Dampaknya, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah tersebut terperosok hingga 8,1 persen dalam survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 31 Maret sampai 4 April 2023.
Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo 2024 (RGP2024), Heru Sebagia menilai, merosotnya elektabilitas Ganjar akibat framing negatif oleh pihak-pihak yang tidak suka untuk menghancurkan karier politiknya.
Namun begitu, ia meyakini para calon pemilih Ganjar yang sempat hijrah akan balik lagi. Sehingga hal itu tidak perlu ditakutkan, karena penurunan elektabilitas Ganjar hanya sementara.
“Penurunan elektabilitas Ganjar hanya sementara karena pascapernyataannya yang menolak kedatangan Tim Israel, ada kelompok tertentu yang tidak suka menyudutkan Ganjar Pranowo,†kata Heru kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (13/4).
Heru mengatakan, Capres lain mendapat limpahan isu dan suara pendukung Ganjar, dimana Prabowo mengalami kenaikan hingga 3,6 persen dan Anies mengalami kenaikan sedikit sebesar 1,3 persen. Namun tidak semua pemilih Ganjar lari kepada kedua Capres tersebut.
“Kenaikan elektabilitas Prabowo dan Anies cukup kecil. Suara Ganjar yang hilang tidak terdistribusi secara merata kepada keduanya. Padahal hilangnya sebesar 8,1 persen, ke mana suara yang lainnya?†ujarnya.
Heru menjelaskan, suara yang hilang dari Ganjar tidak serta merta mendongkrak suara capres tertentu. Sisanya bisa jadi belum menentukan pilihan atau bisa lagi kembali ke suara Ganjar jika situasi dan kondisi isu persepakbolaan nasional mereda.
“Ganjar pantas mendapatkan ujian berat sebelum menjadi Presiden. Sehingga Ganjar semakin teruji oleh dinamika politik nasional. Tsunami politik yang menimpa Ganjar tidak akan membuat para relawan hijrah ke capres lain, kalaupun ada, hanya sebagian swing voter atau pemilih mengambang,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: