"Sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman sampai dengan peringatan 17 Agustus," kata Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar di Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (7/8).
Aswin menegaskan bahwa penangkapan tiga tersangka kasus terorisme di Jakarta Barat dan Malang tidak terkait dengan peristiwa nasional.
Sebaliknya, Aswin memastikan Densus 88 melakukan tugas pencegahan dan pengawasan aksi teror selama 24 jam penuh.
"Kita tidak memerlukan trigger seperti akan ada peringatan 17 Agustus bahwa kita kemudian lebih aktif, itu tidak. Densus 88 memang sehari-harinya demikian, selalu melakukan aktivitas monitoring ini 24 jam sehari," kata Aswin.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap tiga tersangka teroris di dua lokasi yang berbeda.
Pertama HOK ditangkap di Malang, Jawa Timur pada Rabu (31/7) sekitar 19.15 WIB.
HOK yang berstatus pelajar itu diketahui menjadi simpatisan Daulah Islamiyah (DI) dan berencana melakukan aksinya di dua tempat ibadah di Malang menggunakan bahan peledak Triaceton Triperoxide (TATP).
Selanjutnya, Densus 88 menangkap dua orang tersangka teroris di Jakarta Barat yakni AM dan RJ di Jakarta Barat pada Selasa (6/8).
BERITA TERKAIT: