“Posko Penanggulangan BenÂcana Partai Demokrat,†demikian tulisan di spanduk yang dipasang di dalam tenda. Posko ini diÂdirikan Pengurus Anak Cabang (PAC) Cilandak.
Memasuki musim hujan, beÂbeÂrapa rukun tetangga (RT) di RW 03 Kelurahan Pondok Labu diÂlanda banjir. Air Kali Krukut meÂluap dan menggenangi RT 09, 10, 11, 12 dan 14. Sebanyak 239 keÂpala keluarga (KK) mengungsi karena tempat tinggal terendam air.
Partai Demokrat mulai memÂbaÂngun posko di sini sejak Senin (31/10). Di posko ini dipaÂsang beberapa spanduk berÂgambar Nachrowi Ramli, Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta.
Misalnya di pintu masuk meÂnuju posko. Mengenakan pakaian biru dan berpeci, gambar penÂsiuÂnan tentara itu tampak jelas di spanduk berlatar putih. Bintang mercy yang jadi logo Partai DeÂmokrat turut menghiasi spanduk.
Nachrowi berniat ikut peÂmiÂliÂhan gubernur Jakarta tahun deÂpan. Meski belum jelas apakah purnawirawan berpangkat mayor jenderal itu baÂkal diusung DemokÂrat, dia sudah “kampanye†di maÂna-mana sebagai calon gubernur.
Puluhan kader dan simpatisan Demokrat terlihat berkumpul di posko. Mereka mengenakan keÂmeja putih biru dengan gambar Nachrowi di saku.
Wakil Ketua Partai Demokrat JaÂkarta Selatan Muhammad SurÂya mengatakan, posko ini dibuka untuk membantu warga korban banjir. “Kami akan buka posko sampai tiga hari ke depan. Bila maÂsih dibutuhkan akan diperÂpanÂjang lagi,†katanya ketika ditemui Rakyat Merdeka, Selasa (2/11).
Sebanyak 50 kader Demokrat dari berbagai tingkatan mulai caÂbang, anak cabang dan ranting seÂtempat dikerahkan untuk memÂbantu warga korban banjir.
Posko bencana Partai DemokÂrat ini dibangun beratapkan terpal biru berukuran 6x8 meter. Lantai dari papan yang dipasang di atas batang bambo. Posko ini tak meÂmiliki dinding. Spanduk panjang dibentangkan mengeliling posko.
Puluhan kardus mie instan diÂtumpuk di bagian depan posko. SeÂbuah sofa dan kursi-kursi plasÂtik disediakan untuk kader yang menunggui posko ini.
Bagian belakang posko diÂguÂnaÂkan dapur umum. Beberapa peÂrempuan terlihat tengah meÂnyiÂapkan makanan untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.
“Kami membuka dapur umum, memberikan bantuan obat-obaÂtan, pakaian bekas dan kebutuhan pokok lainnya,†kata Surya.
Berbagai bantuan itu, menurut dia, hanya diberikan selama masa darurat. Ke depan, pihaknya akan membantu warga agar tak terus keÂbanjiran. Yakni, dengan menÂdoÂrong pembangunan situ atau waÂduk di kawasan ini. Waduk berÂfungsi sebagai penampungan air.
Surya mengatakan, pendirian posÂko dan pemberian bantuan ini tak bermaksud untuk mendapat simpati maupun ajang memÂperÂkenalkan Nachrowi. Kata dia, ini seÂmata-mata untuk membantu warÂga. “Kami pasang bendera hanya sebagai identitas saja, tidak ada maksud lain,†kilahnya.
Partai Demokrat, ujar Surya, keÂrap mendirikan posko di temÂpat-tempat yang dilanda bencana. “Setiap terjadi banjir, kami selalu buka posko,†katanya.
Rencananya, NachÂrowi akan meninjau lokasi banjir. “Bapak hanya ingin menÂdeÂngar keluhan warga yang menjadi korban banÂjir dan semaksimal mungkin bisa membantunya,†imbuh Surya.
Tak jauh dari Posko Partai DeÂmokrat, terdapat posko yang diÂdirikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Posko partai berlogo bulat saÂbit kembar ini menempati haÂlaÂman sebuah rumah warga di RT 11.
Tenda putih dipasang di depan posko. Bendera PKS berkibar di samping tenda. Masuk ke dalam posko berukuran 3x4 meter, terlihat meja dan kursi. Di atas meja diletakkan berbagai obat.
Dua relawan PKS terlihat teÂngah mengobati seorang nenek korÂban banjir. Posko ini berfungsi seÂbagai tempat layanan peÂmeÂriksaan kesehatan. Sebuah meja diletakkan di baÂgian kanan untuk pendaftaran warga yang ingin mendapat layanan peÂmeÂriksaan kesehatan.
Ruang posko ini disekat menÂjadi dua dengan bendera PKS berÂukuran besar. Ruang depan untuk pemeriksaan kesehatan. Ruang di beÂlakang untuk peraÂwatan. Di ruang ini disediakan dipan dari kayu.
Didi Rosadi, Ketua Posko meÂngatakan, partainya telah memÂbuka mendirikan posko di sini seÂjak Minggu malam (30/10). “KaÂmi akan buka selama korban banÂjir membutuhkannya,†ujarnya.
Menurut Didi, partainya lebih memfokuskan memberikan banÂtuan layanan kesehatan kepada korban banjir. “Kami lihat korban banjir rentan terserang penyakit seÂperti gatal-gatal, diare dan deÂmam,†katanya. Layanan pemeÂrikÂsaan kesehatan dan obat-obaÂtan ini diberikan gratis.
Untuk dapur umum, sambung Didi, PKS bekerja sama dengan PalÂang Merah Indonesia (PMI). SeÂbanyak 15 relawan dikerahkan untuk membantu korban banjir. 10 relawan di antaranya adalah paramedis.
Didi menampik anggapan bahwa pendirian posko ini berÂmuaÂtan politis. “Kami selalu biÂkin posko di sini setiap tahunnya bila terkena banjir,†tandasnya.
Selain partai, sejumlah calon guÂbernur juga menyambangi loÂkasi banjir. Nanang, korban banjir mengatakan, Fauzi Bowo dan Nachrowi telah datang meninjau. Kepada tokoh tersebut, warga berharap agar persoalan banjir bisa diatasi.
Nanang mengaku sudah tiga hari tinggal di tenda pengungsian. Rumahnya terendam air setinggi 1,5 meter. “Kami akan kembali ke rumah bila banjir sudah surut. Saat banjir, saya hanya bisa meÂnyelamatkan TV,†tuturnya.
Setelah banjir surut, Nanang akan meÂngumpulkan barang-barang di tempat tinggalnya yang masih bisa digunakan.
Beberapa warga di RT 09 terÂlihat mulai membersihkan tempat tinggalnya. Dengan lap, mereka mencoba menghilangkan lumpur yang menempel di dinding dan menutupi lantai rumah.
SBY: Jangan Anggap Enteng Banjir
Kabar mengenai banjir yang melanda Pondok Labu, Jakarta, sampai ke telinga presiden. SeÂbelum bertolak ke Prancis, SBY meminta Wapres BoedioÂno meÂngingatkan gubernur DKI JaÂkarÂta Fauzi Bowo untuk mengatasi perÂsoalan itu.
Presiden meminta masalah banjir tidak dipandang sebelah mata, mengingat negara-negara di Asia Tenggara sedang mengÂhadapi masalah sama. “Saya dengar ada banjir di wilayah Jakarta Selatan dan saya dengar sudah diatasi,†kata Presiden.
“Kita tahu Asia ada banjir beÂsar seperti Thailand. Meski akÂhir-akhir ini Jakarta selamat, tapi kita tidak bisa unÂderesÂtiÂmaÂte akan masalah ini,†katanya.
Banjir yang melanda ThaiÂland telah melumpuhkan seÂbaÂgian perekonomian negara gaÂjah putih ini. Industri otomotif terhenti karena pabrik terenÂdam banjir.
Gubernur Fauzi BoÂwo meÂngaÂtakan, sudah meÂnyiapkan solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir di Pondok Labu.
“Jangka panjang akan kita bangun waduk di sana. MeÂmang akan dimulai pemÂbeÂbaÂsan tanahnya tahun depan,†katanya. Fauzi menjamin seÂtelah ada waduk tak akan ada lagi banjir di kawasan ini.
Memasuki musim hujan, Fauzi meminta Dinas Pekerja Umum melakukan sosialisasi mengenai waspada banjir. “CuÂrah hujan sedikit pun, banyak menimbulkan genangan di seÂpanjang Sungai Grogol mulai dari batas kota, Lebak Bulus, Terogong, sampai PeÂsangÂgÂraÂhan,†kata dia. Kali PeÂsangÂgrÂaÂhan, kawasan Pasar Minggu, Kali Mampang, dan Kali Angke juga rawan genangan.
Fauzi memerintahkan wali kota di lima wilayah untuk memÂbersihkan kali dan saluran air. “Minggu-minggu ini kita ajak masyarakat membersihkan saluran ini,†katanya.
Menurut dia, keberadaan baÂngunan-bangunan liar di banÂtaran kali dan penyempitan kali di sejumlah tempat juga bisa menyebabkan banjir. Sampah yang dibuang dan menumpuk di kali juga memicu terjadinya genangan. Sebab aliran air menjadi tersendat.
Kali Menyempit, Tanggul Dibongkar
Komandan Pangkalan MaÂrinir Jakarta Kolonel Hardimo meÂnyatakan, pihaknya akan membongkar tanggul yang diÂanggap menjadi penyebab banjir di Pondok Labu, Jakarta Selatan
Beberapa hari terakhir, seÂjumlah RW 03 di Kelurahan Pondok Labu dilanda banjir. LoÂkasi banjir tak jauh dari MarÂkas Korps Marinir Cilandak.
Hardimo mengatakan, pemÂbongkaran tanggul melibatkan Marinir dan warga. Pemerintah Daerah juga membantu dengan mengerahkan alat berat.
“Ini kan kepentingan berÂsama dan ini untuk kepentingan dan solusi yang sudah kita koÂmitÂmen bersama, tentunya kita tidak merasa rugi,†katanya.
Hardimo mengaku sudah mengantisipasi bila Kali KruÂkut meluap lagi. Air akan diÂalirkan ke tempat lain.
“Diharapkan mampu mengaÂlirkan air sehingga tidak masuk ke dalam pemukiman warga,†katanya.
Kali Krukut merupakan pemÂbatas pemukiman warga deÂngan lahan Markas Korps MaÂrinir Cilandak. Di sepanjang kali yang beraÂda di sisi lahan miÂlik Marinir, diÂpasang beronÂjongan atau tangÂgul. Fungsinya untuk mencegah erosi.
Warga menganggap pemaÂsaÂngan beronjongan atau tanggul ini membuat lebar kali mÂeÂnyemÂpit. Di saat musim hujan, arus Kali Krukut cukup deras. Air pun meluap ke pemukiman warga. [rm]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.