Pemerintah Harus Buat Regulasi Kendalikan Ritel Modern

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 31 Oktober 2025, 09:18 WIB
Pemerintah Harus Buat Regulasi Kendalikan Ritel Modern
Retail Alfa Mart. (Foto: RMOL)
rmol news logo Pernyataan Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar terkait ketimpangan antara pertumbuhan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret dengan daya tahan UMKM dan toko rakyat ditanggapi Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani).

Ketua Umum Gerbang Tani, Idham Arsyad, menyebut persoalan ini bukan sekadar sentimen, melainkan realitas struktural yang terjadi di hampir seluruh daerah Indonesia.

“Kami menemukan fakta di lapangan bahwa ekspansi ritel modern berjalan tanpa kendali spasial yang jelas. Warung dan toko rakyat kehilangan ruang hidup, bukan karena kalah bersaing secara niat, tetapi karena sistem yang tidak seimbang,” ujar Idham Arsyad di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.

Gerbang Tani menilai bahwa kekosongan aturan dan lemahnya koordinasi antarinstansi membuat dampak ritel modern terhadap ekonomi rakyat tidak pernah benar-benar diantisipasi.

Untuk itu, Gerbang Tani mendorong pemerintah pusat mengambil langkah-langkah regulatif dan eksekutif dengna menyusun regulasi nasional tentang tata ruang dan kepadatan ritel modern yang mencegah penumpukan gerai di sekitar pasar rakyat dan permukiman produktif.

Selanjutnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) atau Perpres yang memandatkan minimal 20–30% ruang rak ritel modern diisi produk lokal dan hasil UMKM daerah. Membangun sistem logistik bersama berbasis BUMN dan koperasi, agar produk lokal tidak terbebani ongkos distribusi tinggi.

Memberikan insentif fiskal dan kemudahan izin edar bagi ritel yang bermitra aktif dengan UMKM, terutama di sektor pangan dan produk desa. Membentuk forum kemitraan nasional ritel–UMKM, dipimpin oleh Kemenko PM bersama Kemenkop, Kemendag, dan pemerintah daerah.

“Pemerintah harus hadir bukan hanya sebagai regulator, tapi juga sebagai arsitek ekosistem ekonomi baru yang menjamin keseimbangan antara kekuatan modal dan keberlanjutan ekonomi rakyat,” lanjut Idham.

Gerbang Tani juga menegaskan bahwa isu ini bukan anti-ritel, tetapi anti-ketimpangan. Ritel modern bisa menjadi motor kemajuan ekonomi rakyat jika diarahkan melalui kebijakan yang jelas, terukur, dan berpihak.

“Yang kita butuhkan bukan permusuhan antara yang besar dan yang kecil, tapi desain pasar yang membuat keduanya tumbuh bersama. Pernyataan Menko PM membuka pintu perubahan itu, dan kami berdiri tegak di belakang semangat tersebut,” tutup Idham Arsyad. rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA