Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bang Yos Sudah Tahu Bakal Dicopot Beberapa Hari Lalu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 02 September 2016, 15:11 WIB
Bang Yos Sudah Tahu Bakal Dicopot Beberapa Hari Lalu
Sutiyoso/Net
rmol news logo Rencana pendongkelan Letjen TNI (Purn) Sutiyoso dari kursi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sudah didengar langsung oleh mantan Pangdam Jaya itu dari Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Dradjad Hari Wibowo yang merupakan sahabat dekat Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso (Jumat, 2/9). Dradjad sendiri bertugas di BIN sejak Bang Yos ditunjuk memimpin lembaga yang berkantor di Pejaten, Jakarta Selatan itu.

Diceritakan Dradjad, beberapa hari lalu, ia tak mau menyebut kapan persisnya, Bang Yos sempat dipanggil Presiden. Dalam kesempatan itu, Presiden yang didampingi Mensesneg memberi tahu Bang Yos bahwa ia sudah menyiapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Ka-BIN menggantikan dirinya.

"Selama beberapa hari sebelumnya, Bang Yos, keluarganya dan teman-teman terdekatnya seperti saya sudah mendapat kisi-kisi kalau pada hari tersebut, Presiden akan memberitahu hal ini langsung kepada Bang Yos," kata Dradjad yang dikenal sebagai ekonom senior.

Dia menekankan bahwa Sutiyoso sudah tahu lebih dulu akan didepak dari jabatan itu. Dan sikap Sutiyoso sendiri kepada Jokowi tidak berbeda. Sebagai prajurit dia mengaku siap melaksanakan apapun perintah presiden.

"Kepada Presiden, Bang Yos menyampaikan, sebagai prajurit dia siap melaksanakan apapun perintah Presiden. Jadi kalau diganti setiap saat juga siap. Bahkan setelah diberi tahu penggantian tersebut, Bang Yos masih melaporkan hasil dari salah satu tugas sangat penting dari Presiden," lanjut Dradjad.

Ia mengatakan suasana pertemuan sangat rileks. Bahkan Bang Yos beberapa kali melontarkan guyonan yang membuat semua tertawa lepas. Tidak ada kekakuan yang umumnya muncul.

"Yang jelas, saya sangat tahu bahwa Bang Yos diganti bukan karena dinilai gagal atau bersalah oleh Presiden," tegasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA