Serikat pekerja Starbucks Workers United mengatakan pemogokan bisa terjadi di lebih dari 25 kota dan meluas jika negosiasi tidak menunjukkan kemajuan. Kedua pihak saling menyalahkan atas kegagalan perundingan yang terhenti sejak akhir tahun lalu, meski sama-sama menyatakan siap kembali ke meja diskusi.
“Jika Starbucks terus berdiam diri, mereka harus siap menghadapi kebangkrutan. Keputusan ada di tangan Starbucks,” kata Michelle Eisen, juru bicara serikat pekerja, dikutip dari Reuters, Kamis 6 November 2025.
Serikat pekerja menuntut kontrak baru yang menjamin peningkatan jumlah staf, gaji lebih layak, dan perlindungan kerja yang lebih baik. Mereka juga telah melaporkan lebih dari 1.000 dugaan pelanggaran ketenagakerjaan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS.
Starbucks menegaskan bahwa perjanjian apa pun harus mencerminkan “kenyataan bahwa Starbucks sudah menawarkan pekerjaan terbaik di bidang ritel.” Perusahaan menyebut karyawannya yang bekerja minimal 20 jam per minggu telah mendapat berbagai tunjangan, termasuk asuransi kesehatan, cuti orang tua, dan biaya kuliah daring di Arizona State University.
Raksasa kopi asal Seattle itu juga memastikan sebagian besar toko akan tetap buka selama musim liburan “terlepas dari rencana mogok serikat pekerja.”
Dalam beberapa bulan terakhir, Starbucks menutup lebih dari 600 toko dan memangkas tenaga kerja kantor pusatnya sebagai bagian dari upaya pemulihan bisnis setelah penurunan penjualan selama enam kuartal berturut-turut.
BERITA TERKAIT: