Hal itu ia sampaikan usai mengikuti kegiatan buka bersama dan diskusi panel bersama Presiden Prabowo Subianto dan ratusan rektor di seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 13 Maret 2025.
Menurut Airlangga, kombinasi kebijakan ini dengan program ritel dan belanja online dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat.
"Besok kita luncurkan di ritel, belanja online juga. Tentu dengan keluarnya THR dan BHR, diharapkan daya beli bisa terdongkrak, apalagi tiket pesawat juga turun 13-14 persen. Dan jalan tol juga diskon di hari tertentu bisa sampai 10 persen," ujar Airlangga.
Saat ditanya mengenai target pertumbuhan ekonomi, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah masih optimis bisa mencapai target yang telah ditetapkan yakni 8 persen.
"Masih dalam range, masih optimis. Defisit juga kan masih 3 persen dan juga rasio utang di bawah 40 persen. Negara lain malah banyak yang lebih tinggi, Singapura aja 170 persen, Jepang juga tinggi. Kan itu tergantung penggunaan," jelasnya.
Selain itu, Airlangga juga menyoroti peran daya beli domestik Indonesia dalam menarik minat investor global, termasuk Vietnam yang selama ini mengandalkan ekspor ke Amerika dan Eropa.
"Kayak Vietnam juga, dia kan ekspor ke Amerika dan Eropa besar. Tapi kenapa dia tengok Indonesia? Karena Indonesia daya beli domestiknya kuat. Mereka berharap kerja sama Indonesia-Vietnam juga untuk domestik market besar. Kan kita bisa 52-54 pe sen, itu angkanya tinggi. Bisa 350 billion dolar nilai ekonomi domestik, Vietnam lirik itu," ungkapnya.
Baru-baru ini, Prabowo mengumumkan imbauan THR untuk pegawai swasta, BUMD, dan BUMN yang wajib dibayarkan paling lambat satu minggu sebelum hari raya Idulfitri.
Sementara BHR akan diberikan kepada para pengemudi dan kurir online yang pemberiannya akan didasarkan pada tingkat keaktifan kerja.
BERITA TERKAIT: