Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelola Masalah Sampah, PYCH Mulai Implementasikan Aplikasi Containder

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 29 Agustus 2023, 14:40 WIB
Kelola Masalah Sampah, PYCH Mulai Implementasikan Aplikasi Containder
Peluncuran Aplikasi Containder karya Papua Youth Creative Hub (PYCH)/Ist
rmol news logo Papua Youth Creative Hub (PYCH) mulai mengimplementasikan Aplikasi Containder di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.

Aplikasi Containder dikembangkan PYCH yang merupakan binaan Badan Intelijen Negara (BIN) dengan harapan bisa mengatasi permasalahan sampah di wilayah tersebut.

Peresmian penggunaan aplikasi ini dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor, Zacharias L Mailoa. urut hadir secara online Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam acara peresmian ini juga hadir Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Bank Sampah Amanah Recycle Biak, Rumah Komunitas Byak, serta ratusan tamu undangan dari berbagai komunitas dan masyarakat.

Sandiaga Uno dalam acara itu, memberikan apresiasi kepada tim PYCH dan CEO Containder, Indra Rando Makalew, atas upaya mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Sandi menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo juga telah memberikan apresiasi dan dukungan kepada aplikasi Containder agar digunakan sebagai langkah positif dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan.

"Containder sudah dua kali presentasi di depan Presiden, di mana saya ketemu Containder di Papua. Pesan saya untuk Indra Rando dan teman-teman Containder jangan pernah lelah menjadikan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata Sandi dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8).

Sementara itu, CEO aplikasi Containder, Indra Rando Makalew menjelaskan dengan aplikasi ini pemerintah daerah dan masyarakat bisa mengelola sistem persampahan melalui konten dalam aplikasi seperti seperti kontrol armada hingga kontrol TPS.

Menurutnya, aplikasi ini bisa menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sampah. Terlebih, Indra membawa program pengumpulan sampah plastik 150 ton dalam waktu 6 bulan.

"Antusias masyarakat luar biasa. Kami memberikan insentif setiap kilogram sampah plastik, tujuannya meningkatkan awareness masyarakat khusus sampah plastik," katanya.

"Tadinya sampah dibeli dari bank sampah Rp2.000 per kilogram, dengan aplikasi Containder menjadi Rp3.000 per kilogram," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA