Jika itu dilakukan Prabowo, maka basis pendukung setianya saat Pilpres 2019 lalu diyakini akan kembali mendukungnya untuk Pilpres 2024 mendatang.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (8/1).
"Prabowo semestinya mendukung PT 0 persen, terlebih kadernya sendiri yang mengajukan (Ferry Juliantono). Jika Prabowo justru melawan kader, bisa semakin berkurang loyalis Prabowo," kata Dedi Kurnia.
Pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengurai bahwa dukungan terbesar Menteri Pertahanan itu justru bersumber dari kalangan oposisi. Sehingga, akan sulit jika Prabowo tidak mendukung penghapusan PT 0 persen yang kini tengah digugat di MK.
“Meskipun hitungan politik elitenya, Prabowo berpeluang besar berkoalisi dengan parpol sesama pendukung 20 persen," katanya.
Atas dasar itu, apabila Gerindra tidak simpatik dengan gugatan PT 0 persen, maka Gerindra mungkin saja bisa tetap bertahan dominan di 2024, tetapi tidak dengan dominasi pilpres.
"Sulit untuk menang," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: