Pertemuan itu menandai komitmen kuat kedua pemimpin kota untuk meningkatkan sinergi dalam menghadapi tantangan global terkait perubahan iklim, terutama dalam kerangka kerja sama sister city Jakarta-Tokyo yang telah terjalin sejak 1989.
Kedua belah pihak berdiskusi mengenai pengalaman dan kebijakan yang berkomitmen untuk mengatasi tantangan urban dan perubahan iklim sebagai upaya bersama menciptakan solusi yang inovatif. Pertemuan ini juga sekaligus membahas program kerja sama lanjutan antara dua kota pada 2024.
"Jakarta sedang meningkatkan inovasi solusi permasalahan urban, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan membangun pemerintahan yang semakin transparan. Selaras dengan hal tersebut, Jakarta terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai kota global dunia, salah satunya Tokyo," kata Heru, dikutip dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Selasa (5/12).
Heru menambahkan, Jakarta juga telah ditunjuk untuk menjadi tuan rumah Crisis Management Conference 2024. Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi kota Jakarta.
“Jakarta merasa sangat terhormat menjadi tuan rumah, dan berkomitmen agar konferensi internasional tersebut berdampak positif bagi kota-kota dalam menangani bencana," kata Heru.
Untuk diketahui, Jakarta dan Tokyo telah melaksanakan kerja sama sister city sejak 1989. Bidang-bidang yang dilaksanakan pada awal kerja sama adalah kunjungan delegasi pemerintah, olahraga dan kepemudaan, kunjungan tenaga teknis, dan kunjungan delegasi pelatihan kejuruan.
Dalam perkembangannya, kerja sama kedua kota bertumbuh dan mencakup bidang kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, kesehatan, kelestarian lingkungan, dan pengendalian bencana.
BERITA TERKAIT: