Bikin Panja Freddy Budiman, Komisi III Mau Korek Oknum Yang Lolosin Impor Narkoba

"Komisi III berinisatif menelusuri testimoni Freddy Budiman. Kita akan cari tahu siapa-siapa saja yang selama ini membantu yang bersangkutan," ucap anggota Komisi III Sarifuddin Sudding (Senin, 28/8).

Panja ini memang dibentuk berdasarkan testimoni Freddy Budiman yang dibeberkan Koordinator Kontras Haris Azhar. Dalam pengaduannya ke Haris, terpidana mati kasus narkoba yang telah dieksekusi tersebut mengaku menyetor puluhan miliar rupiah kepada oknum aparat di BNN dan Kepolisian.

Menurut Sudding, persoalan peredaran narkoba ini sudah beberapa kali dikritisi oleh Komisi III. Sayang, sampai saat ini belum terlihat ada langkah-langkah konkret yang dilakukan aparat dalam pembernatasan narkoba. Makanya, saat ada testimoni Freddy, pihaknya merasa sangat perlu untuk menelusuri lebih lanjut.

Sudding berharap, dengan Panja itu, penegak hukum bisa benar-benar melakukan pemberantasan peredaran narkoba.

"Kita sadar benar, pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan ketika stakeholder tidak menjalankan tugas-tugasnya secara bertanggung jawab. Selama ini juga banyak laporan (yang menyebutkan) banyak orang-orang yang diberi amanah tidak menjalankan tugasnya. Maka, kita harus bongkar siapa yang terlibat dalam peredaran narkoba," tegas politisi Hanura ini.

Saat ini, di Komisi III sebenarnya sudah ada Panja Penegakan Hukum. Namun, kata Sudding, Panja tersebut masih bersifat umum dan waktu kerjanya sudah melewati batas dua kali masa sidang. Untuk itu, pihaknya membentuk Panja khusus untuk kasus narkoba, yaitu Panja Freddy Budiman.

"Panja Penegakan Hukum tidak bisa dilakukan lagi. Untuk hal-hal yang bersifat spesifik, perlu dibuat Panja khusus," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menjelaskan, pembentukan Panja Freddy Budiman sudah disahkan Senin pekan lalu. Dirinya ditunjuk sebagai ketua Panja tersebut. Sedangkan anggotanya adalah perwakilan dari fraksi-fraksi di Komisi III DPR. [zul]