Kejadian itu diwarnai terbakarnya beberapa alat berat, penyerangan Mapolres Karo dan tewasnya seorang warga. Kini, kondisi di Desa Lingga secara perlahan namun pasti telah memperlihatkan tanda-tanda perdamaian.
Salah satu tanda yang muncul yaitu proses perdamaian antara pihak Polres Karo dan warga Desa Lingga.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakapolres Karo, Kompol Alimuddin Sinurat SH, saat dijumpai
MedanBagus.com, di Mapolres Karo, Kabanjahe, Jumat (12/8).
"Kami akan lakukan Pur Pur Sage, semacam proses perdamaian dengan warga Desa Lingga hari Sabtu ini," katanya.
Selain itu, tanda lainnya yang telah muncul adalah dibukanya pagar pembatas lahan milik Verawanta boru Surbakti yang selama ini dipasang oleh sekelompok warga Desa Lingga. (Baca:
Mencari Provokator Kerusuhan Desa Lingga)
Hal tersebut menjadi sebuah bukti keberhasilan proses dialog yang dilakukan Verawanta dengan sekelompok warga Desa Lingga tersebut.
"Ya, bersama warga Desa Lingga kami sudah berdialog membicarakan lahan ini. Semua telah aman, damai dan tidak ada lagi keributan. Jadi pagar sudah bisa kami buka," terang Verawanta.
Ketika coba memastikan secara langsung kebenaran informasi tersebut,
MedanBagus.com melihat lahan sudah bersih dari pagar pembatas.
Sementara itu, kasus kerusuhan di Desa Lingga pada Jumat 29 Juli lalu ditangani oleh Dir Reskrim Polda Sumut. Hal ini disampaikan Wakapolres Karo, Kompol Alimuddin Sinurat,
saat ditemui
MedanBagus.com di Mapolres Karo, Jumat (12/8).
"Untuk kasus kerusuhan Desa Lingga saat ini sepenuhnya ditangani oleh Dir Reskrim Polda," katanya.
Alimuddin juga menjelaskan, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan sedang melakukan penyidikan.
"Penyelidikan
untuk pembakaran alat berat di Desa Lingga dan penyerangan Mapolres
Karo sudah dilakukan. Saat ini sedang tahap penyidikan," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: