Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Album Lagu SBY Belum Dijual di Toko Kaset

Dinyanyikan Artis Muda Terkenal

Rabu, 09 November 2011, 08:49 WIB
Album Lagu SBY Belum Dijual di Toko Kaset
ilustrasi/ist
RMOL.Sepasang muda-mudi memasuki toko kaset dan compact disc (CD) Disc Tarra Studio di lantai satu Mall Ciputra, Jakarta Barat. Pandangan mata keduanya langsung tertuju kepada rak di blok paling depan.

Rak bertingkat enam ini dipa­sangi label “Best Seller” di ba­gi­an atasnya. Karena letaknya di sisi kanan dan kiri pintu masuk, se­tiap orang yang datang pasti akan melalui rak ini.

Di rak ini dipajang berbagai al­bum kaset dan CD keluaran ter­baru dari penyanyi dan band-band yang tengah naik daun.

Belum lama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerbitkan album lagu-lagu cip­taannya. Di album bertajuk “Harmoni” ini, sejumlah artis me­nyanyikan lagu-lagu gubahan kepala negara.

Memperhatikan rak “Best Seller” dari tingkat teratas sampai terbawah tak terlihat album lagu SBY dipajang di situ, baik yang ter­anyar maupun tiga album se­be­lumnya. Lagu-lagu karya SBY telah direkam ke dalam tiga al­bum. Yakni Rinduku Padamu (2007), Evolusi (2009), Ku Yakin Sampai di Sana (2010).

Rakyat Merdeka mencoba mencarinya di rak lainnya. Ber­ba­gai rak telah dijelajahi mulai dari genre Pop hingga Jazz. Ha­sil­nya nihil. Empat album lagu SBY tak dipajang di toko ini.

Di toko kaset dan CD Sangaji, Mall Central Park, Jakarta Barat juga tak terlihat empat album SBY dipajang di rak. Disc Tarra dan Sangaji adalah dua toko kaset besar di ibu kota.

“Saya sudah cek daftar album yang ada di toko kami. Album Har­moni SBY tak ada,” kata Heri, pra­mu­niaga Disc Tarra Mall Ciputra.

Heri sempat kebingungan ke­ti­ka ditanya tiga album yang di­rilis sebelum Harmoni. Ia hanya ingat SBY belum mengeluarkan album Rinduku Padamu pada 2007 lalu. Ia ingat karena album ini pernah dipajang di toko ini.

“Kalau dari data yang kami pu­nya, album pertama pernah ada di toko kami. Tapi sekarang su­dah tidak ada lagi. Kemungkinan ditarik kembali pihak distributor. Dan kalau sekarang ada album baru, itu tidak ada di tempat kami,” katanya.

Heri belum tahu apakah toko kaset tempatnya bekerja akan men­jual album lagu-lagu SBY. Selama ini, Disc Tarra, kata dia, ha­nya menjual kaset dan CD yang banyak dicari pembeli.

“Mungkin masih di percetakan sehingga belum didistribusikan ke kami,” kata wanita pra­mu­nia­ga Toko Sangaji ketika ditanya kenapa album lagu SBY tak ada di sini.

Menurutnya, album yang baru di-launching tak lang­sung diedar­kan ke toko-toko ka­set. Penggan­daan dan pendis­tri­busian ke toko-toko bisa makan waktu sampai satu bulan.

Dikatakan, bisa juga toko kaset menolak memasarkan al­bum tertentu karena ada album yang lebih laris dan banyak dicari masyarakat.

“Dulu memang pernah ada al­bum milik Pak SBY yang di­nya­nyi­kan oleh artis-artis itu. Tapi kalau tidak salah, itu ditarik lagi karena tidak sesuai mencapai tar­get penjualan kami,” ujarnya.

Apa album yang tengah laris saat ini? Dengan mantap, wanita berambut sebahu itu me­nuturkan, album lagu band anak muda yang paling banyak dicari. “Lagu Ayu Ting Ting juga banyak diburu dari kemarin,” ungkapnya.

Album Harmoni yang berisi lagu-lagu ciptaan SBY di-laun­ching akhir Oktober lalu. Di al­bum ini, lagu-lagu SBY kembali dinyanyikan oleh musisi ke­na­ma­an Tanah Air. Tercatat komponis dan pencipta lagu seperti Erwin Gutawa, Tohpati, dan Andi Ri­yanto ikut menggarap album yang mengusung tema alam, cinta, dan perdamaian.

Album Harmoni ini memuat delapan lagu ciptaan SBY. Yakni, Kembali, Untuk Bumi Kita, Ku­yakin Sampai di Sana, Berkelana ke Ujung Dunia, Adakah, Har­moni yang Indah, Bersatu dan Maju, serta Save Our World.

“Pak SBY yang mencintai alam dan mencintai sebuah kehi­dupan yang damai. Beliau ingin mewujudkan sebuah cinta terha­dap keluarga, rekan kerja, masya­rakat Indonesia, Tanah Air. Inilah terjadinya sebuah harmoni,” ujar Ediwan Prabowo, produser ekse­kutif pembuatan album ini saat pe­luncuran di Taman Ismail Mar­zuki, Jakarta, Senin (31/10).

Menurut Ediwan, pembuatan album direncanakan dengan ma­tang. Penyanyi yang akan mem­bawakan lagu SBY diseleksi. Lewat rapat khusus, penyanyi Af­gan, Sandy Sandoro dan Joy To­bing dipilih bergabung dalam pembuatan album ini.

“Ada sebuah rapat dari sahabat be­liau, Ibu (Ani Yudhoyono) ju­ga. (Mereka) mendengarkan lagu yang diciptakan, mengajak berpi­kir siapa penyanyi dan ar­ra­nger yang tepat. Ini sebagai wu­jud apresiasi beliau kepada pe­nyanyi muda yang memiliki ka­rakter yang kuat,” ujar Ediwan.

SBY tak bisa menghadiri pe­luncuran album ini karena harus bertolak ke Prancis untuk meng­hadiri pertemuan puncak G20 dan Konferensi UNESCO. Na­mun, dia sempat menulis kata pengantar album itu.

“Kenapa Sih Selalu Sinis...”

Berbagai pendapat ber­mun­culan seiring peluncuran album lagu karya SBY. Banyak yang me­nyindir karena di tengah ke­si­bukan mengurus negara, SBY masih sempat menggubah lagu.

“SBY sangat luar biasa. Mes­kipun tengah sibuk mengurus negara, SBY masih bisa mem­buat album,” kata Iwan Fals.

“Album SBY, saya dengar bukan lagi tujuh keajaiban du­nia. Sekarang malah delapan,” sindirnya. Tak jelas kenapa mu­sisi yang banyak melahirkan lagu bertema kritik sosial ini menyebut demikian.

Budayawan Arswendo At­mowiloto menilai, SBY pe­mim­pin yang unik. Menurut dia, SBY satu-satunya pemim­pin ne­gara di dunia yang mene­lur­kan empat album lagu se­lama berkuasa.

“Presiden SBY mampu me­ngeluarkan album yang do­mi­nan bertemakan tentang cinta,” kata dia. Ia menyarankan SBY membuat lagu bertema pem­e­rin­tahan dan pemberantasan ko­rupsi agar tak terus menuai kri­tik saat meluncurkan album.

Sys NS, pendiri Partai De­mok­rat turut berkomentar me­ngenai album baru SBY. Me­nu­rut dia, sebaiknya presiden fo­kus menjalankan tugasnya mem­buat rakyat merasa ke­nyang perutnya.

“Saya tidak tahu kenapa ka­wan-kawan selalu melihat Pa­k SBY dengan sinis. Se­harusnya seniman dan yang mengaku seniman memberi apresiasi untuk album terbaru Pak SBY,” kata Ruhut Sitompul, anggota DPR dari Partai Demokrat.

Menurut Ruhut, sebaiknya sebe­lum melancarkan kritik lebih dulu membeli dan me­nde­ngar­kan album lagu SBY. Ke­ter­­li­batan sejumlah penyanyi muda dalam album ini, kata Ruhut, un­tuk membangkitkan sema­ngat kaum muda.

Penyanyi muda yang tengah naik daun seperti Afgan pun diajak bergabung dalam album ini. “Itu penyanyi pilihan Pak SBY untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaan Pak SBY di album ke­empatnya,” ujar Ruhut. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA