Sam Sumana, politisi Partai Kongres Seluruh Rakyat (APC) itu dipecat karena dituduh membuat kegiatan yang bersifat anti partai, termasuk mengobarkan kekerasan.
Namun ia membantahnya dan telah mengajukan banding atas sanksi skorsing yang dijatuhkan kepadanya.
"Sumana sekarang bersembunyi di lokasi yang aman menunggu balasan untuk pengajuan suaka yang ia ajukan melalui telepon kepada Kedutaan Amerika untuk dirinya dan istrinya," kata salah seorang anggota Partai APC yang enggan disebutkan namanya, seperti dimuat
AFP.
Dalam sebuah pernyataan, Partai APC mengkonfirmasi bahwa Kedubes Amerika Serikat di Freetown menginformasikan bahwa Wakil Presiden Sam Sumana telah meminta suaka karena merasa hidupnya terancam dan kediamannya dijarah.
Namun Partai APC membantah ancaman dan perusakan rumah terhadap Sumana.
"Tuduhan dan perilaku Sumana (terhadap Partai APC) cenderung mempermalukan partai dan membawanya ke dalam kehinaan," begitu peryataan APC.
Sekjen Partai APC Osman Yansaneh pada 6 Maret lalu menuduh Sumana memberi pengakuan palsu sebagai seorang Muslim. Selain itu tuduhan lainnya yaitu soal gelar yang diperoleh Sumana dari sebuah universitas di Amerika Serikat.
Ia juga dituduh bertanggung jawab atas seringnya kerusuhan yang terjadi di distrik Kono dan partai percaya dia merencanakan untuk mendirikan sebuah partai politik yang memisahkan diri.
[mel]
BERITA TERKAIT: