Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Setelah Menabung 20 Tahun, Pria Berkursi Roda Naik Haji

Kamis, 03 Agustus 2017, 10:37 WIB
Setelah Menabung 20 Tahun, Pria Berkursi Roda Naik Haji
Foto/Net
rmol news logo Embarkasi Pondok Gede, Jakarta terus memberangkatkan calon jamaah haji ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi. Tercatat, 3.976 jamaah telah diberangkatkan melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Sehari sebelum keberangkatan,ratusan calon jamaah haji sudah berkumpul di Asrama Haji Pondok Gede. Mereka kompak mengenakan kemeja batik lengan panjang, lengkap dengan peci dan syal warna oranye di leher.

Sembari menunggu dipanggil petugas, seluruh jamaah duduk berjejer di kursi yang terse­dia di salah satu aula asrama haji. "Mau mengambil living cost," ujar Niang Mian Basirin, calon jamaah haji asal Serpong, Banten pada Selasa (1/8).

Selama berada di asrama haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan memberikan tujuh pelayanan kepada seluruh calon jamaah haji. Seperti, pen­dataan check list jamaah, pem­berian paspor, pemberian nomor kamar asrama dan kupon makan, pemberian gelang tanda pen­genal, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan imigrasi, hingga pemberian living cost sebesar 1500 riyal setiap jamah.

Setelah menerima seluruh perlengkapan dan living cost, seluruh jamaah akan diantar ke tempat peristirahatan sambil menunggu jadwal keberangka­tan. "Rabu, jam 10 siang, kami diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta," ujar Niang pada Selasa itu.

Pria berumur 75 tahun ini, mengaku telah mendaftar haji sejak tahun 2011 sebesar Rp 25 juta. "Saya tabung uang selama 20 tahun untuk mendaftar haji," ujar pria yang sehari-hari ber­jualan sembako ini.

Setahun sebelum keberang­katan, Niang dihubungi petugas Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera melunasi biaya sebesar Rp 10 juta agar bisa be­rangkat haji tahun ini. "Karena sudah tidak punya uang lagi, sa­ya jual tanah 1600 meter persegi seharga 50 juta," ucapnya.

Meskii jual tanah, Niang gem­bira karena akhirnya bisa melu­nasi biaya haji sebesar Rp 35 juta. "Alhamdulillah, akhirnya bisa ke tanah suci," syukurnya.

Namun, Niang bersedih kare­na harus mengenakan kursi roda saat menjalankan Rukun Islam yang kelima itu. "Untung anak dan istri ikut berhaji juga, jadi bisa membantu selama berada di tanah suci," ujarnya.

Sebetulnya, kata Niang, se­lama setahun ini, dia telah beru­saha melakukan menasik haji dengan berjalan kaki. Namun, ternyata hal itu sulit dilakukan. Ia berharap, selepas dari ibadah haji, seluruh penyakitnya bisa sembuh seperti sediakala.

"Saya seminggu sekali latihan menasik, tapi apa daya, beberapa minggu sebelum berangkat, malah kaki linu tidak bisa ber­jalan," ucapnya sedih.

Kepala Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede, Marasakil Daulay mengatakan, calon jamaah haji yang telah diberang­katkan ke Madinah, Arab Saudi sebanyak 3.976 yang terdiri dari 12 kelompok terbang (kloter).

"Mereka berasal dari Jakarta dan Banten," ujar Marasakil di Asrama Haji Pondok Gede, kemarin.

Menurut Marasakil, jumlah total calon jamaah haji yang akan diberangkatkan dari asrama haji Pondok Gede sebanyak 24.834 jamaah, terbagi menjadi 73 kloter, dan dua gelombang pemberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Rinciannya, 7.952 jamaah asal Jakarta, Banten 9.493 jamaah dan Lampung 7.074 jamaah. "Di setiap kloter akan ada 5 petugas yang men­dampingi jamaah," ujarnya.

Seluruh calon jamaah haji, kata Marasakil, diberangkatkan sejak 28 Juli-25 Agustus 2017. Sedangkan pemulangan mulai 6 September hingga 5 Oktober 2017. Hingga saat ini, kata dia, sudah ada dua calon jamaah haji yang tertunda keberangkatannya ke tanah suci karena sakit. Satu jamaah masih dirawat di rumah sakit karena menderita asma.

"Jamaah akan diberangkatkan kalau kesehatannya sudah mem­baik," ucapnya.

Sementara satu jamaah lagi yang bernama Soerip Kliwon Wirokaryo asal Banten, dipastikan gagal berangkat karena menderita penyakit demensia atau pikun. Penyakit Soerip, menurut Marasakil, baru terlihat saat tiba dan menjalani pemerik­saan kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede. "Jamaah juga sudah dibawa pulang keluarg­anya," ujarnya.

Untuk calon jamaah haji ter­tua, lanjutnya, bernama Suryati Suainih Damir berumur 92 asal Jakarta. Sedangkan paling muda berumur 19 tahun, atas nama Salman Al Farisi Mahfuz, juga dari Jakarta. "Siapa pun boleh menunaikan haji. Tidak ada batasan umur," tandasnya,

Yang terpenting, jelasnya, PPIH akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada calon jamaah haji selama berada di emberkasi, khususnya yang terindikasi memi­liki kesehatan kurang baik.

Selain itu, menurut Marasakil, pihaknya juga akan melakukan pengawasan khusus terhadap jamaah haji paling tua tersebut. Sehingga, dia bisa tetap khusyu tatkala menjalankan ibadah nanti. "Calon jamaah haji yang keseha­tannya kurang, akan dipantau menggunakan sebuah gelang, supaya tim kesehatan dapat me­mantau lebih jelas," tandasnya.

Marasakil menambahkan, tahun ini rata-rata umur calon jamaah haji adalah 65 tahun. "Yang tidak bisa menunaikan haji sendiri, harus membawa pendamping dari keluarganya," saran dia.

Dikatakan Marasakil, Kementerian Agama juga selalu memprioritaskan calon jamaah haji di atas umur 75 tahun untuk berangkat haji terlebih dahulu. "Mereka biasanya akan diberangkatkan saat gelombang dua, atau di atas tanggal 15 Agustus," ucapnya.

Sehari sebelum berangkat, kata Marasakil, seluruh jamaah haji akan dikumpulkan terlebih dahulu di Embarkasi Pondok Gede. Mereka akan mengikuti pembekalan mengenai manasik, kesehatan dan juga latihan prak­tik manasik haji.

Seluruh jamaah juga akan me­nyelesaikan proses administrasi, seperti pemeriksaan kesehatan, pemberian gelang identitas, pemberian pasport dan uang living cost. "Para jamaah haji mendapat uang living cost sebe­sar 1500 real," sebutnya.

Tak lupa, Marasakil mengingatkan agar para calon jamaah haji untuk selalu menjaga kesehatan, karena mereka akan tinggal di Mekkah dan Madinah selama 40 hari. "Apalagi, saat ini cuaca di Arab Saudi sedang panas-panasnya," sebut dia.

Juga saat pemberangkatan, calon jamaah haji hanya diper­kenankan membawa barang bawaan maksimal 32 kg. "Kalau lebih, biasanya petugas akan menguranginya saat pemerik­saan sebelum keberangkatan," tutupnya.

Sekretaris PPIH Embakasi Pondok Gede, Sadirin menambahkan, pemindahan keberang­katan dari Bandara Halim Perdana Kusuma ke Bandara Soekarno-Hatta karena rusaknya runway, tidak ada masalah. Sebab, pemindahan tersebut merupakan keputusan Menteri Perhubungan tanggal 29 Juli 2017.

"Setelah kita jalani, hingga hari ini tidak ada masalah, semua ber­jalan lancar," ujar Sadirin.

Menurut Sadirin, hanya sedikit perubahan yang terjadi aki­bat mengalihan keberangkatan calon jamaah haji. "Biasanya kita lakukan persiapan hingga X-RAY kurang lebih 4 jam, sekarang persiapanya 6 jam," kata Sadirin.

Selain itu, lanjut dia, biasanya dari Asrama Haji ke Bandara Halim Perdana Kusuma hanya me­makan waktu 20 menit, sekarang membutuhkan waktu tiga jammenuju Bandara Soekarno-Hatta. "Tapi, semua tetap berjalan lan­car," pungkasnya.

LATAR BELAKANG
Dibanding Tahun 2016, Jamaah Haji Asal Indonesia Meningkat 10 Ribu


Pemerintah telah menetap­kan kuota haji nasional 2017 sebanyak 221 ribu. Jumlah tersebut terbagi ke dalam kuota haji regular 204 ribu orang, dan kuota haji khusus 17 ribu.

Jumlah tersebut meningkat 10 ribu jamaah dibandingkan tahun 2016 yang hanya 211 ribu orang. Sebelumnya, Indonesia harus mengurangi jumlah jemaah sebanyak 20 persen, sehingga tinggal 168.800 karena dampak pembangunan Masjidil Haram, Mekkah.

Seluruh jamaah haji akan diangkut 510 kelompok terbang (kloter). Rinciannya, Garuda Indonesia akan mengangkut 107.974 orang, atau sebesar 52,27 persen dari total 204.000 jamaah, ditambah sekitar 2.000 petugas. Dengan em­barkasi Aceh, Medan, Padang, Jakarta Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Sedangkan Saudi Arabian Airlines mendapatkan 47,73 pers­en, atau 98.576 orang. Dengan embarkasi Batam, Palembang, Jakarta Bekasi dan Surabaya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta para jamaah haji yang berangkat lebih awal untuk senantiasa menjaga kesehatan. Apalagi, para jamaah awal akan menuju Madinah ter­lebih dahulu, sedangkan pusat ibadah haji adalah wukuf di Arafah. "Jangan terlalu diporsir dan diimbangi dengan kondisi kesehatan," ujar Lukman.

Menurut Lukman, hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi se­makin membaik setelah kedatan­gan Raja Salman. Dampaknya akan dirasakan para jamaah haji Indonesia saat berada di Tanah Suci. "Raja Salman menjanjikan peningkatan fasili­tas pelayanan untuk jamaah Indonesia," ujarnya.

Lukman mengatakan, jamaah haji Indonesia, oleh Raja Salman dinilai paling tertib di antara jutaan jamaah haji dari seluruh dunia. "Jadi, pemerintah Saudi Arabia mempunyai keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi para jamaah Indonesia," tandas politisi PPP ini.

Ia berharap, dengan dikem­balikannya kouta jamaah haji Indonesa menjadi 211 ribu, ditambah kuota tambahan 10 ribu, diharapkan pelayanan un­tuk Indonesia pun semakin baik dari tahun sebelumnya.

Dikatakan Lukmann, ibadah haji selalu dipadati orang dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga potensi tersesat pun menjadi tinggi.

Terlebih, sebagian besar ja­maah haji asal Indonesia telah berusia lanjut dan tidak bisa berbahasa Arab. "Mohon selalu bepergian secara berombongan. Jangan pernah pergi seorang diri demi keselamatan kita ber­sama," imbaunya.

Kasubdit Pendaftaran Haji, Noer Alya Fitra (Nafit) menambahkan, kuota haji regular sebanyak 204.000 digunakan oleh 202.518 orang jamaah dan 1.482 Tim Petugas Haji Daerah (TPHD). Untuk komposisi TPHD disesuaikan dengan jumlah klot­er pada masing-masing provinsi, dengan ketentuan, masing-mas­ing kloter 3 orang TPHD.

Sedangkan kuota haji khusus, dibagi untuk Jamaah sebanyak 15.663 orang dan 1.337 orang petugas PIHK. "Kuota petugas lebih besar dari tahun sebelum­nya untuk memberikan pening­katan pelayanan kepada jamaah haji khusus," ujar Nafit.

Nafit menyebut, kuota terbe­sar adalah Provinsi Jawa Barat sebanyak 38.852 orang, se­dangkan kuota terkecil adalah 670 orang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah petugas sebanyak15.663, dan petugas dari unsur Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (PIHK) 756 orang, pembimbing ibadah 378 orang, dokter 189 orang, dan pengurus asosiasi 14 orang.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta kepada jamaah haji Indonesia agar mematuhi peraturan yang berlaku selama di Arab Saudi. "Kepada bapak-bapak agar tidak merokok di dalam ruangan karena bisa terjadi kebakaran dan hal buruk lainnya," ujar Nila.

Merokok di tempat yang telah disediakan, lanjut Nila, juga dapatmenjaga nama baik Indonesia di mata jamaah lain yang berasal dari berbagai negara.

Nila lalu mengingatkan agar jamaah haji jangan sampai lupa minum air putih secukupnya. Nila menegaskan, air sangat berperan dalam menjaga stamina demi kelancaran menjalankan ibadah di tanah suci. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA