RMOL. Lima sedan Toyota Camry hitam berjejer di basement kantor pusat PLN di Blok M, Jakarta Selatan. Mobil-mobil berkapasitas 2.400 cc itu adalah tunggangan para direksi perusahaan negara itu.
Tak sembarang orang bisa maÂsuk lokasi parkir mobil-mobil itu. Untuk masuk harus melalui paÂlang pintu yang dibuka dengan meÂmencet tombol khusus. Pintu akan tertutup secara otomatis setelah mobil berlalu.
Camry dan tempat parkir khuÂsus itu merupakan fasilitas untuk direksi. “Kendaraan dinas Camry itu sudah lama,†kata Asisten Manajer Public Relation PLN, WisÂnu Yulianto.
Mobil Camry ini sudah diguÂnaÂkan sejak Fahmi Mochtar meÂmimÂpin PLN. Fahmi menjadi diÂrektur utama (dirut) sejak 10 MaÂret 2008. Ia lalu digantikan DahÂlan Iskan. Nur Pamudji, direktur energi primer PLN kemudian naik menjadi dirut menggantikan Dahlan yang ditarik ke kabinet untuk menempati posisi Menteri BUMN.
Semasa menjadi dirut PLN, DahÂlan memilih menggunakan kenÂdaraan pribadi. Ia juga meÂnoÂlak menempati rumah dinas (rumdin).
Menurut Wisnu, para direksi memang mendapat fasilitas ruÂmah dinas. Mengikuti langkah penÂdahulunya, Nur Pamudji yang dilantik menjadi dirut PLN di Gardu Induk Karet, Jakarta Pusat juga ogah menggunakan fasilitas rumah dinas itu. “Pak Dirut samÂpai saat ini masih menempati ruÂmah pribadinya di Cinere,†kata dia.
Di luar itu, kata Wisnu, tak ada fasilitas istimewa yang diberikan kepada direksi ini. Ia menconÂtohÂkan, di kantor pusat PLN tak meÂnyediakan lift khusus bagi direksi. “Mereka bercampur dan berÂdesak-desakan dengan karÂyawan,†tutur Wisnu.
Dengan memakai lift yang saÂma, kata dia, bisa meÂmunÂculkan sikap egaliter. “Tidak membeda-beÂdakan direksi dengan bawahan.â€
Menurut Wisnu, sikap ini diÂtanamkan sejak Dahlan Iskan menjadi dirut PLN. “Pak Dahlan meminta direksi untuk bekerja dengan keras dan selalu menjaga kesederhanaan,†ujarnya.
Bila melakukan kunjungan dinas ke luar kota, direksi hanya ditemani segelintir staf. “Tak ada ajudan maupun pasukan pengaÂwalan yang mendampingi,†kata Wisnu.
Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat menyinggung soal fasiliÂtas mewah direksi BUMN. FaÂsiÂlitas itu tak haram asalkan peÂlaÂyanÂan kepada masyarakat juga prima.
Ia mencontohkan, ruang tungÂgu tamu direksi PT Kereta Api InÂdonesia (KAI) maupun PT AngÂkasa Pura II tak boleh lebih baik dari ruang tunggu peÂnumpang di stasiun kereta maupun bandara.
Dahlan bertekad menurunkan fasilitas direksi BUMN jika kiÂnerja perusahaan maupun pelaÂyanÂan kepada masyarakatnya tak bagus. Ini juga berlaku bagi PLN yang pernah dipimpinnya.
Kemarin, Rakyat Merdeka berÂkunjung ke kantor pusat PLN keÂmarin. Setiap tamu yang hendak masuk harus melalui pemeÂrikÂsaan metal detector. Bila tamu memÂbawa tas, petugas keamanan meÂminta dibuka dan diperÂliÂhatkan isinya.
Lolos dari sini, masih harus meÂnemui petugas keamanan lainÂnya yang tak jauh dari pintu masuk. Di meja ini pengunjung meÂnyerahkan kartu identitas unÂtuk ditukar dengan kartu tamu. Juga mengisi buku tamu.
Rakyat Merdeka lalu menuju ruang Humas di lantai tiga mengÂgunakan lift. Di kantor ini adalah enam lift. Semuanya bisa menÂjangÂkau hingga lantai tiga.
Tiba di lantai yang dituju, kami lalu ke ruang tunggu. Ruang ini berukuran 4x15 meter. PuÂluhÂan kursi kayu yang dilengkapi busa ditata rapi mengeliling dinÂding ruangan. Lantainya dibalut dengan karpet yang cukup tebal. Cukup empuk saat diinjak.
Di dinding ruangan dipajang dua pigura besar yang berisikan foto sembilan direksi PLN. Dirut Nur Pamudji berpose duduk di kursi. Beberapa direktur berdiri di belakangnya.
Jendela ruangan yang terbuat dari kaca ditutupi dengan korden seÂhingga suasananya di sini seÂdikit gelap. Penerangan ruangan ini berasal dari lampu downlight yang dipasang di langit-langit. Dari langit-langit ini pula beremÂbus udara sejuk yang dipompa mesin pendingin ruangan (AC).
Menurut Wisnu, PLN memakÂnai pernyataan Menteri BUMN itu sebagai instruksi untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Wisnu menjelaskan, saat ini PLN wilayah Jawa-Bali telah membuat gebrakan membuka pendaftaran tambah daya secara online.
“Pelanggan tidak perlu susah payah mendatangi kantor PLN. Tinggal mengisi registrasi online, seminggu kemudian petugas kaÂmi akan mendatangi rumah meÂreka,†jelasnya.
Wisnu menjelaskan, di website www.pln.co.id ada menu untuk meÂngajukan pasang listrik baru, tambah daya ke 1300 volt atau 2200 volt dan permintaan samÂbungÂan sementara. “Mereka tingÂgal mengisi saja. Semua laÂyanan tidak dipungut biaya sama sekali,†katanya.
Dengan sistem online ini, peÂlanggan bisa melakukan reÂgistrasi kapan dan dimana saja. “Yang penting terdapat samÂbungan internet di daerah pelangÂgan,†katanya.
Sistem online, lanjut dia, untuk mengurangi keluhan pelanggan yang ingin melakukan pemaÂsanÂgan baru maupun tambah daya. “Umumnya, mereka mengeÂluhÂkan mahalnya tambah daya. DeÂngan cara ini semuanya gratis. KaÂlau ada oknum yang meÂlaÂkukan penarikan bisa langsung lapor ke kami,†katanya.
Wisnu menjelaskan, sampai dengan November 2011 ada 1 juta pelanggan yang melakukan tamÂbah daya dari 450 volt dan 900 volt ke 1300 volt atau 2200 volt.
Wisnu menambahkan, rasio penduduk Indonesia yang telah mendapatkan aliran listrik sudah seÂmakin membaik hampir 70 persen. “Sisanya kami akan tunÂtaskan pada tahun depan,†kataÂnya.
Pegawai PLN Disebar Jadi Sales
Warga Jakarta dan TaÂngeÂrang jangan kaget bila didatangi pegawai PLN yang bertugas seÂbagai sales. Mereka akan meÂnawarkan tambah daya listrik secara gratis.
Ratusan pegawai PLN DisÂjaya dikerahkan untuk menÂdaÂtangi dari rumah ke rumah (door to door) di area kerjanya maÂsing-masing.
Kepala Hubungan MaÂsyaÂrakat (Humas) Komunikasi PLN Disjaya Irwan Darwin meÂngaÂtakan, langkah tersebut dilaÂkukan untuk jemput bola bagi peÂlanggan yang belum meÂmiÂliki kesempatan untuk tambah daya.
Saat ini, menurutnya, PLN Disjaya sengaja melakukan eksÂpansi ke rumah-rumah warÂga. Tujuannya menjalin koÂmuÂnikasi yang lebih intens dan langÂsÂung dengan pelanggan listrik di Jakarta dan Tangerang.
Selain menawarkan tambah daya gratis, para pegawai PLN itu datang ke rumah-rumah uÂnÂtuk memberikan penjelasan meÂngenai instalasi yang aman. Juga bahaya kelebihan beban listrik.
Kelebihan beban bisa meÂmiÂcu arus listrik. Cukup banyak peristiwa kebakaran yang diseÂbabkan arus pendek listrik.
“Kesadaran pihak pelanggan ini sangat penting. Sebab akan merugikan banyak kalangan kalau sudah terjadi kebakaran,†kata Irwan.
Padahal, lanjut dia, itu bisa dianÂtisipasi secara aman sejak awal. Yakni dengan melakukan penyambungan secara benar. PeÂngecekan instalasi atau samÂbungan juga tidak kalah penting dilakukan, utamanya di kaÂwasan padat penduÂduk,†jelasÂnya.
Karenanya, pihaknya berÂusaÂha secara maksimal untuk meÂnyampaikan bahayanya peÂnyamÂbungan yang tidak benar tersebut. Terlebih jika ada beÂban yang melebihi kapasitas.
“Kalau pelanggan sadar terÂhadap usaha dan upaya yang dilaÂkukan pihak Disjaya ini, tentu mereka akan pro aktif,†katanya.
Irwan menjelaskan, program sambungan gratis ini juga meÂruÂpakan salah satu cara praktis guÂna mengecek kebenaran insÂtalasi, termasuk mengecek beban yang melebihi kapasitas.
Sambungan gratis ini tidak dikenakan pungutan sedikitpun. Pelanggan listrik yang masih menggunakan 450 atau 900 VA diharapkan segera beralih pada daya 1300 atau 2200 VA. “KaÂlau ada warga yang maÂsih meÂneÂmukan petugas kaÂmi meÂminÂta pungutan, laÂporkan saja ke call center 123,†kataÂnya.
Listrik Padam 4 Hari, Mahasiswa Unjuk Rasa
Listrik merupakan kebutuhÂan masyarakat sehari-hari. TanÂpa aliran setrum ini banyak aktiÂvitas yang terganggu. ProÂses perÂkuliahan di Universitas IsÂlam Sultan Agung (Unissula) SeÂmarang terganggu akibat listri padam berhari-hari.
Ratusan mahasiswa kampus itu lalu menggelar unjuk rasa di kantor PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Semarang, kemarin.
Menurut Ketua Senat MahaÂsisÂwa Unissula Anjar Prasetyo listrik di kampusnya padam seÂjak empat hari lalu sehingga seÂgala aktivitas perkuliahan otoÂmatis terhenti karena tidak adanya suplai listrik.
“Kami menuntut PLN meÂminÂta maaf secara terbuka ke media cetak dan elektronik atas pemadaman listrik yang tidak dikonfirmasi terlebih dahulu, dan segera mengaktifkan kemÂbali listrik di kawasan kampus,†katanya.
Senada dengan itu, Wakil RekÂtor II Unissula Dr Gunarto yang mendampingi mahasiswa meÂlakukan unjuk rasa mengaÂtaÂkan, listrik di kampus sudah paÂdam sejak Jumat (25/11) hingÂga 28 November 2011 seÂhingga mengganggu perkuliahan.
Gunarto menjelaskan, kegiatÂan perkuliahan mahasiswa, samÂpai dengan praktik laboÂraÂtorium terpaksa harus terhenti akiÂbat tidak adanya pasokan lisÂtrik. Sementara genset yang dimiliki terbatas dayanya untuk bisa menyuplai listrik guna keperluan di kampus ini.
“Bayangkan, ruang kuliah meÂmang didesain ‘ber-air conÂditioner’ (AC) yang cenderung tertutup. Kalau tidak ada AC tentu panas sekali. Kami juga punya laboratorium, semuanya tidak bisa difungsikan karena listrik padam,†katanya.
Gunarto mengakui, listrik di kampus saat ini sebenarnya suÂdah menyala, sesaat menÂjeÂlang mahasiswa melapor akan mengÂgelar demo di Kantor PLN Semarang, namun pihakÂnya tetap datang untuk meminta penjelasan dan pertangÂgungjÂaÂwaban.
Asisten Manager Distribusi PT PLN APJ Semarang Heru EnÂdhi Arjanto yang menemui maÂhasiswa mengatakan, peÂmadaman listrik sebenarnya diakibatkan kerusakan kabel kontrol di Gardu Induk (GI) Tambaklorok Semarang.
“Memang ada pemadaman di kawasan Kaligawe Semarang, terÂmasuk Unissula. Namun berÂdasarkan monitoring sistem kami hanya dua hari, bukan emÂpat hari. Karena itu, kami akan segera melakukan pengecekan ke lokasi,†katanya.
Terkait tidak adanya inforÂmasi pemadaman, Heru menÂjeÂlaskan, pemadaman listrik terÂbagi dua yakni padam terencana yang pasti diinformasikan keÂpada masyarakat dan padam akiÂbat gangguan peralatan. [Harian Rayat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.