Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Datang Ke Jakarta, Caleg Sulteng Repot Nyari Peci

PPP Kumpulkan Caleg DPR Di Senayan

Jumat, 05 Juli 2013, 10:00 WIB
Datang Ke Jakarta, Caleg Sulteng Repot Nyari Peci
ilustrasi
rmol news logo Abdul Rachman Thaha, calon anggota legislatif (caleg) DPR di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tengah (Sulteng), terlihat berdiri menyandar di pintu
masuk aula Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Selatan. Ia telah melalui antrean registrasi peserta pembekalan caleg PPP.

Kini, dia perlu antre di meja registrasi ke dua untuk mendapatkan kunci kamar hotel, serta fotokopi materi pembekalan. Melihat meja registrasi kedua dikerumuni caleg, Thaha memilih bersantai sejenak. Ia menghubungi supir pribadinya, untuk membeli  perlengkapan diri mengikuti acara yang berlangsung tiga hari, 3 sampai 5 Juli.

“Peci hitam saya ketinggalan. Kacau Jakarta, supir saya tidak dapat peci di mall,” kata Thaha.

Thaha mengaku tidak menyiapkan apapun untuk mengikuti pembekalan ini.

Menurutnya, materi perjuangan PPP telah ngelotok di kepalanya. Bergabung ke PPP dua tahun silam, pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang ) DPP PPP itu merasa sudah tahu berbagai  teori, tinggal praktik nyata di parlemen.

Thaha tiba di Hotel Atlet Century Park pukul satu siang. Dia datang dua jam lebih cepat dari jadwal pembukaan pembekalan. Namun, memasuki pukul tiga sore, proses registrasi belum juga usai. Semakin sore, caleg yang berdatangan makin banyak.

Meski ramai, Thaha yang mendapat nomor urut satu di dapil Sulteng itu, bergegas antre di meja registrasi nomor dua. Menanti 15 menit, kunci kamar dan materi, akhirnya dia dapat. Tidak langsung ke kamar untuk menaruh barang-barang yang masih terjinjing, Thaha digiring panitia untuk berfoto di wallpaper bergambar Kabah.

Usai berfoto, dia bergegas menuju kamar hotel. Dia tak ingin telat saat pembekalan yang direncanakan dibuka pukul empat sore.

Di sudut meja registrasi, pria tua mengenakan baju koko dibalut kemeja warna hijau dengan logo PPP di dada, menyandarkan punggungnya di dinding. Rambut kepalanya yang beruban ditutupi peci hitam. Dia adalah Muchtar HP, caleg DPR nomor urut lima di dapil Jabar VII (Karawang, Bekasi dan Purwakarta).

Keriput kulit dan gigi tidak lengkap menandakan usia Muchtar tak lagi muda. Meski begitu, pria 63 tahun itu merasa perlu turun sebagai caleg mewakili dapilnya.  Mengaku punya pengalaman politik di Golkar era 77-97, kakek lima cucu itu merasa mampu bertarung dengan kaum muda.

“Saatnya saya kembali ke rumah besar Islam,” kata Muchtar, bangga.

 Muchtar mengaku bergabung dengan PPP dari tahun 2009. Ia mengaku sudah khatam mempelajari garis perjuangan PPP. Dia pun berani berjanji jika duduk di parlemen, tidak akan korupsi dan membersihkan negara dari perbuatan rasuah itu.

Untuk mengikuti pembekalan ini, Muchtar merogoh uang Rp 5 juta. Kepada caleg yang mengikuti pembekalan, panitia menyediakan fasilitas menginap dan pembekalan, seperti jaket, buku, dan makan selama pembekalan.

“Wajarlah segitu (lima juta), yang penting tidak pakai uang negara,” tegas Muchtar.
Pemantauan Rakyat Merdeka, lobby lantai dua Hotel Atlet Century Park semakin sore semakin ramai. Ratusan caleg terlihat berkerumun. Di antaranya Ahmad Yani anggota Komisi III DPR, Mat Solar, dan Angel Lelga.

Pukul empat kurang 15 menit, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tiba di hotel, langsung menuju aula di lantai dua, tempat pembekalan caleg. Melewati pintu, SDA langsung menuju kursi paling depan, membelakangi ratusan caleg yang duduk di barisan belakang.

Sebelum pembekalan caleg PPP resmi dibuka, SDA memberikan beberapa wejangan kepada 548 caleg PPP yang ditempatkan di 77 dapil se-Indonesia. Dia meminta, agar peristiwa saling sikut sesama caleg PPP tidak lagi terjadi pada Pemilu 2014.

Selain itu, SDA meminta agar para caleg menjelaskan dua prinsip utama PPP ketika nantinya berjuang di dapil masing-masing. Dua prinsip itu adalah penjelasan PPP sebagai partai berasas Islam, dan PPP sebagai rumah besar umat Islam. “Saya minta kalian (caleg) jelaskan itu,” tegas SDA.

Usai beri wejangan, acara pembekalan bacaleg dibuka. Ditandai dengan penyentuhan layar LCD berukuran dua kali satu setengah meter. Begitu layar ditekan, sirine berbunyi. Ratusan caleg bertepuk tangan dengan meriah.

Pembekalan sudah dibuka, lagu Indonesia Raya dilantunkan. Ratusan caleg tampak bersemangat. Saking semangatnya menyanyikan lagu kebangsaan, sekelompok caleg terdengar mendahului irama musik yang mengiringi.

Usai rangkaian pembukaan, acara terhenti pukul enam sore. Dilanjutkan kembali pada materi pertama pukul delapan malam. Materinya, strategi pemenangan pemilu dengan narasumber Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Fernita Darwis.

Saat dimulai materi, para caleg terlihat serius mendengarkan pembicara. Pantauan Rakyat Merdeka, sejumlah caleg membawa buku bahkan merekam pemaparan narasumber.

Demokrat Di Hotel Sahid, Golkar Pilih Di Pulau Bali

Partai Golkar lebih dulu menggelar pembekalan caleg DPR. Kegiatan itu digelar selama dua hari, 22-23 Juni lalu di Bali. Untuk mengikuti acara itu, caleg dikenakan biaya Rp 2 juta. 

   “Untuk ganti ongkos materi pembekalan. Biaya lain tidak ada lagi,” ujar Tantowi Yahya, caleg di dapil DKI Jakarta III.

Sistem suara terbanyak yang diberlakukan pada Pemilu 2014, dikhawatirkan akan membuat sesama caleg partai beringin saling sikut. DPP Golkar pun mengingatkan kepada caleg untuk tak saling menjatuhkan.

“Kalau kita berpikir menang diri sendiri, implikasinya terjadi gesekan, bahkan terjadi konflik internal para caleg. Belum tentu kita menang pileg,” kata Sekjen Golkar Idrus Marham.

Selain itu, Idrus juga mengingatkan persaingan dengan parpol lain menjelang pemilu. “Semua parpol bertekad menang hingga akhirnya mengarah ke radikal. Kita perlu antisipasi radikalisme pemilu ini,” ujar Idrus.

Sementara Partai Demokrat mengumpulkan calegnya dalam rapat koordinasi nasional di Hotel Grand Sahid Jakarta, pekan lalu.  Ketua DPP Sutan Bhatoegana mengatakan, agenda utama rakornas adalah konsolidasi pemenangan Pemilu 2014.  Di ajang itu mulai disosialisasikan konvensi untuk menjaring calon presiden.

SBY dalam sambutannya mengatakan kader Partai Demokrat makin kompak dan bersatu sejak Kongres Luar Biasa di Bali. “Hasilnya sudah kelihatan,” ujarnya.  Ia meminta para kader untuk menyamakan langkah guna menghadapi pemilu tahun depan.

Ketua KPK Beri Pembekalan Caleg Banteng

Tepat di belakang Hotel Atlet Century Park, PDIP juga menggelar pembekalan caleg. Tepatnya di Wisma Serba Guna. Namun, kegiatan itu digelar sehari lebih cepat dari PPP.

Pembukaan pembekalan caleg PDIP dilakukan Selasa (2/7).  Kegiatan  bertajuk Pendidikan dan Latihan (Diklat) Tahap II Calon Sementara Legislatif DPR-RI masa bakti 2014-2019, langsung dibuka Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Dalam sambutanya, Mega terkesan tidak bertele-tele. Dengan tegas, putri proklamator itu berpesan agar semua caleg PDIP menggunakan gaya politik ala PDIP.

“Tanpa memberikan sambutan yang panjang. Karena saya nanti akan memberikan pengarahan langsung saja setelah pembukaan. Maka dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, maka dengan ini diklat atau pendidikan pelatihan caleg dari PDI Perjuangan dibuka dengan resmi,” kata Mega yang mengenakan kemeja merah khas PDIP.

Pembukaan telah dilakukan, saatnya pendidikan. Partai berlambang banteng itu memilih proses pembekalan dilakukan secara tertutup. Alhasil, dipenghujung pidato pembukanya, Mega meminta jajaran media meninggalkan ruangan.

“Dengan sangat terhormat media meninggalkan ruangan. Mulai sekarang kami lakukan secara tertutup,” tegasnya.

Selang pembekalan caleg, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto memberikan penjelasan pembekalan caleg ala PDIP itu. Hasto mengatakan, dalam kegiatan itu para caleg PDIP diberi berbagai macam pembekalan.

“Mereka dibekali aspek ideologis, dasar-dasar Pancasila, pemahaman konstitusi dan  bagaimana meningkatkan kemampuan legislasi, anggaran, dan pengawasan sebagai fungsi DPR RI,” ujar Hasto di Wisma Serbaguna, Senayan.

Para caleg PDIP, kata Hasto, juga diberi pembekalan tentang hal-hal yang berkaitan dengan strategi pemenangan pemilu di setiap daerah pemilihan.

Di samping itu, PDIP juga membekali  para calegnya dengan persoalan korupsi di legislatif. “Makanya kita mengundang KPK untuk memberikan materi dalam pencalegan ini,” ucapnya.

Hasto menambahkan, PDIP mengumpulkan seluruh calegnya dari semua dapil. Namun bagi kader yang menjabat sebagai anggota DPR, diberi izin untuk mengikuti rapat paripurna DPR terlebih dulu.

“Tapi nanti setelah rapat paripurna juga harus ikut ke sini,” ujarnya. Rapat paripurna pada Selasa lalu untuk memutuskan pengesahan RUU Ormas.

Memasuki hari kedua pendidikan, PDIP mengundang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad untuk menjadi pembicara. Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menilai bahwa partai perlu memahami pelanggaran korupsi.

“Saya kira ini kita mengapresiasi. Kehadiran KPK supaya para caleg juga punya komitmen untuk memberantas korupsi,” kata Tjahjo dalam acara pembekalan materi masalah korupsi kepada caleg, Rabu (3/7). [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA