Aksi ini dilakukan pada Kamis (13/7) pukul 06.10 waktu setempat. Ketika itu, sejumlah aktivis dari Letzte Generation yang berarti generasi terakhir, menerobos pagar keamanan dan menempelkan diri mereka ke landasan pacu di Bandara Hamburg.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa sekelompok orang memperoleh akses tidak sah ke lokasi bandara," kata pihak bandara dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Al Arabiya.
Pihak bandara menyebut 17 jadwal kedatangan dan 19 jadwal keberangkatan dibatalkan dan ditunda sepanjang hari akibat dari aksi tersebut.
“Untuk alasan keamanan, lalu lintas udara harus dihentikan sementara. Pada pukul 9.50 pagi, operasi penerbangan dilanjutkan,” lanjut pihak bandara.
Aksi para aktivis ini bertepatan dengan dimulainya liburan musim panas di Hamburg, dengan lebih dari 330 penerbangan dijadwalkan membawa lebih dari 50 ribu penumpang.
Selain Bandara Hamburg, Bandara Duesseldorf, terbesar keempat di Jerman, juga terpaksa menunda dan mengubah jadwal penerbangan karena aksi serupa.
Dalam sebuah pernyataan, Letzte Generation mengatakan aksi tersebut dilakukan karena kurangnya strategi pemerintah dalam memerangi krisis iklim.
"Pemerintah tidak memiliki rencana bagaimana mengurangi emisi secara memadai, sehingga secara terbuka melanggar UU perlindungan iklim dan membiarkan kita semua masuk ke dalam bencana iklim," Micha Frey, salah satu pengunjuk rasa di bandara Duesseldorf.
Aktivis Letzte Generation dikenal dengan aksi mereka yang menempelkan diri ke jalan untuk menarik perhatian publik terkait keadaan darurat iklim.
BERITA TERKAIT: