Masinton Berharap Komisioner Mendatang Bisa Sehatkan KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 02 September 2019, 14:28 WIB
Masinton Berharap Komisioner Mendatang Bisa Sehatkan KPK
Masinton Pasaribu/Net
rmol news logo Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) menyerahkan 10 dari 20 nama yang telah lolos seleksi kepada Presiden Joko Widodo, Senin (2/8). Ke-10 nama itu sangat rahasia.

Mereka telah melalui berbagai macam tes, mulai dari menjalani berbagai ujian ataupun tes seleksi yang dilakukan Pansel KPK. Dalam proses seleksi itu, mulai dari tes administrasi, tes kesehatan dan profil assessment, pansel tidak bekerja sendirian.

Pansel KPK melibatkan sejumlah pihak seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, Pansel KPK sudah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Berbagai macam kritik yang datang dihharapkan tidak mempengaruhi tolak ukur pansel dalam merekomendasikan 10 nama ke Presiden.

"Semua masyarakatkan sangat ingin KPK terus berjalan dan menjadi lebih baik lagi. Kritik itu biasa, anggap saja suplemen agar pansel lebih teliti bekerja, jalan terus saja sesuai dengan aturan yang ada," tegas Masinton.

Dia juga berharap, nantinya pimpinan KPK yang terpilih dapat melaksanakan tugas dan juga amanah dari masyarakat untuk benar-benar memberantas korupsi.

"Melakukan pencegahan sebaik mungkin dan juga bisa menyehatkan KPK," ujar Masinton.

Dari 20 nama yang lolos seleksi dari berbagai ujian yang dilaksanakan, terdiri dari berbagai unsur. Baik itu unsur kejaksaan, kepolisian, lawyer akademisi, PNS hingga internal KPK.

Dari unsur kepolisian nama Kabareskrim Pol Antam Novambar menjadi buah bibir, setelah ia menjawab semua yang ditanyakan Pansel KPK. Termasuk juga berbagai tuduhan yang menyudutkan dirinya terkait isu pengancaman terhadap salah satu direktur KPK.

Antam secara tegas menjawab hal itu, bahwa semuanya adalah menjadi kewenangan dari pansel. Pihak manapun tidak boleh untuk mengintervensi.

"Tiga tahun lebih saya nahan ini. Akhirnya tadi keluar kan. Puas saya, alhamdulilah puas sekali. ‎Ada kesempatan untuk menjawab itu semua. Semua tergantung pansel. ‎Soal kejadian itu (dugaan pengancaman), sudah sabar loh saya. Karena pasti ada saatnya untuk menyampaikan. Kalau saya dulu jawabnya kan capek malah sahut-sahutan. Makanya saya jawab sekarang soal itu," ucap Antam.

Ditambahkan Antam, dirinya heran mengapa banyak pihak yang gelisah ketika dirinya mendaftar menjadi capim dan lolos hingga saat ini.

"Kalian bisa menilai, logikanya saja. Kalau saya salah, gila saya (berani) masuk ke sana (KPK). Kok mereka yang gelisah, takut saya masuk ke sana. Anda saja, kalau salah berani enggak masuk? Saya sendirian loh, enggak ada salah, apa takutnya, logika saja," terang Antam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA