari Polres Jakarta SeÂlaÂtan. Bila diperlukan Polda akan mengerahkan personel polisi lebih banyak.
“Personil itu perhari. Hari perÂtama 250 orang dan seteÂrusÂnya. Pokoknya disesuaikan deÂngan jadwal dan kapasitas konÂsumen saja berapa pembeli yang akan mengembalikan tiketnya, hal itu untuk antisipasi ditamÂbahÂnya personil,†jelasnya.
Big Daddy Entertainment, promotor konser Lady tengah mempersiapkan pengembalian tiket babak kedua pada 17 Juni. Kali ini untuk pengembalian tiket kelas Tribune 1 Orange dan Green.
Refund tiket periode kedua kemÂbali dilakukan di Piazza, GanÂdaria City, mulai pukul 10 pagi sampai 6 sore. PengembÂaÂlian tiket ini khusus bagi pemÂbeli tiket di outlet resmi MyÂTicÂket di Ruko Grand ITC Permata Hijau, Rolling Stones Indonesia Headquarters, Plaza Indonesia, Gandaria City, Sing Square FaÂmily Karaoke, Bekasi Square, dan opening sale di FX Mall 10 Maret lalu.
Sedangkan untuk pembeli tiket lewat situs MyTicket, proÂses refund akan dilakukan mengÂÂguÂnakan automatic refund system. Proses ini baru dimulai pada 18 Juni. Sistem ini secara otomatis akan mentrasfer kembali nilai nominal tiket yang telah dibayarÂkan ke akun credit card pembeli.
Untuk kelas Tribune 1 OraÂnge dan Green, promotor meÂnerÂbitkan 12 ribu tiket. DiperÂkiÂrakan hanya sekitar tiga ribu orang saja yang akan menuÂkarÂkan tiket di Piazza, Gandaria City. Sebab, enam ribu tiket dibeli secara online.
“Sama dengan mekanisme sebelumnya, konsumen wajib membawa identitas diri dan tiket asli saat proses penukaÂran,†kata Arif Romadhoni, juru bicara Big Daddy EnterÂtainment.
Konser Batal, Uang Muka Tak Kembali
Big Daddy, promotor konser Lady Gaga rugi besar karena konser bertajuk “Born This Way Ball†batal digelar di Gelora Bung Karno. Diperkirakan sampai puluhan miliar.
SeÂbelum Lady Gaga menginÂjaÂkan kaki di tanah air, proÂmotor sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Salah satunya unÂtuk membawa perÂlengkapan panggung konser. Perlengkapan sebanyak semÂbiÂlan kontainer itu diangkut deÂngan pesawat khusus.
Belum lagi, uang muka (down payment/DP) yang sudah dibayarkan promotor untuk sang artis agar bisa tampil di JaÂkarta. Sebuah sumber yang deÂkat dengan kalangan proÂmoÂtor membisiki dana yang sudah diÂgelontorkan untuk konser Lady Gaga mencapai Rp 40 miliar.
Benarkah? “(Angka) Itu seÂbeÂnarnya tidak tepat, setiap konÂtrak itu kan punya nilai yang berÂbeda-beda. Saya tidak bisa disÂkusi untuk hal-hal yang sifatÂnya komersial seperti itu (keÂrugian),†kata Michael Rusli, CEO Big Daddy.
Ia menganggap pembatalan konser merupakan salah satu risiko dalam menjalankan bisnis mendatangkan artis internasioÂnal ke Indonesia. “Jadi, nggak perlu dikait-kaitkan dengan itu (kerugian). (Batal konser) itu memang hal yang biasa terjadi dan dialami setiap promotor,†kata Rusli.
Marcel Permadi, promotor seÂkaÂligus Account Director BerÂlian Entertainment mengatakan, Lady Gaga merupakan artis terÂmahal saat ini. Untuk menÂdatangkannya perlu dana US$ 2-3 juta atau Rp 20 miliar samÂpai Rp 30 miliar.
Walaupun tarif Lady Gaga maÂhal, namun kata dia, promoÂtor tetap bisa untung bila menÂdatangkannya. Ia menghitung, bila tiket yang sudah terjual samÂpai 50 ribu lembar, panitia konÂser sedikitnya sudah meÂngantongi duit Rp 67 miliar. WaÂjar jika promotor tetap berÂjuang mendapatkan izin konser.
Sementara itu, promotor muÂsik Adrie Subono tidak mengÂhitung pengembalian uang tiket sebagai sebuah kerugian atas konser yang batal. Ia mengungÂkapkan, sebulan menjelang konÂser biasanya promotor biasanya mesti melunasi sisa uang muka sebesar 50 persen ke manaÂjemen artis.
Menurut dia, itulah yang memÂbebani Big Daddy EnterÂtainment selaku promotor konÂser Lady Gaga. “Kalau pemÂbaÂtalan dari pihak promotor InÂdonesia, uang yang sudah diÂbayarkan tidak kembali,†kaÂtanya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: