Harouni mengepalai Dewan Syura, badan tertinggi di Ennahda, yang merupakan partai politik terbesar di parlemen yang ditutup oleh Presiden Kais Saied pada tahun 2021.
Koalisi oposisi, Front Keselamatan, pada Sabtu (2/9) mengatakan keputusan sewenang-wenang terhadap Harouni adalah dalam konteks penangkapan para pemimpin Ennahda dan penutupan markas besarnya.
Polisi tahun ini menangkap pemimpin partai tersebut, Rached Ghannouchi, kritikus presiden yang paling menonjol, serta beberapa pejabat partai lainnya, termasuk Noureddine Bhiri, Riadh Bettaib, Said Ferjani, Sahbi Atigue dan Mohamed Ben Salem.
Dimuat
Reuters, pemerintah juga melarang pertemuan di semua kantor Ennahda, dan polisi menutup semua kantor partai, sebuah tindakan yang menurut Ennahda bertujuan untuk mengkonsolidasikan rezim diktator.
Polisi juga telah menahan tokoh-tokoh politik terkemuka, yang menuduh Saied melakukan kudeta setelah ia menutup parlemen terpilih pada tahun 2021 dan memerintah melalui dekrit sebelum menulis ulang konstitusi. Saied menggambarkan mereka yang ditahan sebagai teroris, pengkhianat dan penjahat.
Partai-partai oposisi mengecam penangkapan pemimpin mereka karena bermotif politik, dan kelompok hak asasi manusia lokal dan internasional mendesak pihak berwenang untuk membebaskan para tahanan.
BERITA TERKAIT: