Akibatnya, politikus Partai Demokrat ini dicopot dari keangÂgotaan partai berlambang Mercy dan DPR.
Setelah Amin ditetapkan menÂjadi tersangka, ruang kerjanya di Gedung Nusantara I, Nomor 1022, Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, tertutup rapat. Tidak terlihat aktivitas apapun di ruang kerja berukuran 6x10 meter ini.
Kondisinya gelap karena tidak ada satu pun lampu di dalam ruangan yang menyala. "Stafnya sudah tidak masuk ruangan seÂjak Pak Amin ditangkap KPK. Sebelumnya selalu masuk," ujar salah satu petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) yang enggan disebutkan namanya, di Gedung DPR, kemarin.
Berdasarkan pengamatan, ruang kerja Amin berada persis di tengah-tengah ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Posisinya saling berÂhadapan satu dengan yang lain. Di tengahnya dibatasi jalan seleÂbar 1,5 meter yang dilapisi lantai parquet atau kayu. Kondisinya cukup bagus dibanding ruang kerja yang lain.
Seluruh dinding di bagian depan dilapisi wallpaper berkeÂlir krem motif bunga-bunga. Sehingga, terkesan elegan. Sedangkan ruangan kerja wakil rakyat yang berada di kanan dan kirinya masih menggunaÂkan model lama dan belum ada renovasi.
Tidak hanya itu, pintu masuk juga diganti dengan model kaca warna gelap. Di bagian atas terdapat papan kayu kecil bertuÂliskan "H Amin Santono S. Sos" lengkap dengan nomor ruangan di bawahnya, "1022". "Sebelum ditangkap, Pak Amin jarang mampir ke ruangan. Biasanya, setelah mengikuti rapat kerja di Komisi, langsung pergi ke luar," ucap Pamdal wanita ini.
Pamdal ini mengatakan, di DPR Amin dikenal berpemÂbawaan kalem atau pendiam. "Orangnya jarang ngobrol denÂgan Pamdal," ujarnya.
Senada, kediaman Amin Santono di Perumahan Kavling DKI, Blok H 7, Nomor 3, Pondok Kelapa, Jakarta Timur juga sepi. Tidak terlihat aktivitas apapun di rumah dua lantai itu. "Biasanya Pak Amin pulang ke rumah, tapi sejak Jumat (4/5) belum pulang," kata salah seorang tetangga yang enggan disebutkanya namanya itu, kemarin.
Berdasarkan pengamatan, rumah sekitar 600 meter persegi ini, mempunyai dua gerbang masuk. Pintu gerbang sebelah kiri berukuran lebih kecil, hanya selebar dua meter. Di sisi kanan berukuran lebih besar, selebar 4 meter. Di antara pintu terdaÂpat pagar setinggi dua meter. Seluruh pagar dilapisi policarÂbonet warna gelap.
Di sela-sela pagar, tampak tak ada aktivitas apapun di daÂlamnya. Hanya dua mobil, yaitu Toyota Avanza warna putih dan jeep merah yang terparkir di gaÂrasi. Berikut juga sejumlah koran tergeletak di meja teras. Rumah ini tampak asri karena banyak ditumbuhi pepohonan berbagai ukuran di dalamnya.
Menurut pria berumur 40 taÂhun ini, sejak Sabtu (5/5) pagi, rumah Amin sudah sepi karena tidak ada satupun keluarganya yang tinggal di rumah terseÂbut. Bahkan istri Amin, Yoyoh Rukiyah sudah pergi meningÂgalkan rumah sejak Sabtu pagi menuju Bandung. "Sampai sekaÂrang belum pulang," ujarnya.
Dia menambahkan, penghuni rumah bercat krem itu hanya Amin dengan Yoyoh. Sedangkan anak-anaknya sudah tinggal terpisah. palagi, salah satu anaknya yang bernama Yosa Octora Santono maju menÂjadi calon Bupati Kuningan, Jawa Barat. "Tapi, kadang-kaÂdang salah satu anaknya berkunÂjung ke rumah orangtuanya."
Ia menambahkan, min jarang berinteraksi dengan tetangga. "Saya jarang ketemu, ketemu pas keluar rumah saja, itu pun sudah naik mobil," ucapnya. ***