PPP Butuh Kepemimpinan Mampu Berkolaborasi Bersama Pemuda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 14 Mei 2025, 14:47 WIB
PPP Butuh Kepemimpinan Mampu Berkolaborasi Bersama Pemuda
Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Indra Hakim Hasibuan/Ist
rmol news logo Hasil yang kurang memuaskan pada Pemilu 2024 mencerminkan perlunya evaluasi mendalam terhadap strategi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam menghadapi perubahan iklim politik yang dinamis.

Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Indra Hakim Hasibuan mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang harus menjadi catatan untuk calon ketua umum PPP mendatang menjelang Muktamar 2025.

Kata dia, catatan dan evaluasi ini penting agar eksistensi PPP tetap terjaga setelah pemilihan ketua umum baru.

Catatan pertama, kata dia, kegagalan PPP dalam Pemilu 2024 menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara strategi partai dan dinamika politik yang berkembang.  

"Perubahan iklim politik yang cepat menuntut partai untuk lebih adaptif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat," kata Indra kepada wartawan, Rabu 14 Mei 2025.

Selanjutnya, kata dia, salah satu faktor utama lainnya dari kegagalan PPP adalah kurangnya upaya maksimal untuk memanfaatkan potensi pemilih milenial yang merupakan kelompok terbesar dalam pemilih, menginginkan figur politik yang dapat berbicara dalam bahasa mereka, yang lebih inklusif, transparan, dan inovatif.

Ketiga, masih kata Indra, melihat kegagalan tersebut, penting bagi PPP untuk menyadari bahwa kedepan harus lebih serius merangkul generasi muda.  

"Pemilu mendatang membutuhkan figur pemimpin yang tidak hanya populer di kalangan tua, tetapi juga memiliki visi yang dapat menginspirasi dan melibatkan pemuda dalam proses politik," katanya.

Indra menambahkan, PPP harus mampu menyiapkan pergantian pemimpin yang mampu berkolaborasi, menciptakan ruang dialog, tidak mengedepankan egosentris kelompok tertentu karena PPP didirikan atas dasar kepentingan bersama, kolektif kolegial.

"Kita berharap ke depan PPP harus lebih inovatif, terbuka, tidak mengedepankan egosentris kelompok tertentu karena PPP adalah partai yang dibangun atas kepentingan bersama, kolektif kolegial," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA