RMOL. Matahari bersinar cerah di lapangan Desa Tuksongo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/5) pagi. Di desa di kawasan Candi Borobudur inilah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono melepas gerak jalan atau hashing dalam acara Borobudur Internasional Hash House Harriers (Interhash) 2012. 40 negara mengikuti kegiatan ini.
Event Borobudur Interhash 2012 yang digelar di Magelang tersebut akan menempuh 17 rute (titik jalur pemberangkatan), yaÂitu Kaponan, Kintelan, Pakis, BanÂyutoro, Kete, Wonolelo, Kota Magelang, Tuksongo, Kembang Limus, Lapang Tembak PlemÂpuÂngan, Banyak Angkrem, Krasak (Salaman), Tempuran Super Long (Pegunungan Menoreh), Old Farts Run (Magelang), dan dua titik jalur lainnya ada di Yogyakarta yakni di Museum Vulkanologi dan Gardu Padang (Kab. Sleman).
Rute Interhash 2012 terbilang menantang melalui medan alam yang naik, turun dan terjal. Selain itu ada juga rute yang harus meÂnyeberangi sungai, serta meÂleÂwaÂti pematang sawah kecil.
Jaraknya sendiri bervariasi, mulai dari rute short (4-6 Km) , meÂdium (6-8 Km), long (8-12 Km), hingga super long (12-25 Km). “Para peserta nantinya akan meÂlewati beragam melewati kaÂwasan desa wisata yang memiliki potensi industri kecil, pertanian dan perikanan sekitar kawasan Borobudur,†jelas Menteri PariÂwisata dan Industri Kreatif (MenÂparekraf), Mari Elka Pangestu, kemarin.
Interhash 2012 ini mengambil jalur Desa Tuksongo, Desa MaÂjakÂsingi, Dusun Krajan, Dusun Kiyudan, Sendang Ayu, Dusun Kesuman 2, Kampung Puton, dan kembali ke lapangan Desa TukÂsongo. Total jarak yang ditempuh sekitar 4,25 kilometer.
Interhash merupakan ajang internasional yang berlangsung dua tahunan. Peserta kali ini daÂtang dari 40 negara, di antaranya Korea Selatan, Kanada, MalayÂsia, Australia, Jepang, Belanda, dan Jerman. SBY dan Ibu Ani menjadi peÂserÂta pertama yang melintasi gaÂris Start, pukul 08.00 WIB. Start dan finish di lapangan Desa TuÂkÂsongo ini juga.
Mengenakan kaos berkerah berwarna putih bergambar Candi Borobudur serta celana Training, SBY dan Ibu Ani melangkah berÂsama para menteri. Di antara para peserta terlihat Mensesneg Sudi Silalahi, Menpora Andi MallaÂrangeng, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka PaÂngestu, dan Kapolri Jenderal TiÂmur Pradopo. Di belakangnya, menyusul peserta dari Akademi Militer Magelang dan Akademi Kepolisian Semarang. Mereka menyanyikan lagu-lagu mars dan lagu perjuangan untuk menamÂbah semangat. Warga di sekitar jalur Interhash juga keluar dari rumah mereka untuk melihat dan menyambut Presiden.
“Pak SBY, Ibu Ani!†teriak warÂga dari depan rumah atau pinggir jalan. Presiden dan Ibu Ani berhenti sejenak untuk memÂbalas sapaan dan lambaian tangan mereka. “Apa kabarnya, bapak ibu?†tanya SBY dan Ibu Ani keÂpada sejumlah petani yang meÂnyaÂpanya dari pinggir jalan.
Di tengah perjalanan, Presiden dan Ibu Ani berhenti sejenak untuk melihat penampilan drum band dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Al Firdaus. PreÂsiden dan Ibu Ani menyaksikan hingga mereka menyelesaikan satu lagu dan bertepuk tangan.
Setelah berjalan selama kurang leÂbih 1 jam 20 menit, SBY dan Ibu Ani mencapai garis Finish di mana sudah menunggu peserta lain yang terebih dahulu tiba. MeÂreka bertepuk tangan dan berÂsoÂrak, lalu menyalami SBY dan Ibu Ani.
Tiba di garis finish bersama PreÂsiden adalah Mendagri GamaÂwan Fauzi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka, Menpora Andi A Mallarangeng, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Para peserta lomba lintas alam selanjutnya disuguhi kudapan seÂperti umbi dan buah-buahan serta hiburan drumband siswa taman kanak-kanak.
Di garis finish yang juga beÂrada di Lapangan Tuksongo, taÂrian dan kekayaan kuliner traÂdiÂsional juga disuguhkan bagi PreÂsiden dan rombongan.
Menteri Mari: Indonesia Sudah Tiga Kali Jadi Penyelenggara
Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif punya haÂjatan Menteri Pariwisata BoÂroÂbudur Internasional Hash HouÂse Harriers (Interhash) 2012 di Magelang, Jawa Tengah. MeÂnuÂrut Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, event ini merupakan salah satu acara inÂternasional yang berpotensi menÂdatangkan wisatawan ke Jawa Tengah, termasuk juga daÂpat mengembangkan pariwisata dan industri ekonomi kreatif.
“Indonesia sudah ketiga kalinya menjadi penyelenggara kegiatan ini, sebelumnya kegiaÂtan yang sama dilakukan di Bali,†katanya di kawasan candi Borobudur, kemarin.
Mari menyebutkan, tahun ini seluruh anggota Interhash sepaÂkÂat menjadikan Borobudur seÂbagai tuan rumah penyeÂlengÂgaÂraÂan Interhas Internasional.
Borobudur Interhash 2012 di Magelang ini, lanjut Mari juga sekaligus mengawali pencaÂnaÂngan program Visit Jawa TeÂngah (VJT) 2013 yang diÂresÂmikan Presiden Susilo BamÂbang Yudhoyono (SBY) keÂmaÂrin. Harapan event ini nanti peÂserta dapat bercerita di negeri mereka tentang pengalamannya mengunjungi BoroÂbuÂdur, “KeÂtika mendapatkan pengaÂlamÂan yang bagus tentunya mereka ke depan bisa mengajak teman dan keluarga mereka berkunjung ke Indonesia.â€
Menurut Mari, event ini pada dasarnya memang ditujukan untuk mempromosikan Candi Borobudur sebagai World HariÂtage kebanggan Indonesia, kaÂrena merupakan candi bercorak Buddha terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja.
“Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia dan menjadi aset wisata yang membanggakan bagi InÂdonesia,†ucapnya.
Marie menjelaskan, Interhash merupakan komunitas pencinta alam (hasher) yang beranggotaÂkan lebih dari 90 negara di duÂnia dan sudah diselenggarakan sejak 1978. Tahun ini adalah peÂnyelenggaraan ke-18 dan diÂikuti pehobi lari lintas alam dari 45 negara.
“Event ini rutin digelar seÂtiap dua tahun sekali dengan skala internasional dan lokaÂsinya berpindah-pindah dari satu neÂgara ke negara lain,†paÂparnya.
Kenalkan Desa Ke Luar Negeri
Direktur pemberdayaan Masyarakat Destinasi PariÂwisata Kemenparekraf, Bakri menjelaskan, selain mengaÂdaÂkan Borobudur Interhash 2012, Kemenparekraf juga menggelar berbagai kesenian di Jawa TeÂngah dan Yogyakarta.
“Kementerian juga meÂngaÂdakan festival seni budaya yang dikemas untuk memÂperÂkeÂnaÂlÂkan desa wisata kepada peserta Borobudur Interhash 2012 dari luar negeri,†katanya.
Untuk meningkatkan gairah pariwisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta, lanjut Bakri KeÂmenÂterian juga memberikan PNPM Pariwisata sebesar RP 100 per desa per tahun.
“Di Indonesia kurang lebih ada 917 desa yang menerima PNPM ini dan di Yogyakarta sendiri ada 58 desa,†jelasnya. SeÂlain diadakan festival seni buÂdaya, kata Bakri di YogyaÂkarta juga sedang digalakkan kompetisi motif batik untuk meÂnumbuhkembangkan kreasi daerah khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Lomba desain batik ini juga salah satu promosi memÂperÂkenalkan wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Apalagi saat ini sudah seiring dengan diÂcanangkan Visit Jawa Tengah (VJT) 2013 oleh Presiden SBY hari ini (Sabtu, 26/5),†pungÂkasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.