M.A.C merupakan akronim dari Music Anak Coment, sebuah kelompok band yang lahir di tanah Papua dan mendapat bimbingan berharga dari Papua Youth Creative Hub (PYCH), organisasi kepemudaan binaan Badan Intelijen Negara (BIN).
Suaranya yang khas dengan lirik yang penuh makna membuat M.A.C menjadi idola baru di kalangan pemuda Indonesia, terutama mereka yang bangga dengan kekayaan budaya Papua.
"Selamat siang Bapak Jokowi, kami dari M.A.C ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk pembangunan anak muda Papua," kata salah satu personel dengan tulus sebelum memulai penampilannya.
Melalui irama lagu berjudul "Cuma Saya", M.A.C berhasil menampilkan kepiawaian mereka yang telah meraih popularitas besar di dunia maya. Lagu ini seakan menjadi penghubung antara generasi muda di seluruh negeri.
Julio Faot, yang merupakan pendamping dari M.A.C, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Baginya, penampilan di Istana Negara adalah tonggak bersejarah yang membuktikan bahwa bakat-bakat anak-anak Papua mampu bersinar di panggung nasional dan internasional.
"Kebanggaan kami melihat anak Papua semakin bersinar di kanca nasional bahkan internasional, melalui seni musik Matahari terbit di ujung timur terus bercahaya," tulis Julio dalam unggahan di Instagram pribadinya,
@Julio_fpapua.
Selain sebagai hiburan, penampilan M.A.C juga mengandung pesan mendalam tentang persatuan, kemajuan, serta apresiasi terhadap berbagai bakat unik yang dimiliki oleh pemuda-pemudi Indonesia.
Antusiasme penampilan M.A.C tidak berhenti di Istana Negara Jakarta.
Pada Jumat (18/8), grup band yang digawangi Morde Sawaki, La Rezha Kutanggas, Ricko Ohei, Venantius Elmar Renggi, Asbello Kareth, Junuario Sitompul, dan Dimhart Ohei, akan menghibur Keluarga Besar Papua yang berdomisili di wilayah Jabodetabek di Lapangan Banteng, Jakarta.
BERITA TERKAIT: