RMOL. Banyak anggota legislatif yang mempertahankan jabatannya mati-matian walaupun sudah kesandung masalah. Hanya segelintir orang yang lengser sukarela. Tere salah satunya.
Perempuan bernama asli Theresia Ebenna Ezeria Pardede meÂmutuskan mundur dari angÂgota DPR karena alasan keluarga. Ia juga keluar dari Partai DeÂmokÂrat yang telah mengantarkannya ke Senayan.
Politisi yang sempat duduk di Komisi X DPR ini mengaku niat mengundurkan diri sudah ada seÂjak lama. Namun baru pada 21 Mei 2012 saja dia memantapkan diri mengirim surat pamit ke FrakÂsi Demokrat. Jumat pekan lalu, pelantun lagu Awal Yang Indah ini mengumumkan keputusannya.
Tere terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilu 2009 dari peÂmilihan Jawa Barat II. Ia meÂnganÂtongi 21.672 suara. Saat kamÂpaÂnye, dia mengangkat isu perÂbaiÂkan pendidikan di tanah air.
Setelah memutuskan mundur, Tere tak terlihat lagi nongol ke DPR. Rakyat Merdeka pun meÂngintip ruang kerjanya di lantai 21 gedung Nusantara I.
Tak sembarang orang bisa meÂmasuki lantai yang dihuni para poÂlitisi Partai Demokrat itu. BeÂgiÂtu keluar lift langsung berhaÂdapan dengan meja resepsionis yang dijaga petugas Pengamanan Dalam (Pamdal).
Setelah mendapat izin, berÂanÂjak ke lorong yang berada di seÂbeÂlah kanan lift. Ruang kerja angÂgota Dewan berada di samping kiri dan kanan lorong ini.
Ruang kerja Tere berada di uruÂtan pertama sebelah kiri loÂrong. Ini bisa diketahui dari papan nama kecil bertuliskan Theresia E. Pardede, S.Sos yang terganÂtung di pintu bernomor 2126. Di atas nomor pintu ditempel stiker logo Partai Demokrat.
Berbeda dengan ketujuh ruaÂngan lain yang ada di situ, pintu ruang Tere terus tertutup. Saat coba dibuka, pintu dari kaca deÂngan kusen aluminium ini terkunci.
Dari pintu kaca ini bisa terlihat lamÂpu ruangan ini menyala teÂrang. Pendingin ruangan juga meÂnyala. Desiran udara sejuk terasa keluar dari celah-celah pintu.
Menurut petugas Pamdal yang berjaga di lantai itu, sekretaris pribadi Tere sempat datang pukul 10 pagi. Ia hanya berada di dalam ruangan selama 10 menit.
“Lalu pergi lagi dan belum kembali,†kata pria berambut ceÂpak ini. Masih kata dia, tenaga ahli yang biasa mendampingi Tere juga tak terlihat ngantor.
Apakah sudah pindahan? “BaÂrang-barang di dalam masih ada. Sejak pagi saya belum meÂlihat ada aktifitas pindahan,†kata petugas berÂpostur tubuh tinggi ini.
Pengamatan Rakyat Merdeka, ruang kerja Tere masih dipenuhi barang. Tapi lantaran kaca di pintu dibuat buram isi ruangan hanya bisa terlihat samar.
Saat dihubungi Tere membeÂnarÂkan ruang kerja tidak dikoÂsongÂkan. Namun dia sudah meÂngangkuti barang-barang priÂbaÂdiÂnya pada Jumat pekan lalu.
“Karena tidak banyak, barang-barang itu bisa langsung saya baÂwa masuk ke mobil untuk dibawa pulang,â€â€kata dia.
Ngapain aja setelah tak di DPR? Tere mengaku menghaÂbisÂkan waktu di rumah. Sehari-hari dia mengawasi kesehatan ayahÂnya yang sakit jantung dan meÂngidap diabetes.
“Saya sempat bilang bahwa saÂlah satu alasan mengundurkan diri dari DPR karena ingin fokus deÂngan keluarga. Maka setelah meÂngundurkan diri, saya fokus meÂngurus Ayah yang sedang sakit komplikasi,†terangnya. Selain itu, dia hendak meÂnyeÂlesaikan penÂdidikan pascasarjana di UniÂversitas Indonesia.
“Saya ingin fokus dulu pada penyelesaian tesis dengan kajian diplomasi kebudayaan angklung Indonesia,†kata Tere. Setelah tak lagi berkiprah di panggung poliÂtik, Tere bakal baÂlik ke dunia tarik suara yang tetap membesarkan naÂmÂanya. MemÂperÂjuangkan naÂsib rakyat, kata dia, juga bisa dilaÂkukan lewat dunia seni.
“Saya ke sini (DPR) sebagai kapasitas seniman. Saya tidak pernah menanggalkan dunia terseÂbut yang sudah membeÂsarÂkan nama saya. Dan saya akan tetap membuat lagu untuk meÂlepaskan beban dan melepaskan penat,†bebernya.
Di DPR, Tere berkecimpung di Komisi X yang membidangi maÂsaÂlah pendidikan, seni, pemuda dan olahraga. Ia satu komisi deÂngan Angelina Sondakh yang kini mendekam di Rutan KPK karena terjerat kasus pembangunan wisma atlet SEA Games.
Mengenai kasus yang menjerat reÂkan satu komisi dan satu parÂtaiÂnya itu, Tere ogah berkomeÂnÂtar. “Yang pasti, saya sedih meÂlihat kasus-kasus korupsi masih menjadi topik utama di negeri ini meski 14 tahun sudah reformasi berjalan,†katanya.
Dua setengah tahun berada di parlemen tentu memberinya baÂnyak pengalaman. Dari sini dia beÂlajar mengenai demokrasi.
“Saya diajarkan bagaiamana meÂmahami dinamika demokrasi di negeri ini. Bagaimana berkÂoÂmuÂÂniÂkasi, mempertemukan beraÂgam kepentingan dalam satu disÂkusi dan mencari kesepakatan bagi baÂnyak pihak,†ungkapnya.
Menurut Tere, pengalaman paÂling membekas adalah ketika berÂupaya mempertahankan ideaÂlisÂme di tengah kencangnya politik pragmatis. “Dan saya baru sadar bahwa di DPR itu tidak bisa perÂseÂorangan. Keputusan itu diambil secara kolektif, kolegial,†kataÂnya. Saat ini, Tere menunggu suÂrat keputusan pemberhentian diÂrinya secara resmi dari keangÂgoÂtaan DPR.
Mundur Sukarela Berhak Dapat Uang Pensiun
Mundur sukarela dari DPR, Tere berhak mendapat uang penÂsiun. Lantaran berhenti di tengah jalan, uang yang bakal diteÂrimaÂnya lebih kecil ketimbang wakil rakyat yang menyelesaikan masa jabatan lima tahun.
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR M Prakosa mengÂaÂtaÂkan, mengundurkan diri dengan diÂberhentikan jelas sangat berÂbeda. Karena itulah perlakukan negara juga berbeda terhadap waÂkil rakyat yang mundur deÂngan dipecat.
“Bagi anggota DPR yang meÂmutuskan diri untuk mundur, maÂsih memiliki hak untuk menÂdaÂpatkan uang pensiun. Hal inilah yang tidak diterima oleh mereka yang keluar dari DPR karena diÂberhentikan,†kata Prakosa.
Kendati begitu, Prakosa tidak tahu persis mengenai nominal uang pensiun yang kelak akan diterima Tere. Namun menurut dia, uang pensiun wakil rakyat yang mengundurkan diri di teÂngah jalan berbeda dengan yang menyelesaikan masa tugas.
“Ada perhitungan besarnya gaji pokok dikalikan dengan masa bertugas. Tapi saya tidak tahu persis angkanya. Karena nanti mengurusnya pun bukan di DPR, melainkan di Taspen (TaÂbungan Asuransi Pegawai Negeri Sipil) setelah resmi tidak di DPR lagi†jelas DPR dari PDIP.
Sebelum Tere, beberapa politiÂkus yang mengundurkan diri juga mendapatkan uang pensiun dari negara. Misalnya, Arifinto dan Misbakhun. Keduanya wakil rakyat dari PKS
Arifinto yang kepergok meÂnonÂton video mesum di sidang paÂripurna akhirnya mundur seÂteÂlah ramai dikecam. BK menjamin Arifinto mendapat uang pensiun setelah mundur.
Misbakhun yang terjerat kasus L/C fiktif Bank Century bahkan sempat mendekam di penjara teÂtap berhak mendapatkan pensiun. Pasalnya, dia memutuskan munÂdur sebelum perkaranya memiliki kekuatan hukum tetap dan final. Saat itu masih proses kasasi.
“Tapi bagi mereka yang keluar kaÂrena diberhentikan, baik keÂpuÂtusan partai maupun rekomenÂdasi BK dipastikan tidak akan menÂdapatkan uang pensiun,†tegas Prakosa.
Menurut dia,â€keluar dari DPR dari karena diberhentikan meruÂpakan sikap yang tidak terhormat. Untuk itu, negara tidak perlu terbebani untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk bekas wakil rakyat itu.
Dunia Politik Memang Keras Pengakuan Bekas Artis
Beberapa anggota DPR yang berlatarbelakang dunia hiburan kaget mendengar keÂputusan Tere mundur dari parÂlemen. Sebab selama ini dia diÂkenal rajin dan memiliki seÂmangat tinggi berkiprah di Senayan.
Anggota Fraksi Partai DeÂmokÂrat Venna Melinda menyaÂyangkan keputusan peÂngunÂduran diri rekannya tersebut. Di matanya, Tere merupakan waÂnita yang pintar dan serius daÂlam mengemban amanah di DPR.
“Tapi sebagai teman, tentuÂnya saya tidak bisa menÂgÂinÂterÂvensi keputusan tersebut. HaÂnya pertama kali mendengar kaÂbar pengunduran diri terseÂbut, saya langsung telepon dia untuk pastikan kebenarannya,†kata Venna.
Dedi S Gumelar, anggota Komisi X mengungkapkan Tere kerap curhat kepada dirinya. Kepada pria yang lebih dikenal dengan nama Miing ini, Tere mengaku kecewa dengan konÂdisi politik saat ini.
“Dia selalu serius jika berÂbiÂcaÂra soal budaya, seni, dan penÂdidikan. Dia orangnya cerÂdas dan idealis. Dia memang leÂbih baÂnyak ngurusin soal suÂbÂsÂtanÂsiÂnya ketimbang politiknya,†kata Miing yang berasal dari PDIP.
Nurul Arifin, bekas artis yang kini bergabung di Partai Golkar ini juga membenarkan alasan Tere mundur karena kecewa dengan dunia politik. Apalagi, kata anggota Komisi II DPR ini, tantangan artis yang jadi wakil rakyat lebih besar ketimbang orang biasa.
“Sebagai artis, kami harus keluar dari label keartisan itu dan membuktikan bahwa kami layak. Tapi dunia politik itu meÂmang keras. Memang abu-abu. Jadi memang tidak mudah,†kata dia.
Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR dari Fraksi PDIP tidak terkejut ketika mendengar kabar Tere mengundurkan diri dari parÂlemen. Menurutnya, keputuÂsan untuk mundur sudah pernah disampaikan sejak lama.
Sementara itu, Ruhut SitomÂpul kolega Tere di Fraksi DeÂmokÂrat Ruhut Sitompul salut deÂnÂÂgan keputusan mundur itu. Menurut dia, jangan sampai perÂsoalan pribadi mengganggu kiÂnerja di parlemen.
Ia lalu membandingkan Tere dengan Angelina Sondakh, yang kini mendekam di rutan KPK karena terjerat kasus korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang.
Kata dia, tindak-tanduk AnÂgeÂÂlina sudah menurunkan citra parÂtai. Tapi perempuan yang akrab disapa Angie ini belum mau mundur dari DPR. “Saya acungkan jempol buat Tere, dan Angie harus meneladaninya,†ujar dia. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.