“Kalau sekarang, beras super premium satu sak isi 15 kilogram sudah (Rp)250 ribu. Yang premium (Rp)235 ribu, sementara yang medium (Rp)230 ribu. Stok juga langka,” ujar Daus, salah seorang pedagang di Pasar Al-Mahirah Lamdingin, dikutip
Kantor Berita RMOLAceh, Minggu, 27 Juli 2025.
Menurut dia, lonjakan harga ini turut mempengaruhi pola belanja masyarakat. Jika sebelumnya konsumen lebih banyak membeli dalam jumlah besar, kini pembelian beralih ke ukuran kecil.
“Sekarang banyak yang beli per bambu, bahkan per kilo,” jelasnya.
Kondisi ini juga menimbulkan dampak bagi pelaku usaha kuliner, terutama penjual nasi di kawasan padat mahasiswa seperti Darussalam. Daus mengungkapkan, sejumlah penjual mulai mengeluhkan tipisnya margin keuntungan akibat tidak adanya penyesuaian harga jual.
“Pedagang nasi kayak di Darussalam sempat ngeluh. Mereka masih jual nasi goreng harga sepuluh ribu, tapi sekarang nggak sesuai lagi sama keuntungan,” ungkapnya.
Kenaikan harga beras ini dinilai cukup signifikan jika dibandingkan beberapa pekan lalu.
Daus berharap harga beras bisa segera kembali stabil seperti beberapa bulan lalu agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan pelaku usaha kecil tidak terlalu terbebani.
BERITA TERKAIT: