Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jalan Kaki Berkilo-kilo, Disuguhi Umbi-umbian

Mengikuti ‘Pesta’ Borobudur Bersama SBY Di Magelang

Minggu, 27 Mei 2012, 09:06 WIB
Jalan Kaki Berkilo-kilo, Disuguhi Umbi-umbian
Candi Borobudur

RMOL. Matahari bersinar cerah di lapangan Desa Tuksongo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/5) pagi. Di desa di kawasan Candi Borobudur inilah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono melepas gerak jalan atau hashing dalam acara Borobudur Internasional Hash House Harriers (Interhash) 2012. 40 negara mengikuti kegiatan ini.

Event Borobudur Interhash 2012 yang digelar di Magelang tersebut akan menempuh 17 rute (titik jalur pemberangkatan), ya­itu Kaponan, Kintelan, Pakis, Ban­yutoro, Kete, Wonolelo, Kota Magelang, Tuksongo, Kembang Limus, Lapang Tembak Plem­pu­ngan, Banyak Angkrem, Krasak (Salaman), Tempuran Super Long (Pegunungan Menoreh), Old Farts Run (Magelang), dan dua titik jalur lainnya ada di Yogyakarta yakni di Museum Vulkanologi dan Gardu Padang (Kab. Sleman).

Rute Interhash 2012 terbilang menantang melalui medan alam yang naik, turun dan terjal. Selain itu ada juga rute yang harus me­nyeberangi sungai, serta me­le­wa­ti pematang sawah kecil.

Jaraknya sendiri bervariasi, mulai dari rute short (4-6 Km) , me­dium (6-8 Km), long (8-12 Km), hingga super long (12-25 Km). “Para peserta nantinya akan me­lewati beragam melewati ka­wasan desa wisata yang memiliki potensi industri kecil, pertanian dan perikanan sekitar kawasan Borobudur,” jelas Menteri Pari­wisata dan Industri Kreatif (Men­parekraf), Mari Elka Pangestu, kemarin.

Interhash 2012 ini mengambil jalur Desa Tuksongo, Desa Ma­jak­singi, Dusun Krajan, Dusun Kiyudan, Sendang Ayu, Dusun Kesuman 2, Kampung Puton, dan kembali ke lapangan Desa Tuk­songo. Total jarak yang ditempuh sekitar 4,25 kilometer.

Interhash merupakan ajang internasional yang berlangsung dua tahunan. Peserta kali ini da­tang dari 40 negara, di antaranya Korea Selatan, Kanada, Malay­sia, Australia, Jepang, Belanda, dan Jerman. SBY dan Ibu Ani menjadi pe­ser­ta pertama yang melintasi ga­ris Start, pukul 08.00 WIB. Start dan finish di lapangan Desa Tu­k­songo ini juga.

Mengenakan kaos berkerah berwarna putih bergambar Candi Borobudur serta celana Training, SBY dan Ibu Ani melangkah ber­sama para menteri. Di antara para peserta terlihat Mensesneg Sudi Silalahi, Menpora Andi Malla­rangeng, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pa­ngestu, dan Kapolri Jenderal Ti­mur Pradopo. Di belakangnya, menyusul peserta dari Akademi Militer Magelang dan Akademi Kepolisian Semarang. Mereka menyanyikan lagu-lagu mars dan lagu perjuangan untuk menam­bah semangat. Warga di sekitar jalur Interhash juga keluar dari rumah mereka untuk melihat dan menyambut Presiden.

“Pak SBY, Ibu Ani!” teriak war­ga dari depan rumah atau pinggir jalan. Presiden dan Ibu Ani berhenti sejenak untuk mem­balas sapaan dan lambaian tangan mereka. “Apa kabarnya, bapak ibu?” tanya SBY dan Ibu Ani ke­pada sejumlah petani yang me­nya­panya dari pinggir jalan.

Di tengah perjalanan, Presiden dan Ibu Ani berhenti sejenak untuk melihat penampilan drum band dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Al Firdaus. Pre­siden dan Ibu Ani menyaksikan hingga mereka menyelesaikan satu lagu dan bertepuk tangan.

Setelah berjalan selama kurang le­bih 1 jam 20 menit, SBY dan Ibu Ani mencapai garis Finish di mana sudah menunggu peserta lain yang terebih dahulu tiba. Me­reka bertepuk tangan dan ber­so­rak, lalu menyalami SBY dan Ibu Ani.

Tiba di garis finish bersama Pre­siden adalah Mendagri Gama­wan Fauzi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka, Menpora Andi A Mallarangeng, dan Mensesneg Sudi Silalahi.

Para peserta lomba lintas alam selanjutnya disuguhi kudapan se­perti umbi dan buah-buahan serta hiburan drumband siswa taman kanak-kanak.

Di garis finish yang juga be­rada di Lapangan Tuksongo, ta­rian dan kekayaan kuliner tra­di­sional juga disuguhkan bagi Pre­siden dan rombongan.

Menteri Mari: Indonesia Sudah Tiga Kali Jadi Penyelenggara

Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif punya ha­jatan Menteri Pariwisata Bo­ro­budur Internasional Hash Hou­se Harriers (Interhash) 2012 di Magelang, Jawa Tengah. Me­nu­rut Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, event ini merupakan salah satu acara in­ternasional yang berpotensi men­datangkan wisatawan ke Jawa Tengah, termasuk juga da­pat mengembangkan pariwisata dan industri ekonomi kreatif.

“Indonesia sudah ketiga kalinya menjadi penyelenggara kegiatan ini, sebelumnya kegia­tan yang sama dilakukan di Bali,” katanya di kawasan candi Borobudur, kemarin.

Mari menyebutkan, tahun ini seluruh anggota Interhash sepa­k­at menjadikan Borobudur se­bagai tuan rumah penye­leng­ga­ra­an Interhas Internasional.

Borobudur Interhash 2012 di Magelang ini, lanjut Mari juga sekaligus mengawali penca­na­ngan program Visit Jawa Te­ngah (VJT) 2013 yang di­res­mikan Presiden Susilo Bam­bang Yudhoyono (SBY) ke­ma­rin. Harapan event ini nanti pe­serta dapat bercerita di negeri mereka tentang pengalamannya mengunjungi Boro­bu­dur, “Ke­tika mendapatkan penga­lam­an yang bagus tentunya mereka ke depan bisa mengajak teman dan keluarga mereka berkunjung ke Indonesia.”

Menurut Mari, event ini pada dasarnya memang ditujukan untuk mempromosikan Candi Borobudur sebagai World Hari­tage kebanggan Indonesia, ka­rena merupakan candi bercorak Buddha terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja.

“Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia dan menjadi aset wisata yang membanggakan bagi In­donesia,” ucapnya.

Marie menjelaskan, Interhash merupakan komunitas pencinta alam (hasher) yang beranggota­kan lebih dari 90 negara di du­nia dan sudah diselenggarakan sejak 1978. Tahun ini adalah pe­nyelenggaraan ke-18 dan di­ikuti pehobi lari lintas alam dari 45 negara.

“Event ini rutin digelar se­tiap dua tahun sekali dengan skala internasional dan loka­sinya berpindah-pindah dari satu ne­gara ke negara lain,” pa­parnya.

Kenalkan Desa Ke Luar Negeri

Direktur pemberdayaan Masyarakat Destinasi Pari­wisata Kemenparekraf, Bakri menjelaskan, selain menga­da­kan Borobudur Interhash 2012, Kemenparekraf juga menggelar berbagai kesenian di Jawa Te­ngah dan Yogyakarta.

“Kementerian juga me­nga­dakan festival seni budaya yang dikemas untuk mem­per­ke­na­l­kan desa wisata kepada peserta Borobudur Interhash 2012 dari luar negeri,” katanya.

Untuk meningkatkan gairah pariwisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta, lanjut Bakri Ke­men­terian juga memberikan PNPM Pariwisata sebesar RP 100 per desa per tahun.

“Di Indonesia kurang lebih ada 917 desa yang menerima PNPM ini dan di Yogyakarta sendiri ada 58 desa,” jelasnya. Se­lain diadakan festival seni bu­daya, kata Bakri di Yogya­karta juga sedang digalakkan kompetisi motif batik untuk me­numbuhkembangkan kreasi daerah khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

“Lomba desain batik ini juga salah satu promosi mem­per­kenalkan wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Apalagi saat ini sudah seiring dengan di­canangkan Visit Jawa Tengah (VJT) 2013 oleh Presiden SBY hari ini (Sabtu, 26/5),” pung­kasnya.   [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA