Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kurang Tinggi 40 Cm, Panggung Dibongkar Lagi

Ngintip Persiapan Peringatan Kemerdekaan Di Istana

Senin, 15 Agustus 2011, 04:08 WIB
Kurang Tinggi 40 Cm, Panggung Dibongkar Lagi
ilustrasi/ist
RMOL.Suara gendang dan seruling khas Batak membahana dari halaman Istana Negara, kemarin siang. Menghasilkan nada-nada indah mengusik para pengendara yang melintas di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Sejenak mereka memalingkan kepala, mencari asal datangnya suara.

Melihat lebih dekat ke pekarangan Istana  puluhan orang sedang menari Tor-tor. Tarian khas Sumatera Utara ini diba­wa­kan dengan penuh semangat. Te­rik matahari di atas langit Jakarta tak mengurangi semangat pelajar SMU Sopo Surung Balige ini untuk menampilkan gerakan tarian nan indah.

Sebelumnya muda-mudi  mem­bawakan tarian dengan instrumen khas etnis Tionghoa. Sesudah tari Tor-tor dilanjutkan dengan tari khas Papua. Dilanjutkan aksi marching band dari beberapa kampus.

Para penari dan marching band itu adalah pengisi acara peri­nga­tan HUT Kemerdekaan. Mereka tengah melakukan gladi kotor. Ke­giatan ini dimulai pagi hari sampai pukul 15.30 WIB.

Selesai berlatih, para pengisi acara yang sebagian besar pelajar dan mahasiswa ini me­nyem­pat­kan diri berfoto bersama. Meng­gunakan kamera digital maupun kamera handphone mereka me­ngambil gambar dengan latar be­la­kang Istana maupun air mancur yang ada di halaman.

Tampaknya mereka meman­faat­kan momen langka ini. Sela­ma ini Istana terkesan tertutup. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk pusat kekuasaan eksekutif itu.

Mendekati Hari Kemerdekaan, Istana tampak terus berbenah. Di pekarangan Istana juga terlihat semarak. Tenda-tenda berbentuk letter U sudah terpasang kokoh dan cantik. Di bawahnya kursi-kursi merah disusun berderet dan lurus.

Dari kejauhan tampak meja kayu berwarna keemasan di ba­gi­an tengah teras Istana. Di sinilah letak panggung kehor­ma­tan yang akan diduduki presiden, ibu negara, wapres dan petinggi negara lainnya.

Di sepanjang pagar mulai dari depan Istana sampai  pagar kantor Sekretariat Negara dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wan­tim­pres) dihiasi umbul-umbul merah putih. Ornamen-ornamen merah putih dipasangan di beberapa ba­gian pekarangan Istana.

Di luar pagar didirikan tenda sepanjang 100 meter menghadap Istana. Warna merah putih tam­pak menghiasi setiap bagiannya. Tenda itu menaungi empat pang­gung. Panggung dibuat berun­dak-undak. Ratusan kursi ditata rapi diundakan-undakan itu.

Tenda ini hampir selesai dide­kor. Seorang pekerja terlihat si­buk merapikan kain penutup la­ngit-langit tenda yang lepas ka­re­na tertiup angin. Pekerja lain­nya menyelesaikan pemasangan tangga dan melakukan pengecatan.

Para pekerja menyelesaikan panggung dan tenda hingga malam agar semuanya rampung pada 15 Agustus. Pengerjaan sudah dilakukan sejak Jumat lalu (12/8). “Tadinya panggung ini sudah jadi dan sudah dipasangi kar­pet, tapi karena minta diting­gikan lagi 40 centi terpaksa di­bongkar ulang. Paling selesainya nanti malamlah,” ujar seorang pekerja yang tengah mem­bongkar panggung berukuran 8x20 meter.

Di belakang panggung bebe­ra­pa orang  sibuk merapikan kabel-kabel sound system. Cek suara pun dilakukan untuk me­mastikan suara yang dihasilkan terdengar baik.

Sebuah mobil crane juga terli­hat sibuk memotong ranting po­hon di depan Istana. Sasarannya ranting yang sudah menjulur ke bawah. Pemangkasan dilakukan agar ranting pohon tidak p­e­ma­sangan tenda-tenda di bawahnya. Pekerjaan ini dilakukan Dinas Pertamanan DKI Jakarta.

Kepala Biro Pers Dan Media Istana Kepresidenan DJ Nach­ro­wi mengatakan, persiapan per­a­yaan HUT RI ke-66 di Istana Negara sudah mencapai 95 per­sen. “Persiapan secara fisik, per­lengkapan dari upacara itu mi­sal­nya, tenda utama untuk upacara dan tenda pendukung lainnya. Secara non fisik, persiapan-per­siapan lainnya mulai hari ini (ke­marin-red) telah dilakukan gladi kotor,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Mengenai dekorasi Istana, kata Nachrowi, masih seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, yang membedakan perayaan ta­hun ini dengan sebelumnya ada­lah nuansa kedaerahan.

“Setiap tahunnya memang selalu berubah. Tahun lalu nuansanya daerah Barat. Tahun ini lebih ke Timur, menampilkan aset dan budaya dari daerah Pa­pua. Banyak menonjolkan or­na­men-ornamen Papua,” ungkap Nachrowi.

Pihaknya menargetkan semua persiapan selesai Senin. Pada hari itu pengisi acara akan menggelar gladi bersih. “Kalau sudah me­le­wati fase gladi bersih, saya yakin sudah 98 persen,” ujarnya.

Peringatan HUT Kemerdekaan kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan. Tak ada agenda yang dikurangi. “Agenda acara pokok sama saja. Itu merupakan satu pro­tap dari tahun ke tahun. Me­mang sekarang sedang bulan puasa. Untuk acara penurunan bendera para undangan yang beragama Islam akan disediakan makanan buka puasa,” kata Nachrowi. [rm]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA