Rosminah, 70 tahun terus meÂnangis di ruang lobi Hotel Nusa Indah, Tangerang, Banten. NiatÂnya untuk pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji di tahun ini kandas.
Wanita asal Padang, Sumatera Barat ini, salah satu calon jamaah haji jalur non kuota. Untuk bisa haji, ia membayar Rp 83 juta ke perusahaan travel K.
Hingga kloter terakhir jamaah haji Indonesia diterbangkan ke JedÂdah, Arab Saudi, Rosminah masih tetap berada di hotel.
“Sampai tanggal 17 Oktober sebelum kami berangkat ke JaÂkarta, pihak travel sudah meÂmasÂtikan 99 persen akan berÂangkat ke tanah suci. Ternyata itu hanya omong kosong,†kesal Lalit, anak perempuan Rosminah.
Menurut dia, pihak travel menÂjanjikan akan memberangkatkan Rosminah dan 69 calon jamaah haji pada Jumat pekan lalu (19/10). “Kabarnya, hanya 19 orang saÂja yang bisa diberangkatkan ke taÂnah suci. Lainnya gagal, alasÂanÂnya visa belum turun,†katanya.
Rosminah salah satu yang tidak keluar visanya. Kabar ini sontak membuatnya terpukul. Lalit khaÂwatir kegagalan berangkat haji taÂhun ini bakal menggerogoti keÂseÂhatan ibunya. Akibatnya usia ibuÂnya sudah senja. Ibunya sudah berÂcita-cita bisa melaksanakan ibadah haji sebelum wafat.
“Semua perlengkapan sudah kami bawa. Bahkan Ibu sudah mengenakan ihram (pakaian haji) karena yakin dirinya bisa berangkat,†tutur Lalit.
Sebelum berangkat, Rosminah dan keluarga besar menggelar ratiban di Padang. Acara ini bisa diÂadakan untuk melepas keÂluarÂga, kerabat dan tetangga yang hendak berangkat haji. “Semua tetangga dan keluarga besar di Padang tahunya Ibu itu berangkat haji tahun ini,†kata Lalit.
“Sampai saat ini, Ibu masih saÂngat syok mengetahui dirinya baÂtal berangkat. Makanya kami berinisiatif untuk mengajaknya berlibur dulu ke rumah saudara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah,†tuturnya.
Lalit menuturkan awalnya piÂhak keluarga tidak memakai jasa travel K untuk berangkat haji. Atas rekomendasi salah satu keÂrabat, Rosminah disarankan unÂtuk memakai jasa perusahaan traÂvel yang dikenal sudah biasa memÂberangkat calon jamaah haji non kuota. Tapi perusahaan itu meÂngatakan kuotanya sudah penuh. Lalu disarankan untuk meÂmakai jasa perusahaan travel K. “Kami diberitahu melalui traÂvel itu ibu saya bisa berangkat tahun ini,†katanya.
Pihak keluarga lalu diperÂkeÂnalÂkan dengan agen travel K. Pihak travel memang menjanjikan RosÂminah bisa berangkat tahun ini.
“Karena pasti berangkat tahun ini, kami membatalkan Ibu ikut haji reguler. Sebelumnya kami sudah mendaftarkan Ibu ikut haji reguler. Kalau lewat jalur reguler, Ibu baru kebagian berangkat pada tahun 2014. Padahal, usianya suÂdah 70 tahun,†tutur Lalit.
Setelah dipastikan Rosminah batal berangkat, kata Lalit, pihak traÂvel berjanji akan mengemÂbaliÂkan semua uang yang sudah diÂbayarkan. Perjanjian itu dibuat di atas surat bermaterai Rp 6.000.
Nasib serupa dialami calon jamaah yang menggunakan jasa Yayan AB untuk berangkat haji. Calon jamaah diinapkan di Hotel Mega Matra, Jakarta Timur. MeÂreka dijanjikan akan berangkat pada Sabtu pekan lalu (20/10). Hingga hari itu tiba, tak ada keÂpasÂtian kapan mereka diberangÂkatkan.
Saukun asal Pekanbaru, Riau tamÂpak sedih duduk di teras deÂpan lobbu hotel. Kesedihan di waÂÂjahnya tak bisa hilang waÂlaupun beberapa kali berusaha terÂsenyum.
“Saya ini bingung mau ke maÂna. Mau pulang ke kampung haÂlaman, saya sudah terlanjur malu. Ini kali kedua saya dan istri batal ke tanah suci dengan jasa agen yang sama,†ungkapnya.
Tahun lalu, Saukum juga batal beÂrangkat ke tanah suci karena alaÂsan visa yang tidak keluar. “KaÂrena masih bingung, lebih baik sekarang tunggu kepastian dari pihak agen saja yang katanya mau mengganti uang kami,†kata pria berpeci putih ini.
Nasib serupa juga dialami DarÂwita, rekan satu kampung SauÂkum. Ia juga sudah kali gagal beÂrangkat ke tanah suci. Padahal seÂmua persyaratan dan kewajiban sudah dipenuhinya.
“Saya gagal dua kali dengan agen yang sama soalnya. Itu yang membuat saya kecewa. Sekarang saya sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Mau pulang juga malu,†katanya sambil terisak.
Wanita bertubuh gemuk ini meÂnuturkan pada 2011 lalu di meÂÂmesan satu tempat ke PT MNM, penyedia jasa perjalanan haji non kuota. Tahun itu dia tak bisa berangkat karena visanya tidak keluar. Padahal, dia sudah membayar penuh.
Ita pun berniat meminta kemÂbali uang yang sudah dibayarkan. TaÂpi PT MNM menahan pengemÂbalian uang dan berjanji akan memÂbeÂrangkatkan pada 2012. “TerÂnyata di tahun kedua ini pun, saya tetap batal berangkat,†katanya.
Lantaran gagal berangkat, caÂlon jamaah ini pun sempat meÂlamÂpiskan kekesalannya di aula hotel. Mereka yang berasal dari berbagai daerah di tanah air ini merasa telah ditipu.
Amarah calon jamaah haji ini seÂdikit mereda setelah pihak peÂnyelenggara berjanji akan meÂngemÂbalikan uang tanpa diÂpoÂtong sedikitpun. Untuk mencegah diÂamuk calon jamaah yang kesal, pihak kepolisian Polsek MatraÂman mengamankan pihak penyeÂlenggara haji.
Usia 85 Tahun Langsung Berangkat Tahun Depan
Kabar baik bagi Anda yang sudah berusia 85 tahun dan hendak berangkat haji. Bisa langÂsung berangkat tahun deÂpan. Tidak perlu antre selama bertahun-tahun. “Kebijakan tahun depan pendaftar berusia 85 tahun ke atas langsung mendapat giliran berangkat,†kata Menag Suryadharma Ali.
Menurut dia, kebijakan terÂsebut merupakan kepedulian peÂÂmerintah yang ingin memÂbeÂrikan prioritas kepada jamaÂah yang berusia lanjut serta penÂdamÂÂpingnya sejak awal penÂdaftaran.
Sebab calon jamaah berusia lanjut itu kondisi fisiknya sudah meÂnurun. Padahal 80 persen ritual haji menggunakan fisik.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu mengatakan tahun ini pihaknya sudah memÂprioritaskan pemÂberangkatan untuk calon jamaah yang sudah berusia 80 tahun.
Namun calon jamaah itu perÂlu menunggu kursi yang koÂsong. Atau, bila ada calon jaÂmaah yang batal berangkat karena berbagai sebab.
Menurut Anggito, meskipun ada kursi kosong pemerintah teÂtap sulit untuk mengisinya deÂngan calon jamaah yang suÂdah berusia 80 tahun. BiaÂsanya, jamaah yang sudah berÂusia sangat lanjut perlu ada penÂdamping. “Kita sulit sekali menempatkan pendamÂpingÂnya,†jelasnya.
Hati-hati, Biro Perjalanan Haji Tak Punya Izin
Mendengar banyaknya caÂlon jamaah haji non kuota yang batal berangkat ke tanah suci, Menteri Agama SuryaÂdharma Ali pun geram. Ia berjanji akan meÂnindak biro penyelenggara haji yang nakal itu.
“Kita akan jatuhkan sanksi para biro perjalanan haji yang terÂbukti melakukan pelangÂgarÂan. Mulai dari teguran hingga pencabutan izin usaha,†ujar SurÂyadharma.
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga setuju calon jemaah yang meÂraÂsa tertipu biro perjalanan haji untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum. Apalagi jika terÂnyata biro itu tidak memiliki izin. “Itu penipuan. Kami meÂminÂta pihak kepolisian juga meÂninÂdaklanjutinya,†ujarnya.
Kementerian Agama, kata SurÂyadharma, akan menerÂtibÂkan perusahaan PenyeÂlengÂgara Ibadah Haji Khusus (PIKH) yang tidak berizin. PIHK yang dulu dikenal dengan sebutan ONH Plus itu bila terbukti meÂlanggar akan dijatuhi sanksi teÂgas mulai dari peringatan hingÂga pencabutan izin.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementrian Agama, Anggito Abimanyu berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya pada biro perÂjalanan haji. Banyak biro perÂjaÂlanan yang tidak terdaftar di Kementerian Agama.
“Yang terdaftar resmi ada 244 PIHK. Di luar itu berarti tidak punya izin dari Kemenag. Dan untuk mengecek resmi tidaknya agen tersbeut bisa melalui Call Center Haji 500425,†tuturnya.
Anggito mengatakan, peÂmeÂrintah hanya bisa menindak paÂda perusahaan travel yang terÂdaftar di Kemenag. Tidak bisa menindak yang tidak terdaftar di kementerian. “Bila ada kasus. Yang bisa meÂlaporkan adalah calon jaÂmaah haji itu sendiri karena itu termasuk penipuan,†saran AngÂgito.
Sebelumnya, Anggito mengaÂku bila pemerintah telah memÂberikan sanksi terhadap 15 biro penyelenggara haji khusus yang tidak bertanggung jawab terhÂadap jamaahnya.
Sanksinya beragam. Mulai dari teguran hingga pencabutan izin operasional. Untuk menceÂgah terjadinya penipuan, maÂsyaÂrakat diimbau agar berhati-hati dalam memilih biro perÂjaÂlanÂan haji.
Ortu Ayu Ting Ting Juga Gagal Berangkat
Bukan hanya masyarakat biasa yang terjebak janji manis biro perjalanan haji yang akan memberangkatkan tahun ini. Orang tua penyanyi Ayu Ting Ting juga jadi korbannya.
Untuk berangkat ke tanah suci, kedua orang tua Ayu, AbÂdul Rozak dan Ummi Kalsum menggunakan jasa biro perÂjalanan haji non kouta.
Menurut Rozak, untuk bisa berangkat haji tahun ini dirinya sudah memenuhi segala perÂsyaÂratan. Bahkan hingga hari keÂbeÂrangkatan yang dijanjikan, seÂmua persiapan sudah selesai.
“Semua sudah beres untuk proses keberangkatan, daftar di Kandepag (Kantor KemenÂterian Agama) dan di KBIH (KeÂlompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh) Depok sudah beres. Kita melaksanakan maÂnaÂsik haji, dan mendapat koper tapi bukan bernama biro tempat kita mendaftar, melainkan biro lain,†tuturnya.
“Kita diyakinkan pasti beÂrangkat dan jangan khawatir,†ujar Rozak di rumahnya di Depok, Minggu lalu (21/10).
Setelah mendapat koper jaÂmaah haji, Rozak bingung kaÂrena biro perjalanan haji itu beÂberapa kali menunda kebeÂrangÂkatan. Sejak itulah dia mulai curiga.
“Kita dijanjikan tanggal 15 Oktober 2012 berangkat, maka seÂbelum berangkat kami adakan syukuran walimatus shafar dulu tanggal 13 dan 14 Oktobernya, dihadiri tetangga dan media juÂga hadir,†kata Rozak.
Menjelang hari yang dijanÂjiÂkan, biro penyelenggar meÂnyaÂtakan keberangkan diundur dari 18 hingga 20 Oktober. AlaÂsanÂnya, visa belum keluar. “ApaÂlagi ini? Kata saya ke pihak traÂvel, kita sudah lama menunggu seÂkarang ditambah lagi pengunÂduran hari keberangkatan haji,†terangnya.
Karena waktu haji sudah deÂkat, Rozak pun terus mengÂontak pihak biro untuk menanyakan kaÂpan waktu keberangkatan. Pihak penyelenggara mengaÂtaÂkan proses untuk mendapatkan visa haji non kuota agak lama. “JaÂdi kita menunggu sampai 8 hari sampai hari Jumat lalu, dan sudah tertipu,†katanya.
Mengetahui dirinya batal berangkat haji, Umi Kalsum, ibu Ayu Ting Ting pun shock dan akhirnya jatuh sakit.
Menurut Umi, dia tidak perÂcaya bakal batal berangkat. PaÂdahal, semua persiapan haji sudah dilakukan. Untuk itu, dia akan meminta uang Rp 160 juta yang disetorkan untuk haji diÂkembalikan. “Mau minta kemÂbaÂlikan uang aja,†tegasnya.
Ayu Ting Ting mengaku sejak awal kurang yakin dengan biro perÂjalanan haji yang dipilih orang tuanya. Akhirnya kecuÂrigaÂannya terbukti setelah orang tua batal berangkat. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.