Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Batal Ke Tanah Suci, Pilih Berlibur Ke Kalimantan

Sudah Gelar Ratiban, Malu Pulang Ke Kampung

Selasa, 23 Oktober 2012, 09:00 WIB
Batal Ke Tanah Suci, Pilih Berlibur Ke Kalimantan
ilustrasi/ist
rmol news logo .Tahun ini banyak calon jamaah haji non kuota yang gagal berangkat. Padahal, mereka sudah membayar Rp 80 juta hingga ratusan juta untuk ke biro perjalanan haji agar bisa melaksanakan rukun Islam ke lima itu.

Rosminah, 70 tahun terus me­nangis di ruang lobi Hotel Nusa Indah, Tangerang, Banten. Niat­nya untuk pergi ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji di  tahun ini kandas.

Wanita asal Padang, Sumatera Barat ini, salah satu calon jamaah haji jalur non kuota. Untuk bisa haji, ia membayar Rp 83 juta ke perusahaan travel K.

Hingga kloter terakhir jamaah haji Indonesia diterbangkan ke Jed­dah, Arab Saudi, Rosminah masih tetap berada di hotel.

“Sampai tanggal 17 Oktober sebelum kami berangkat ke Ja­karta, pihak travel sudah me­mas­tikan 99 persen akan ber­angkat ke tanah suci. Ternyata itu hanya omong kosong,” kesal Lalit, anak perempuan Rosminah.

Menurut dia, pihak travel men­janjikan akan memberangkatkan Rosminah dan 69 calon jamaah haji pada Jumat pekan lalu (19/10). “Kabarnya, hanya 19 orang sa­ja yang bisa diberangkatkan ke ta­nah suci. Lainnya gagal, alas­an­nya visa belum turun,” katanya.

Rosminah salah satu yang tidak keluar visanya. Kabar ini sontak membuatnya terpukul. Lalit kha­watir kegagalan berangkat haji ta­hun ini bakal menggerogoti ke­se­hatan ibunya. Akibatnya usia ibu­nya sudah senja. Ibunya sudah ber­cita-cita bisa melaksanakan ibadah haji sebelum wafat.

“Semua perlengkapan sudah kami bawa. Bahkan Ibu sudah mengenakan ihram (pakaian haji) karena yakin dirinya bisa berangkat,” tutur Lalit.

Sebelum berangkat, Rosminah dan keluarga besar menggelar ratiban di Padang. Acara ini bisa di­adakan untuk melepas ke­luar­ga, kerabat dan tetangga yang hendak berangkat haji. “Semua tetangga dan keluarga besar di Padang tahunya Ibu itu berangkat haji tahun ini,” kata Lalit.

“Sampai saat ini, Ibu masih sa­ngat syok mengetahui dirinya ba­tal berangkat. Makanya kami berinisiatif untuk mengajaknya berlibur dulu ke rumah saudara di Palangkaraya, Kalimantan Tengah,” tuturnya.

Lalit menuturkan awalnya pi­hak keluarga tidak memakai jasa travel K untuk berangkat haji. Atas rekomendasi salah satu ke­rabat, Rosminah disarankan un­tuk memakai jasa perusahaan tra­vel yang dikenal sudah biasa mem­berangkat calon jamaah haji non kuota. Tapi perusahaan itu me­ngatakan kuotanya sudah penuh. Lalu disarankan untuk me­makai jasa perusahaan travel K. “Kami diberitahu melalui tra­vel itu ibu saya bisa berangkat tahun ini,” katanya.

Pihak keluarga lalu diper­ke­nal­kan dengan agen travel K. Pihak travel memang menjanjikan Ros­minah bisa berangkat tahun ini.

“Karena pasti berangkat tahun ini, kami membatalkan Ibu ikut haji reguler. Sebelumnya kami sudah mendaftarkan Ibu ikut haji reguler. Kalau lewat jalur reguler, Ibu baru kebagian berangkat pada tahun 2014. Padahal, usianya su­dah 70 tahun,” tutur Lalit.

Setelah dipastikan Rosminah batal berangkat, kata Lalit, pihak tra­vel berjanji akan mengem­bali­kan semua uang yang sudah di­bayarkan. Perjanjian itu dibuat di atas surat bermaterai Rp 6.000.

Nasib serupa dialami calon jamaah yang menggunakan jasa Yayan AB untuk berangkat haji. Calon jamaah diinapkan di Hotel Mega Matra, Jakarta Timur. Me­reka dijanjikan akan berangkat pada Sabtu pekan lalu (20/10). Hingga hari itu tiba, tak ada ke­pas­tian kapan mereka diberang­katkan.

Saukun asal Pekanbaru, Riau tam­pak sedih duduk di teras de­pan lobbu hotel. Kesedihan di wa­­jahnya tak bisa hilang wa­laupun beberapa kali berusaha ter­senyum.

“Saya ini bingung mau ke ma­na. Mau pulang ke kampung ha­laman, saya sudah terlanjur malu. Ini kali kedua saya dan istri batal ke tanah suci dengan jasa agen yang sama,” ungkapnya.

Tahun lalu, Saukum juga batal be­rangkat ke tanah suci karena ala­san visa yang tidak keluar. “Ka­rena masih bingung, lebih baik sekarang tunggu kepastian dari pihak agen saja yang katanya mau mengganti uang kami,” kata pria berpeci putih ini.

Nasib serupa juga dialami Dar­wita, rekan satu kampung Sau­kum. Ia juga sudah kali gagal be­rangkat ke tanah suci. Padahal se­mua persyaratan dan kewajiban sudah dipenuhinya.

“Saya gagal dua kali dengan agen yang sama soalnya. Itu yang membuat saya kecewa. Sekarang saya sudah tidak bisa bicara apa-apa lagi. Mau pulang juga malu,” katanya sambil terisak.

Wanita bertubuh gemuk ini me­nuturkan pada 2011 lalu di me­­mesan satu tempat ke PT MNM, penyedia jasa perjalanan haji non kuota. Tahun itu dia tak bisa berangkat karena visanya tidak keluar. Padahal, dia sudah membayar penuh.

Ita pun berniat meminta kem­bali uang yang sudah dibayarkan. Ta­pi PT MNM menahan pengem­balian uang dan berjanji akan mem­be­rangkatkan pada 2012. “Ter­nyata di tahun kedua ini pun, saya tetap batal berangkat,” katanya.

Lantaran gagal berangkat, ca­lon jamaah ini pun sempat me­lam­piskan kekesalannya di aula hotel. Mereka yang berasal dari berbagai daerah di tanah air ini merasa telah ditipu.

Amarah calon jamaah haji ini se­dikit mereda setelah pihak pe­nyelenggara berjanji akan me­ngem­balikan uang tanpa di­po­tong sedikitpun. Untuk mencegah di­amuk calon jamaah yang kesal, pihak kepolisian Polsek Matra­man mengamankan pihak penye­lenggara haji.

Usia 85 Tahun Langsung Berangkat Tahun Depan

Kabar baik bagi Anda yang sudah berusia 85 tahun dan hendak berangkat haji. Bisa lang­sung berangkat tahun de­pan. Tidak perlu antre selama bertahun-tahun.  “Kebijakan tahun depan pendaftar berusia 85 tahun ke atas langsung mendapat giliran berangkat,” kata Menag Suryadharma Ali.

Menurut dia, kebijakan ter­sebut merupakan kepedulian pe­­merintah yang ingin mem­be­rikan prioritas kepada jama­ah yang berusia lanjut serta pen­dam­­pingnya sejak awal pen­daftaran.

Sebab calon jamaah berusia lanjut itu kondisi fisiknya sudah me­nurun. Padahal 80 persen ritual haji menggunakan fisik.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu mengatakan tahun ini pihaknya sudah mem­prioritaskan pem­berangkatan untuk calon jamaah yang sudah berusia 80 tahun.

Namun calon jamaah itu per­lu menunggu kursi yang ko­song. Atau, bila ada calon ja­maah yang batal berangkat karena berbagai sebab.

Menurut Anggito, meskipun ada kursi kosong pemerintah te­tap sulit untuk mengisinya de­ngan calon jamaah yang su­dah berusia 80 tahun. Bia­sanya, jamaah yang sudah ber­usia sangat lanjut perlu ada pen­damping. “Kita sulit sekali menempatkan pendam­ping­nya,” jelasnya.

Hati-hati, Biro Perjalanan Haji Tak Punya Izin

Mendengar banyaknya ca­lon jamaah haji non kuota yang batal berangkat ke tanah suci, Menteri Agama Surya­dharma Ali pun geram. Ia berjanji akan me­nindak biro penyelenggara haji yang nakal itu.

“Kita akan jatuhkan sanksi para biro perjalanan haji yang ter­bukti melakukan pelang­gar­an. Mulai dari teguran hingga pencabutan izin usaha,” ujar  Sur­yadharma.

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga setuju calon jemaah yang me­ra­sa tertipu biro perjalanan haji untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum. Apalagi jika ter­nyata biro itu tidak memiliki izin. “Itu penipuan. Kami me­min­ta pihak kepolisian juga me­nin­daklanjutinya,” ujarnya.

Kementerian Agama, kata Sur­yadharma, akan mener­tib­kan perusahaan Penye­leng­gara Ibadah Haji Khusus (PIKH) yang tidak berizin. PIHK yang dulu dikenal dengan sebutan ONH Plus itu bila terbukti me­langgar akan dijatuhi sanksi te­gas mulai dari peringatan hing­ga pencabutan izin.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementrian Agama, Anggito Abimanyu berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya pada biro per­jalanan haji. Banyak biro per­ja­lanan yang tidak terdaftar di Kementerian Agama.

“Yang terdaftar resmi ada 244 PIHK. Di luar itu berarti tidak punya izin dari Kemenag. Dan untuk mengecek resmi tidaknya agen tersbeut bisa melalui Call Center Haji 500425,” tuturnya.

Anggito mengatakan, pe­me­rintah hanya bisa menindak pa­da perusahaan travel yang ter­daftar di Kemenag. Tidak bisa menindak yang tidak terdaftar di kementerian. “Bila ada kasus. Yang bisa me­laporkan adalah calon ja­maah haji itu sendiri karena itu termasuk penipuan,” saran Ang­gito.

Sebelumnya, Anggito menga­ku bila pemerintah telah mem­berikan sanksi terhadap 15 biro penyelenggara haji khusus yang tidak bertanggung jawab terh­adap jamaahnya.

Sanksinya beragam. Mulai dari teguran hingga pencabutan izin operasional. Untuk mence­gah terjadinya penipuan, ma­sya­rakat diimbau agar berhati-hati dalam memilih biro per­ja­lan­an haji.

Ortu Ayu Ting Ting Juga Gagal Berangkat

Bukan hanya masyarakat biasa yang terjebak janji manis biro perjalanan haji yang akan memberangkatkan tahun ini. Orang tua penyanyi Ayu Ting Ting juga jadi korbannya.

Untuk berangkat ke tanah suci, kedua orang tua Ayu, Ab­dul Rozak dan Ummi Kalsum menggunakan jasa biro per­jalanan haji non kouta.

Menurut Rozak, untuk bisa berangkat haji tahun ini dirinya sudah memenuhi segala per­sya­ratan. Bahkan hingga hari ke­be­rangkatan yang dijanjikan, se­mua persiapan sudah selesai.

“Semua sudah beres untuk proses keberangkatan, daftar di Kandepag (Kantor Kemen­terian Agama) dan di KBIH (Ke­lompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh) Depok sudah beres. Kita melaksanakan ma­na­sik haji, dan mendapat koper tapi bukan bernama biro tempat kita mendaftar, melainkan biro lain,” tuturnya.

“Kita diyakinkan pasti be­rangkat dan jangan khawatir,” ujar Rozak di rumahnya di Depok, Minggu lalu (21/10).

Setelah mendapat koper ja­maah haji, Rozak bingung ka­rena biro perjalanan haji itu be­berapa kali menunda kebe­rang­katan. Sejak itulah dia mulai curiga.

“Kita dijanjikan tanggal 15 Oktober 2012 berangkat, maka se­belum berangkat kami adakan syukuran walimatus shafar dulu tanggal 13 dan 14 Oktobernya, dihadiri tetangga dan media ju­ga hadir,” kata Rozak.

Menjelang hari yang dijan­ji­kan, biro penyelenggar me­nya­takan keberangkan diundur dari 18 hingga 20 Oktober. Ala­san­nya, visa belum keluar. “Apa­lagi ini? Kata saya ke pihak tra­vel, kita sudah lama menunggu se­karang ditambah lagi pengun­duran hari keberangkatan haji,” terangnya.

Karena waktu haji sudah de­kat, Rozak pun terus meng­ontak pihak biro untuk menanyakan ka­pan waktu keberangkatan. Pihak penyelenggara menga­ta­kan proses untuk mendapatkan visa haji non kuota agak lama. “Ja­di kita menunggu sampai 8 hari sampai hari Jumat lalu, dan sudah tertipu,” katanya.

Mengetahui dirinya batal berangkat haji, Umi Kalsum, ibu Ayu Ting Ting pun shock dan akhirnya jatuh sakit.

Menurut Umi, dia tidak per­caya bakal batal berangkat. Pa­dahal, semua persiapan haji sudah dilakukan. Untuk itu, dia akan meminta uang Rp 160 juta yang disetorkan untuk haji di­kembalikan. “Mau minta kem­ba­likan uang aja,” tegasnya.

Ayu Ting Ting mengaku sejak awal kurang yakin dengan biro per­jalanan haji yang dipilih orang tuanya. Akhirnya kecu­riga­annya terbukti setelah orang tua batal berangkat. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA