Menurutnya, langkah tersebut merupakan lompatan berpikir yang mencengangkan di tengah krisis pembelajaran yang sedang dialami Indonesia.
“Pendidikan kita hari ini masih kebingungan mengejar transformasi digital dan AI, sementara literasi, numerasi, dan pemerataan pendidikan belum merata,” kata Ganjar lewat kanal YouTube miliknya, Rabu, 2 Juli 2025.
Ia menilai, dengan masih banyaknya siswa yang kesulitan dalam kompetensi dasar seperti membaca dan berhitung, seharusnya fokus utama pendidikan saat ini adalah memperkuat kecerdasan manusia terlebih dahulu.
“Apakah memasukkan AI menjadi jawaban atas persoalan pendidikan kita? Saya kira tidak,” tegasnya.
Ganjar menyebut sistem pendidikan nasional belum berhasil memberikan dasar berpikir logis dan literasi yang menjadi bekal hidup peserta didik.
Dia menilai AI tidak mampu mengatasi krisis literasi, memperbaiki lemahnya numerasi, mencetak guru yang paham didaktik, maupun menyelesaikan ketimpangan infrastruktur pendidikan.
“Yang lebih mengkhawatirkan, AI bisa menjadi ilusi bahwa pendidikan kita sudah maju, padahal masalah-masalah dasarnya belum selesai,” pungkas mantan Capres 2024 itu.
BERITA TERKAIT: