Ayat yang memiliki lafadz
Laqod ja’akum rosuulum min anfusikum ‘aziizun ‘alaihi maa’anittum hariishun ‘alaikum bil mu’miniina ro’uufur rohiim. Fa in tawallau faqul hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa robbul ‘arsyil ‘azhiim, memiliki arti:
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.
Dua ayat ini diyakini memiliki banyak keutamaan ketika diamalkan. Surat At Taubah termasuk dalam golongan surat Madaniyah karenanya sebagian ulama berpendapat bahwa dua ayat terakhir ini diturunkan di kota Mekkah.
Ayat ini secara khusus menegaskan sifat mulia Nabi Muhammad SAW dan perintah untuk bertawakal kepada Allah SWT.
Abu Ad-Darda' radhiyallahu 'anhu menyebutkan, "Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut di waktu subuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya." (HR Ibnu Sunni, Abu Daud, Syekh Syu'aib dan Abdul Qodir).
Sumber lain menyebutkan, jika kebetulan dia mengalami kesulitan, maka Allah akan memberinya kemudahan dalam segala hal. Jika kebetulan dia memiliki utang, maka Allah akan memberinya jalan agar segera dapat melunasi utang-utangnya.
Jika kebetulan sedang mengalami kesusahan dan duka yang mendalam, maka Allah akan membuatnya gembira dan menghilangkan kedukaannya. Jika kebetulan kondisi ekonominya morat-marit tidak menentu, maka Allah akan melapangkan rezekinya serta menambah kebaikannya.
Dan jika dia mengalami suatu kondisi yang serba tertutup, maka Allah bukakan baginya jalan keluar. Itulah beberapa keutamaan zikir dua ayat terakhir surat At Taubah. Semoga kita semua dapat mengamalkannya.
BERITA TERKAIT: