Upaya itu menjadi contoh sukses panen perdana di lahan non lahan baku sawah (LBS) Kabupaten Bantul dengan hasil 7,32 ton/hektar mendekati produktivitas lahan sawah.
Dikatakan AKBP Novita, hal ini merupakan program sinergi Kepolisian Resor dengan pemerintah daerah setempat dan masyarakat.
"Setelah tiga bulan tanam, kita melaksanakan panen dan hasilnya cukup memuaskan. Setelah dihitung petani, dari satu hektare lahan memperoleh 7,32 ton untuk panennya. Ini mendekati atau hampir sama dengan hasil yang ditanam di lahan baku sawah," ujar Novita dalam keterangan tertulis, Selasa 29 April 2025.
Pujian pada Novita disampaikan Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo, selaku Ketua Satgas Ketahanan Pangan.
Komjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan nasional tidak lepas dari sinergi masif antara Polri, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, kelompok tani, dan seluruh stakeholder terkait.
“Kolaborasi ini adalah kunci utama dalam mendorong swasembada pangan, khususnya jagung, sebagai bentuk kontribusi nyata Polri dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto,” kata Dedi .
Dia melansir data per 25 April 2025 tentang pencapaian program kedua ketahanan pangan Polri di antaranya dari total lahan tanam jagung 161.508,25 hektar. Terdiri dari lahan produktif 144.177,00 hektar yang terbagi lahan monokultur 138.047,10 hektar, lahan tumpang sari 6.129,90 hektar, dan pekarangan pangan bergizi 17.331,25 hektar.
“Ekspansi lahan ini merupakan hasil optimalisasi lahan tidur dan pekarangan, yang didukung teknologi monitoring berbasis data yang dihimpun satgas ketahanan pangan Polri bersama stakeholder terkait untuk memastikan efektivitas penanaman,” jelas Dedi .
Hal ini sejalan dengan data yang dilansir BPS 8 April 2025 lalu, Produksi Jagung Periode Januari-Maret 2025 Meningkat Signifikan Luas panen jagung pipilan Februari 2025 mencapai 0,33 juta hektar naik 114,17 persen dari 2024. Produksi jagung pipilan kering (kadar air 14 persen) juga melonjak 122,43 persen menjadi 1,86 juta ton.
BERITA TERKAIT: