Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ruang Kerja Okky Asokawati Di Gedung DPR Jadi Kosong

Buntut Kepindahan Dari PPP Ke Nasdem

Senin, 30 Juli 2018, 10:02 WIB
Ruang Kerja Okky Asokawati Di Gedung DPR Jadi Kosong
Okky Asokawati/Net
rmol news logo Menjelang Pemilu 2019, sejumlah artis loncat partai. Ada yang pindah diam-diam, ada juga yang secara baik-baik mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
 
Beberapa artis yang tercatat mendaftar calon anggota leg­islatif (caleg) dari partai lain, seperti Okky Asokawati dari PPP ke Partai Nasdem, Lucky Hakim dari PAN ke Partai Nasdem, dan Krisna Mukti dari PKB ke Partai Nasdem.

Sebelum mendaftar caleg ke Partai Nasdem, Okky dikenal aktif sebagai anggota Komisi IX DPR dari partai berlambang Kakbah. Wanita yang juga peragawati, model, bintang iklan, pembawa acara dan pemain sinetronitu berkantor di lantai 1512 Gedung Nusantara I Komplek DPR/MPR Senayan, Jakarta. Di lantai itu, tempat Fraksi PPP berkantor.

Jumat siang (27/7), ruang kerja Okky sepi. Tidak ada aktivitas apap un di tempat itu. Namun, pintu masuk terbuka lebar. Tidak ada satu orang pun yang berada di dalam ruangan tidak terlalu lebar itu.

"Ibu Okky sudah tak berkantor di sini. Soalnya, sudah nyaleg dari partai lain," ujar Juned, staf Sekretariat Fraksi PPP.

Di pintu masuk ruang kerjanya masih tertempel nama Dra. Okky Asokawati Msi. Masuk lebih dalam, kondisi ruangan cukup berantakan. Beberapa ber­kas berserakan di atas meja dan juga lantai. Dua unit komputer dan printer berukuran besar dibiarkan teronggok di atas meja kerja. Lampu ruangan juga tetap dinyalakan. Namun, seluruh foto dan jadwal kegiatan Okky yang sebelumnya tertempel, sudah tidak tampak di tempat itu.

"Kalau sudah ada penggan­tinya, ruangan ini akan diber­sihkan. Mungkin pertengahan Agustus sudah ada pengganti­nya," ujar Juned.

Menurut Juned, terakhir kali Okky berkantor di tempat ini sekitar dua minggu lalu sebe­lum pendaftaran caleg di KPU ditutup. Saat itu, Okky berkantor bersama beberapa stafnya.

"Setelah itu sudah tak ke sini lagi, termasuk staf dan tenaga ahlinya juga sudah tidak berkan­tor," ucapnya.

Sekretaris Fraksi PPP DPR, Amir Uskara membenarkan Okky telah mundur dari keang­gotaan PPP dan juga jabatannya sebagai anggota DPR.

"Sudah menyerahkan surat pengunduran diri sejak dua min­ggu lalu sebelum pendaftaran caleg,"  ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya tidak bisa melarang politisi PPP untuk pindah ke partai lain karena itu merupakan hak setiap orang.

"Yang penting, kalau mundur etikanya harus baik. Jangan melalui surat saja," ujarnya.

Amir memastikan, hanya Okky yang mengundurkan diri dari PPP. Sisanya, sebanyak 36 dari 39 anggota DPR periode 2014-2019 kembali mendaftar diri sebagai caleg PPP.

"Hanya tiga orang yang tidak kembali mencalonkan dengan berbagai alasan," jelasnya.

Terkait pengantian antar waktu (PAW) Okky yang telah mengundurkan diri, Amir me­mastikan sedang dalam proses. "Tinggal kita mencari yang mendapat suara terbanyak setelah Okky di dapilnya (DKI Jakarta II)," ucapnya.

Hal serupa dilakukan Krisna Murti, anggota Komisi XI DPR yang sudah mengundurkan diri dari keanggotaan PKB dan ang­gota Dewan. Ruang kerjanya yang bernomor 1420 di Gedung Nusantara I DPR telah beralih ke Evi Fatimah S.Ag, M.A.P.

"Pak Krisna Murti sudah mun­dur sejak akhir Mei. Sekarang sudah diganti Evi Fatimah," ujar Riyadi, Staf Sekretariat Fraksi PKB.

Ketua DPR Bambang Soesatyo melantik empat anggota DPR periode 2014-2019 dalam Sidang Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/7), salah satunya, Evi Fatimah yang dilantik menggantikan Krisna Mukti dari dapil Jawa Barat VII.

Senada, artis Lucky Hakim juga telah mengundurkan diri dari keanggotaan PAN dan DPR. Artis sinetron ini juga telah pindah dan mendaftar caleg ke Partai Nasdem. Saat ini, bekas anggota Komisi X DPR itu te­lah diganti Intan Fitriana Fauzi, yang mewakili PAN dari dapil Jabar VI.

"Sudah mundur sejak tiga bulan lalu dan diganti bu Intan," ujar Khairiyah salah satu petugas Pamdal.

Kepindahan Lucky Hakim sempat diwarnai isu tidak sedap terkait mahar uang miliaran rupiah. Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyebut, Lucky pin­dah usai menerima uang muka dari Partai Nasdem sebesar Rp 2 miliar. "Setahu saya Rp 2 miliar DP-nya," ujar Yandri.

Menurut Yandri, besaran uang muka Rp 2 miliar untuk Lucky, diketahui berdasarkan informasi yang beredar dalam aplikasi Whatsapp di internal PAN. Selain uang muka, kata dia, pesan itu juga menyebut NasDem bakal memberi tambahan modal untuk Lucky mencalonkan diri sebagai caleg.

"Nanti dikasih lagi logistik, itu pengakuan dari Lucky," tandasnya.

Lucky Hakim Dijanjikan Alat Peraga Senilai Rp 2 M

 Benarkah artis Lucky Hakim dapat Rp 2 miliar untuk pin­dah nyaleg dari PAN ke Partai Nasdem?

Namun, hal tersebut dibantah langsung Lucky Hakim. "Tidak benar. Saya tidak menerima uang sepeser pun sampai saat ini," tampik Lucky.

Menurut Lucky, Partai Nasdem hanya menjanjikan bantuan alatperaga kampanye seperti kaus dan bendera. "Mungkin dihitung-hitung, ekuivalen denganuang sekitar Rp 2 miliar," jelasnya.

Lucky memuji, Nasdem partai yang baik karena tidak meminta mahar dan tidak memotong penghasilan anggota fraksinya di DPR. Apalagi kata dia, PAN telah memecatnya dari keang­gotaan di Fraksi PAN DPR melalui rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN pada 31 Januari 2018.

Alasannya, kata dia, karena dituding mencuri suara Intan Fitriana Fauzi pada Pileg 2014. Ia membantah mencuri suara Intan. "Saya pernah melaporkan Intan Fauzi ke polisi. Itu tahun 2014 sebelum pelantikan karena saya dituduh mencuri suara," ucapnya.

Lucky mengaku diancam partainya untuk digantikan Intan sejak sebelum dilantik sebagai anggota DPR, yakni sebelum Oktober 2014. Padahal, ia men­gaku mendapatkan banyak suara di Dapil Jawa Barat VI, sebanyak 58 ribu suara.

Latar Belakang
Nasdem Mengaku Tidak Membayar Maupun Dibayar Siapa Pun Yang Mau Jadi Caleg Partai


 Pendaftaran caleg ke KPU telah berakhir pada Selasa (17/6). Ada 16 partai politik yang telah mendaftarkan calegnya untuk berkompetisi pada Pemilu 2019.

Seiring itu, ada beberapa caleg artis yang sudah menjabat seba­gai anggota DPR pindah men­jadi caleg partai lain, khususnya Partai Nasdem.

Beberapa artis yang tercatat pindah partai yaitu, Venna Melinda dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem, Lucky Hakim dari PAN ke Partai Nasdem, Okky Asokawati dari PPP ke Partai Nasdem, Nurul Qomar dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem, Krisna Murti dari PKB ke Partai Nasdem.

Selain itu, ada Titiek Soeharto dari Partai Golkar ke Partai Berkarya, Indira Chunda Tita Syahrul dari PAN ke Partai Nasdem.

Anggota DPR incumbent lain yang pindah ke Partai Nasdem yaitu, Arif Suditomo, Fauzi Amro, Rufinus Hotmaulana, Dossy Iskandar, hingga Dadang Rusdiana seluruhnya dari Partai Hanura ke Partai Nasdem.

Sekjen DPP Partai Nasdem, Johnny G Plate membantah isu yang beredar mengenai partainya membayar artis Rp 2 miliar agar mau pindah ke Partai Nasdem. "Tak ada sama sekali (mahar)," ujar Johnny.

Johny menegaskan, partainya tidak membayar atau pun tidak menarik biaya dari siapa pun yang menjadi caleg partainya, termasuk dari kalangan artis. "NasDem menerapkan politik tanpa mahar. Kami tidak menarik biaya dari calon," ucapnya.

Menurut dia, justru Partai Nasdem yang memfasilitasi mereka. Ia mencontohkan, seperti atribut agar berpolitik dengan cara yang murah dan efisien.

Kendati demikian, Johny tidak membantah bahwa artis memili­ki popularitas yang tinggi untuk dicalonkan sebagai wakil rakyat. Tetapi, dia menegaskan bahwa faktor keterkenalan yang tinggi itu tidak cukup.

Karena, sebut dia, masih dibu­tuhkan kerja-kerja politik sehing­ga memiliki basis elektoral yang tinggi pula sehingga dapat terpilih di Tempat Pemilihan Suara (TPS) pada hari pemilihan tiba.

Lebih lanjut Johny menyebut, total ada 2.391 caleg untuk 2.552 daerah pemilihan yang didaftarkan Nasdem ke Komisi Pemilihan Umum. Kata dia, sebanyak 535 di antaranya meru­pakan caleg yang mencalonkan diri untuk melenggang ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Johny membeberkan, bekas menteri yang maju dari partainya yakni Rachmat Gobel. Rachmat Gobel merupakan kader Nasdem yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2014-2015. Selain itu, ada pula bekas Menteri Pemuda dan Olahraga era Soeharto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Hayono Isman.

Dia menambahkan, nama bekas pejabat lainnya yaitu, bekas Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi, bekas Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, be­kas Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, dan bekas Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh.

Johny juga membeberkanderetan artis yang maju calegdari partainya. Ada 16 nama yang disebut Johny, yakni Syahrul Gunawan, Nurul Komar, Olla Ramlan, Farhan, Wanda Hamidah, Firly Putra dan Eddies Adelia. Ada pula artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Manohara Pinot, Kristina, Jonathan Frizzy, dan eks petinju Chris John.

"Kami memilih banyak figur yang memenuhi syarat, kom­petensinya, integritasnya. Itu syarat penting, dan terakhir elektabilitasnya."

Ketua DPP NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik Willy Aditya menambahkan, partainya mendaftarkan seban­yak 50 anggota DPR inkumben, 35 dari internal, dan 15 pindahan dari partai lain ke Nasdem. Secara keseluruhan, Nasdem mendaftarkan 575 dari 80 dapil DPR.

"Jumlah caleg perempuan 220 orang dan laki-laki 355 orang. Secara presentasi, perempuan 38,26 persen, di atas kuota 30 persen seperti aturan undang-undang," tandasnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA