Oso tiba di kantor parlemen negara pecahan Uni Soviet itu sekitar pukul 13.00 waktu setempat (Kamis, 8/9). Ia sebelumnya berziarah ke makam pahlawan nasional Heydar Aliyev dan taman Martyrs Alley yang tidak jauh dari kantor parlemen.
Asadov mengatakan, kunjungan rombongan parlemen RI ke negaranya pasti akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang sudah terjalin begitu lama.
"Saya senang sekali hubungan antar parlemen dua negara berkembang cepat dan sangat baik. Saya senang sekali pimpinan parlemen indonesia ada di Azerbaijan,†ujar Asadov dalam pertemuan yang terbuka bagi wartawan.
Asadov juga menyatakan, hubungan.politik, ekonomi dan budaya kedua negara berkembang sangat baik. Contohnya di bidang perdagangan, pada tahun 2014, terwujud sekitar 2 miliar dolar AS nilai transaksi antar dua negara.
"Sayang sekali ekonomi dunia merosot dan saya harap selanjutnya kita bisa curahkan segala usaha agar hubungan ekonomi kita lebih kuat lagi,†terangnya.
Untuk memperkuat hubungan kedua negara, lanjut ketua parlemen, diperlukan pertemuan-pertemuan lanjutan. Pertemuan terakhir parlemen Indonesia dan Azerbaijan terjadi pada Februari lalu.
"Azerbaijan adalah negara berkembang cepat. Walau demikian kami menghadapi masalah-masalah. Pada 2014, indonesia menyatakan mendukung keutuhan Azerbaijan. Kami harap selanjutnya indonesia tetap mendukung Azerbaijan dalam masalah-masalah yang dihadapi,†ujar Asadov.
Menjawab sambutan Asadov, Oso menegaskan pembangunan kerjasama yang lebih baik di antara Indonesia dan Azerbaijan tidak akan menemui kendala karena hubungan yang baik sudah terjalin lebih dulu di antara parlemen dua negara.
"Kami sampaikan salam hangat dari Presiden Jokowi kepada Anda semua. Saya sebelumnya sudah melaporkan akan bertemu parlemen Azerbaijan. Dan kami menegaskan, dukungan kami kepada Azerbaijan tidak perlu diragukan,†terangnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: